Satgas Pangan Lakukan Sidak, akan Panggil Distributor Garam

Penulis: Muzakkir
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Akhir-akhir ini, masyarakat Jambi mengeluhkan dengan tingginya harga garam, karena masing-masing kemasan yang diedarkan masyarakat naik hingga 100 persen lebih.

Selain naik, pedagang di pasar juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan garam.

Menanggapi hal itu, Satgas pangan yang terdiri dari berbagai instansi turun ke lapangan untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak).

Hasil temuan di lapangan, tim yang dipimpin  Kepala Bagian Penidakan Satgas Pangan Provinsi Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Guntur Saputro menemukan banyak kejanggalan.

Kata Guntur, dari pemeriksaan di lapangan, dua distributor garam di Jambi masih menyimpan stok garam sebanyak 650 ton. Dengan rincian 500 ton pada PT Pelita dan 150 Ton di PT Onoda.

"Kita akan panggil untuk melakukan pembicaraan," kata Guntur.

Guntur menyebut, pemanggilan ini juga akan dihadiri Dinas Perindag Provinsi Jambi. Dan akan membicarakan apa yang mejadi penyebab kelangkaan. Pasalnya pedagang mengeluhkan pasokan sementara Distributor stoknya aman.

"Kita akan urai, dimana letak penyebab kelangkaan ini," imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Dagang Dinas Perindustrian dan Perdaganan Provinsi Jambi, Subianto menyebut bahwa mereka akan melakukan beberapa langkah terkait hal ini.

Harusnya, lanjut Subianto, dengan stok garam yang ada saat ini bisa menyangga kebutuhan garam di Jambi selama tiga hingga empat bulan kedepan.

 Sebagai anggota Satgas Pangan, ia mengatakan pengawasan akan terus dilakukan hingga kapanpun, apalagi pasokan garam Jambi masih ketergantungan dari pulau Jawa.

"Kita akan terus melakukan pengawasan terkait hal ini," kata Subianto.

Berita Terkini