Jelajah Kuliner

Sambal-sambal Spesial dari Dasar Sungai Batanghari

Penulis: wahid
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAMBI.COM - Menu tradisional boleh jadi tidak berpenampilan ‘wah’ seperti menu restoran berbintang. Namun kehadirannya selalu memberikan cita rasa yang membuat seseorang selalu merasa kangen. Berikut ada beberapa menu khas Jambi berbahan ikan sungai yang patut Anda coba.

1. Ikan Lambak Sambal Goreng

Bila Sumatera Barat punya ikan bilih yang endemic hidup di danau Singkarak, Jambi memiliki ikan khasnya, yakni Lambak. Ukuran dan bentuknya nyaris sama dengan ikan bilih, namun ikan lambak disebut ikan spesial dikarenakan keberadaannya yang sulit dijamah. Ikan lambak merupakan ikan musiman yang hidup di dasar sungai Batanghari. Kenikmatan ikan lambak menjadi ‘hadiah’ ketika musim penghujan tiba. Sedangkan saat musim kemarau seperti sekarang, ikan ini tak banyak dijumpai.

Hj Herni merupakan satu dari sedikit pemilik rumah makan di Jambi yang konsisten menyajikan menu rumahan khas Jambi. Meski tidak banyak, ia mencoba untuk terus menyajikan menu rumahan ini untuk pelanggan yang datang ke rumah makannya. Seperti yang tersaji ketika Tribun singgah di rumah makan miliknya pertengahan pekan lalu. Kalau tidak memesan terlebih dulu, bisa-bisa menu ini sudah habis dipesan pelanggan.

“Ikan ini gurih dan dagingnya sedikit lebih tebal dibanding siluang. Ikan ini khas Jambi dan musiman karena cuma muncul pas musim hujan. Ikan dasar sungai, kalau siluang ngambang kalau lambak ikan dasar sungai. Orang banyak suka karena rasanya gurih,” kata ibu tiga anak ini seraya menyodorkan seporsi ikan lambak sambal goreng.

Ikan lambak paling nikmat disajikan kering, bisa digoreng biasa bisa goreng pedas seperti yang disajikan Hj Herni. Untuk membuat ikan lambak sambal goreng sangat sederhana. Ikan cukup dibersihkan dan digoreng kering dicampur dengan cabai, bawang merah, garam dan gula secukupnya.

2. Sambal Pijak Ikan Nila

Jangan salah. Meski menggunakan embel-embel ‘sambal’, namun olahan ini sering dijadikan menu lauk utama. Ditempat asalnya, Sarolangun, sambal pijak dibuat menggunakan ikan semah yang banyak hidup di sungai. Di Jambi, ikan tersebut cukup sulit ditemui. Oleh karena itu Hj Herni mengolahnya menggunakan ikan nilai yang memiliki tekstur daging yang tebal.

Untuk membuat sambal pijak, ikan tidak digoreng melainkan dipanggang. Sembari ikan dipanggang, siapkan beberapa bahan antara lain cabai rawit hijau, asam (bisa asam belimbing bisa asam jeruk nipis), bawang, dan garam. Cabai cukup dibasuh air hangat, sedangkan asam harus direbus terlebih dulu. Setelah itu, cabai dan asam dilembutkan bersama garam. Ikan yang sudah selesai dipanggang disuir-suir kemudian dipijak hingga merata.

“Cabai rawit hijau dan asam ini membuat daging yang gurih menjadi lebih fresh, segar,” papar perempuan kelahiran 31 Desember 1962 ini.

3. Sambal Goreng Hancur

Tak jauh berbeda dengan sambal pijak dari segi bahan, namun berbeda cara pengolahannya. Bila sambal pijak ikan diproses dengan cara dibakar, untuk membuat menu ini ikan harus digoreng. Namun untuk hasil maksimal, ikan harus digoreng setengah matang saja. Ikan yang sudah setengah matang dicampur gilingan cabai merah dan bawang merah serta tomat. Bersama bumbu tersebut ikan diolah dan dibolak-balik hingga bumbu merata.

Menariknya lagi, untuk menikmati menu nikmat ini Anda cukup mengeluarkan uang Rp 10 ribu saja untuk tiap porsi menunya. Atau kalau ada bahan, Anda bisa mencobanya di rumah. Selamat mencoba.

Berita Terkini