Berita Viral

Reaksi Jokowi Usai Loyalisnya, Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK, Rupanya Sudah Diperingatkan Serius

Jokowi tak menampik Noel merupakan salah satu pendiri organ relawan yang ikut memenangkannya menjadi presiden di Pilpres 2019.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Reaksi Jokowi Usai Loyalisnya, Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK, Rupanya Sudah Diperingatkan Serius 

TRIBUNJAMBI.COM - Begini reaksi Jokowi setelah Immanuel Ebenezer atau Noel terjaring terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (21/8/2025) dini hari.

Ya, OTT terhadap Noel dan 13 orang lainnya diduga terkait pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Sosok Noel dikenal mantan aktivis yang menjadi loyalis Presiden ke-7 RI Jokowi.

Ia adalah pendiri sekaligus Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), salah satu kelompok relawan militan pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 silam.

Kemudian pada Pilpres 2024 lalu, Noel mendirikan kelompok relawan Prabowo Mania 08, untuk mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Terkait OTT Noel oleh KPK, Jokowi memberikan tanggapannya saat ditanya awak media, Jumat (22/8/2025).

Baca juga: Nelangsa Iwan Maling Motor Warga Modus Minta Sumbangan, Pasrah Diarak Warga Kondisi Babak Belur

Baca juga: Niat KPK Demi Penjarakan Wamenaker Immanuel Ebenezer Tak Main-main, Status Hukumnya Dipercepat

Baca juga: Ketakutan Istri Arya Daru Dikirimi Foto Kuburan Sehari Usai Ziarah ke Makam: Kok Kondisinya Begini

“Saya sangat mengapresiasi kerja baik dari KPK dan kita semua harus menghormati proses hukum yang ada,” jelas Jokowi, di kediamannya, Sumber, Solo, Jumat (22/8/2025).

Jokowi tak menampik Noel merupakan salah satu pendiri organ relawan yang ikut memenangkannya menjadi presiden di Pilpres 2019.

Meski begitu, ia tetap meminta semua pihak agar mengikuti proses hukum yang sedang berlangsung.

“Benar (pernah jadi relawan Jokowi). Ikuti proses hukum yang ada,” tutur Jokowi.

Pernah Diingatkan Jokowi di Solo

Immanuel Ebenezer atau Noel dikenal luas sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), salah satu kelompok relawan militan pendukung Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Setelah mendirikan Jokowi Mania, Noel juga mendirikan Prabowo Mania 08.

Noel ikut berperan memenangkan pemilihan Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ia kemudian diangkat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Pada Desember 2024 lalu, Noel sempat berkunjung ke kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, dalam rangka silaturahmi.

Ia menyebut pertemuan tersebut sebagai bentuk rasa hormat kepada Jokowi yang ia anggap sebagai “orang tua politik”.

"Pesannya Pak Jokowi waktu itu jelas, jangan korupsi. Itu pesan moral dan politiknya," kata Noel setelah pertemuan tersebut.

Ia juga dikenal aktif menyuarakan pembelaan terhadap buruh, dan sempat mengunjungi pabrik-pabrik yang terlibat konflik ketenagakerjaan di Karanganyar dan Sukoharjo.

Namun, penangkapan ini menjadi pukulan telak bagi citra politik dan moral yang selama ini dibawanya, terlebih mengingat rekam jejaknya yang lantang mengingatkan publik dan pengusaha untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan.

KPK Sudah Tetapkan Status Hukum 

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak butuh waktu lama untuk menetapkan status hukum terhadap Noel.

Noel terjaring OTT KPK pada Kamis (21/8/2025) dini hari, di rumah dinasnya di Jalan Pancoran Indah V, Jakarta Selatan. Total, ada 14 orang yang diamankan KPK terkait dugaan pemerasan pengurusan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan pihaknya sudah menggelar ekspose atau gelar perkara terkait kasus yang menjerat Noel.

Penyidik KPK juga sudah menetapkan status hukum terhadap Wamenaker dan pihak lainnya.

"Sebelum 1x24 jam tersebut, KPK sudah menetapkan status hukum atas pihak yang diamankan dalam kegiatan OTT KPK terkait Sertifikasi K3 di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan," kata Budi dalam keterangan terbaru di hadapan awak media, Jumat.

Meski demikian, Budi belum mengungkapkan detail status tersangka dari Noel. Pun siapa saja pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.

Ia menyebut, KPK akan menggelar konferensi pers untuk mengupdate informasi kasus Sertifikasi K3 pada Jumat (22/8/2025) sore ini.

"Untuk pihak yang ditetapkan tersangka, baik jumlahnya, siapa saja, kronologi penangkapan, konstruksi perkaranya, rencananya siang atau sore ini akan diupdate kembali melalui konferensi pers. Kita sama-sama tunggu," jelas Budi.

Dilansir Tribunnews, penangkapan terhadap Noel berlangsung pada Kamis dini hari pukul 01.00 WIB.

Empat petugas KPK disebut datang menggunakan mobil dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Ada empat orang (KPK), posisi (Noel) sedang tidur," kata sumber tersebut.

Sumber itu menambahkan, proses penjemputan begitu cepat, sekitar 10–20 menit, sebelum Noel dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan.

Meski demikian, sumber menyebut, Noel tidak ditangkap dalam OTT, melainkan dimintai keterangan oleh penyidik KPK.

"Bukan OTT tetapi didatangi KPK jam 01.00 dini hari diminta keterangan," ungkapnya.

Sumber lainnya juga membantah kabar Noel terjaring OTT. Ia menyebut, Noel masih berada di rumah pada pukul 22.00 WIB malam sebelum penangkapan.

Sementara sumber lain mengatakan, Noel sempat mencoba menghubungi beberapa kerabat pada pukul 19.30 WIB. Namun, panggilan tersebut tidak terjawab.

Sita 22 Kendaraan

Dalam OTT tersebut, KPK menyita 22 kendaraan mewah, terdiri dari 15 mobil dan 7 motor yang kini berada di halaman Gedung Merah Putih KPK.

Di antara kendaraan itu, terdapat Nissan GT-R R35 berwarna biru yang dijuluki “Godzilla”, serta jajaran motor Ducati dan Vespa mencolok.

KPK juga menyegel ruangan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan dan mengamankan sejumlah uang.

"Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," kata Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis.

Sejauh ini, ada 14 orang yang diamankan dalam giat operasi tangkap tangan KPK di Jakarta.

Juru Bicara KPK menjelaskan, 14 orang diamankan dari beberapa lokasi OTT, termasuk Immanuel Ebenezer.

Mereka diduga terlibat dalam praktik pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan yang mengurus sertifikasi K3.

"Sampai dengan saat ini yang diamankan 14 orang. Tim juga telah mengamankan barang bukti kendaraan, 15 roda empat dan 7 kendaraan roda dua,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved