MUARA BULIAN, TRIBUN – Amuk massa pecah di Kabupaten Batanghari, Sabtu (17/10). Warga beramai-ramai menggulingkan satu unit mobil ambulans yang ada di Pukesmas Desa Aro.
Hal ini dipicu kekesalan warga lantaran kendaraan yang dibeli dari uang rakyat tersebut tidak bisa digunakan untuk mengantarkan korban kecelakaan.
“Warga marah, kenapa mobil ambulans rusak ditempatkan di Puskesmas. Akhirnya pasien pun diantar menggunakan mobil warga,” ungkap warga setempat yang tak ingin namanya ditulis Sabtu (17/10).
Ia mengatakan, kejadian bermula ketika ada warga setempat yang kecelakaan. Satu diantara korban luka bernama Mawardi (42) warga RT 1. Korban Mawardi inilah yang hendak dirujuk ke rumah sakit atas saran bidan setelah memeriksa kondisinya.
Setelah kecelakaan, Mawardi dibawa pulang ke rumahnya terlebih dulu. Akan tetapi kemudian ia mengalami sakit lalu, dipanggilah bidan untuk memeriksa Mawardi. Bidan menyarankan agar Mawardi dibawa ke rumah sakit. Ambulans di Puskesmas pun jadi pilihan untuk mengantarkan korban ke rumah sakit.
“Saat mobil hendak digunakan berulang kali distarter tidak menyala. Sementara pasien sudah menderita dan harus segera diberikan pertolongan. Itulah yang membuat warga marah yang menggulingkan ambulans rusak tersebut,” kata sumber Tribun seraya menyebut ada sekitar 15 orang yang membalikkan aset Negara yang harusnya dipelihara oleh instansi terkait.
Kadis Kesehatan Batanghari Ayub Khan kepada Tribun mengakui adanya peristiwa itu. Tapi ia menyayangkan sikap warga.
“Mestinya warga lebih bersabar dan tidak main rusak. Itu milik pemerintah dan untuk kepentingan umum. Mobilnya tidak rusak dan masih layak meski sudah tua,” ungkap Ayub Khan.
Ayub memahami kemarahan warga meski tidak membenarkan perbuatan itu. Kata dia, setiap orang bisa panik bila keluarganya butuh pertolongan segera. Informasi yang ia dapat ketika itu di Puskesmas hanya ada tiga orang baru. Dan mereka, sambungnya, tidak ada yang bisa membawa mobil.
“Yang menjadi pertanyaan saya, kemana Kepala Puskesmas dan TU. Ketika kejadian itu, masih dalam jam dinas. Itu yang menjadi catatan buat saya kepada mereka,”ungkap Ayub.
Ayub mengatakan insiden terjadi sekitar pukul 13.00. Akahirnya pihak Dinkes yang langsung ke lokasi untuk menarik ambulans sekira pukul 15.30. Setelah sampai ke bengkel, mobil sekali starter langsung menyala. Tidak ada persoalan dengan mesinnya.
“Mobilnya masih bagus. Mungkin karena tidak pernah di nyalakan akibatnya accu menjadi butuh waktu distart,” ucapnya seraya menduga mobil tersebut tidak pernah dipakai. Itu, kata dia, trlihat dari banyaknya debu yang menempel pada kaca depan.