Diduga Sopir Lengah, Minibus Hantam Odong-odong. Satu Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNJAMBI.COM- Satu korban tewas dan puluhan luka-luka penumpang mobil odong-odong yang ditumpangi warga Demak ditabrak minibus di jalur Demak-Semarang, Senin (1/1/2018) lalu.

Korban terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Sunan Kalijaga Demak.

Kecelakaan Odong-odong ()

Korban kebanyakan merupakan para ibu-ibu dan anak-anak.

Kendaraan berupa kereta kelinci atau odong-odong yang dinaiki sejumlah rombongan ibu-ibu dan anak-anak itu tertabrak oleh sebuah minibus.

Korban odong-odong (Tribun Jateng/Hesty Imaniar)

Kecelakaan yang terjadi Jalan Sultan Hadiwijya, Mangunjiwan, Demak itu telah membuat 23 orang anak-anak dan ibu-ibu itu harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Rata-rata, para korban mengalami luka di bagian kepala, wajah, dan anggota badan lainnya, akibat terlempar dari kereta kelinci atau odong-odong tersebut.

Akibat kerasnya benturan, seorang bocah yang masih berumur 6 tahun harus di rawat secara intensif.

Korban odong-odong (Tribun Jateng/Hesty Imaniar)

Sementara, sopir kereta odong-odong mengalami patah tulang di bagian kaki.

Menurut penuturan para penumpang yang selamat, kecelakaan terjadi setelah rombongan yang yang berasal dari satu kampung di desa Weding, Bonang, Demak itu baru saja menikmati liburan keluarga, di tempat bermain anak-anak.

Tidak jauh dari lokasi hiburan tersebut, kendaraan odong-odong yang mereka tumpangi di tabrak oleh sebuah minibus, yang melaju kencang dari arah Semarang menuju Demak.

Salah satu penumpang selamat yakni, Faridlotul Afifah, mengatakan, bahwa kecelakan itu terjadi begitu cepat, dan keras sekali.

“Sehingga membuat semua penumpang yang ada didalam kereta kelinci itu terpental semuanya, tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun semuanya turut terpental,” katanya Rabu (3/1/2018) saat ditemui di Rumah Sakit Sunan Kalijaga, Demak.

Odong-odong (Tribun Jateng/Hesty Imaniar)

Hingga Rabu siang, para korban masih menjalani perawatan, sedangkan untuk korban yang mengalami luka ringan, diperbolehkan untuk pulang.

Sementara sejumlah penumpang lainnya yang mengalami luka serius, di pindah ke ruang perawatan.

Kecelakaan yang melibatkan kendaraan wisata berupa odong-odong dengan sebuah minibus dengan nomer polisi D-7467-AO itu sempat kehilangan kendali dan menyerempet sebuah kendaraan bermotor.

Diduga supir minibus lengah, hingga membuatnya hilang kendali, sehingga minibus tersebut menabrak dengan keras kereta odong-odong, yang membawa rombongan ibu-ibu dan anak-anak tersebut.

Kini, kasus kecelakaan tersebut dalam penanganan pihak Satlantas Polres Demak, dan sebagai barang bukti semua kendaraan yang terlibat kecelakaan kini diamankan di Mapolres Demak.

Akibat dari kecelakaan itu, satu dari 23 korban kecelakaan itu meninggal dunia setelah mendapat perawatan yang intensif di Rumah Sakit Sunan Kalijaga, Demak.

Shodiqi, merupakan kerabat korban, mengatakan ,bahwa Syifa merupakan anak yang lucu, mudah bergaul dengan teman sebayanya itu, kini harus menghembuskan nafas terakhirnya, akibat mengalami luka parah di bagian dada dan kepala.

“Sebelumnya, korban sempat hendak dirujuk ke RSU Kariadi, Semarang, namun di tengah perjalanan, nyawa Syifa ini tak tertolong, kami jelas sangat terpukul, dan kehilangan anak yang lucu ini,” ucapnya.

Dan, kabar terkini, dari 23 korban yang sempat dirawat di RSUD Sunan Kalijaga Demak, kini hanya tinggal 10 korban yang masih terus menjalani perawatan.

Dirawat di Ruang Cempaka, RSUD Sunan Kalijaga Demak, beberapa korban masih tampak lemah, dan merasakan kesakitan disejumlah tubuh mereka.

Menurut keterangan dari Humas RSUD Sunan Kalijaga, Demak, Kusmanto, bahwa dari 23 korban yang kemarin dilarikan ke UGD, kini tinggal 10 korban yang dirawat.

Sebagian besar yang masih menjalani perawatan adalah para anak-anak, dimana mereka umumnya menderita luka di bagian wajah, patah tulang tangan, maupun luka lainnya.

“Seteleh terlempar dari kereta kelinci, dari 10 korban tersebut, 8 penumpang diantaranya, kemudian sopir kereta kelinci yang mengalami patah tulang kaki, dan seorang korban lagi pengendara sepeda motor. Dan sampai saat ini pihak rumah sakit masih terus melakukan observasi, guna tindakan operasi para korban yang mengalami patah tulang, amun pada umumnya, kondisi para korban sudah mulai stabil,” jelasnya.

Sementara itu, dari hasil penyelidikin Unit Laka Lantas Polres Demak, kecelakaan yang terjadi itu bermula saat minibus melaju kencang dari arah utara ke selatan, dan beriringan dengan sepeda motor.

“Namun saat dilokasi, tiba tiba sepeda motor yang didepanya belok ke kanan secara tiba-tiba, supir minibus yang kaget mencoba banting stir, namun menyerempet sepeda motor, dan laju minibus semakin tak terkendali, hingga akhirnya menabrak kereta kelinci, dari arah berlawanan, yang saat itu baru keluar dari tempat wisata Taman Ria Demak,” kata Kanit Laka Lantas Polres Demak, Iptu Miftah, secara terpisah.

Meksi ada korban yang meninggal, pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan maut tersebut.

“Kami sebagai petugas sangat amat jelas menghimbau kepada warga, agar tidak menggunakan transportasi odong-odong, atau kereta kelinci di jalan raya, karena membahayakan, dan kalau terjadi laka lantas seperti ini tentu akan banyak memakan korban,” pungkasnya.(*)

Muhammad Khoirussyifa (5) itu adalah anak yang menjadi korban meninggal dari kecelakaan itu.
Korban merupakan warga Desa Weding, Bonang, Demak, dimana pihak keluarga ini mengaku sangat kehilangan putra ketiganya itu.

Tags:

Berita Terkini