Kematian Arya Daru Makin Misterius: IG Sempat Aktif Lagi, WA Centang 2 Usai Dinyatakan Tewas

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang dinyatakan tewas bunuh diri pada 8 Juli 2025 menyisakan banyak tanda tanya baru. 

Pihak keluarga, melalui ayah almarhum, Subaryono, dan kuasa hukumnya, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang mereka temukan.

Kejanggalan itu diantaranya terkait aktivitas di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp korban setelah kematiannya.

Pada konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025), Nicholay Aprilindo mengungkapkan akun Instagram Arya Daru sempat kembali aktif. 

Anehnya, aktivitas ini terjadi setelah pihak kepolisian menyatakan ponsel Arya Daru hilang. 

Selain itu, keluarga juga mendapati pesan WhatsApp yang mereka kirimkan ke nomor almarhum menunjukkan centang dua.

Hal ini berarti ponsel tersebut dalam keadaan aktif.

"Padahal dikatakan HP-nya hilang," ucap Nicholay. 

Baca juga: Ketakutan Istri Arya Daru Dikirimi Foto Kuburan Sehari Usai Ziarah ke Makam: Kok Kondisinya Begini

Baca juga: Janggal! Harta Irvian Bobby Cuma Rp3.9 M, Kok Jauh dari Rp69 M yang Diterima di Kasus Noel?

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Sumbagsel: Pembangunan Lembaga Penyalur Penuhi Prosedur dan Uji Kelayakan

"Salah satu fakta lainnya adalah istri atau keluarga dari almarhum mencoba mengirimkan pesan lewat WhatsApp dan itu centang dua. Berarti kan on kalau centang dua. Ini jadi misteri juga. Dikatakan HP-nya hilang tapi kok ada on di Instagram dan centang dua," tambahnya.

Kejanggalan ini menjadi alasan kuat bagi keluarga untuk meminta Mabes Polri mengambil alih kasus yang sebelumnya ditangani oleh Polda Metro Jaya. 

Pihak keluarga berharap Mabes Polri bisa mengungkap misteri di balik kematian Arya Daru secara lebih komprehensif, untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan.

Ayah almarhum, Subaryono, yang merupakan pensiunan ASN, menyampaikan permohonan khusus kepada Presiden Prabowo Subianto. 

Dengan kondisi yang sudah renta dan lemah, ia memohon agar Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Menteri Luar Negeri untuk membantu mengungkap misteri kematian putranya.

"Kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon dengan setulus-tulusnya, Bapak bisa menginstruksikan, bisa menyampaikan kepada Kapolri, kepada Panglima TNI, kepada Menteri Luar Negeri, agar supaya bisa menjelaskan kepada kami tentang misteri yang terjadi pada anak kami," harap Subaryono.

Sebelumnya, pada 29 Juli, Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa Arya Daru meninggal karena mati lemas dan tidak melibatkan orang lain.