TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya menunggu surat resmi pengunduran diri Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Dirinya mengaku sudah mendengar kabar pengunduran diri Novanto dari pihak yang dekat dengan Ketua Umum Golkar tersebut.
"Jadi, kami tunggu kabar secepatnya apabila bentuk fisiknya diterima. Tapi, kabarnya ini datang dari pihak-pihak yang biasanya resmi mewakili Pak Novanto," kata Fahri lewat pesan singkat yang diterima, Senin (11/12/2017).
Baca: Melalui Surat, Setnov Tunjuk Azis Syamsuddin Jadi Ketua DPR, Langkah Ini Dianggap Aneh
Menurutnya, surat resmi tersebut bisa saja sudah dikirim ke Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR.
Namun, saat ini Setjen DPR masih tutup, sehingga belum bisa dicek.
"Bentuk fisik belum kami terima, mungkin karena sekretariat masih tutup," kata Fahri.
Baca: Zumi Zola Digugat Secara Hukum, Beserta Semua Kepala Daerah di Jambi
Fahri juga sudah mendengar kabar munculnya nama Ketua Badan Anggaran DPR, Aziz Syamsudin, yang ditunjuk menggantikan Novanto sebagai Ketua DPR.
"Tapi belum tertulis dari pihak keluarga beliau, bahwa beliau sudah tandatangan pengunduran diri," kata Fahri.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mempertanyakan adanya pertemuan antar-fraksi yang diinisiasi Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Kardinal.
Baca: Mengenal Lebih Dekat Ustaz Abdul Somad. Mau Tahu Berapa Tarifnya?
Pertemuan dihadiri Sekretaris Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal dan Sekretaris Jenderal DPP PPP sekaligus Anggota Fraksi PPP Arsul Sani.
Pertemuan itu disebut membicarakan pengunduran diri Novanto sebagai Ketua DPR RI dan menyampaikan agar segera dilaksanakan rapat paripurna untuk mengesahka Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR.
Baca: Inilah Alasan Mengapa Banyak Perempuan Betah Melajang, Nomor 5 Banyak Dialami
Doli menyayangkan hal tersebut karena menunjukkan Novanto, Robert Kardinal dan Aziz telah menempatkan kepentingan pribadi dan kelompok di atas kepentingan partai dan publik.
Ia pun mendesak agar Munaslub segera dilakaanakan untuk menentukan kepemimpinan baru.
Baca: Hasil Pertandingan Liga Spanyol Pekan Ke-15, Atletico Madrid dan Barcelona Masih Jawara
"Manuver-manuver yang melanggar aturan partai seperti itu akan sering terjadi bila kepemimpinan Novanto dan kroninya ini masih terus berlangsung," kata Doli.