Untuk Mengatasi Masalah Delay, Ini yang Dilakukan Lion Air

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Lion Air B737-800 terparkir di run way Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/8/2015)

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA- Lion Air berencana mengganti sistem rotasi dan schedule penerbangan perusahaan. Pasalnya, sistem yang dipakai saat ini tidak mampu meng-cover jumlah frekuensi penerbangan Lion Air. Sehingga ini menjadi salah satu penyebab seringnya maskapai ini delay yang merugikan penumpang.

Managing Directur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro mengatakan, delay penerbangan disebabkan dua faktor yakni internal seperti kesiapan pesawat. Selain itu kondisi kru serta faktor eksternal seperti cuaca, traffic dan lain-lain.

Lion Air berkomitnen melakukan perbaikan di internal agar permasalahan delay bisa diatasi. Menurut Daniel, penyebab sejumlah delay menimpa maskapi Lion Air baru-baru ini diakibatkan sistem rotasi dan schedule mereka pakai tidak memadai lagi dengan kondisi frekuensi.

"Sekarang Lion Air melayani 600 rute. Waktu kami beli sistem yang kita pakai saat ini, frekuensi di bawah 400 rute. Vendor yang kita pakai sudah menawarkan optimalisasi tapi tetap saja belum memadai," jelas Daniel, Senin (3/4).

Oleh karena itu, perusahaan ini memutuskan ganti aero sistem dengan yang baru bisa mengatur rotasi kru dan pesawat. Daniel targetkan pergantian sistem ini dilakukan dua bulan ke depan.

Selain itu, lanjut Daniel, pihaknya akan menaikkan set crew pesawat lebih tinggi dari ketentuan minimum dari kementerian Perhubungan 1:3:5 untuk mencegah delay. Dengan jumlah pesawat mereka terus meningkat, Lion Air menaikkan set crew menjadi 1:5 atau setiap satu pesawat memiliki 10 kru.

Kemudian, maskapai ini juga akan melakukan tambahan pesawat standby di beberapa kota yang diindetifikasi mengalami masalah beberapa bulan terakhir. "Kami sudah tempatkan beberapa pesawat standby di beberapa kota sesuai SOP yang kita daftarakan. Kami buat tambahan di beberapa kota. kami juga siapkan pesawat badan lebar untuk meng-cover bandara yang bisa didarati pesawat wide body," tambah Daniel.

Sementara terkait bocornya avtur di pesawat Lion Boeing 737 900 di Bandara Juanda, Daniel mengatakan pihaknya akan segera melakukan investigasi internal. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Berita Terkini