Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 17 Agustus 2025 - Kemerdekaan yang Berdampak

Bacaana ayat: Yesaya 58:9 (TB)  Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 17 Agustus 2025 - Kemerdekaan yang Berdampak

Bacaana ayat: Yesaya 58:9 (TB)  Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, 

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Merdeka! Merdeka! Merdeka! 

Tidak terasa telah 80 tahun Negara Republik Indonesia berdiri dan berdaulat sebagai negara yang merdeka.

Delapan puluh tahun silam teriakan merdeka sangat bermakna, mengingat kala itu negara kita masih dalam penjajahan.

Para founding father kita bersatu hati untuk bisa merdeka. Mereka bersatu padu dengan apa yang bisa dilakukan demi sebuah kemerdekaan; menjadi negara yang berdaulat dan tidak terjajah pihak lain. 

Kondisi tidak merdeka ternyata telah dialami oleh manusia ketika jatuh dalam dosa. Adam dan Hawa memilih untuk tidak taat kepada Allah.

Atas bujukan Iblis, mereka ingin menjadi sama seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat. Akhirnya mereka memakan buah pengetahuan yang seharusnya telah dilarang oleh Allah untuk tidak memakannya.

Hasilnya?

Manusia mengalami kematian: mati secara jasmani dimana tubuh yang berasal dari tanah akan kembali kepada tanah; mati secara rohani yaitu terpisah dari Allah; dan mati kekal dimana manusia akan mengalami kebinasaan.

Itulah kehidupan manusia hari ini, terjajah oleh dosa, dikuasai oleh dosa, dibelenggu oleh dosa. Itu sebabnya penderitaan ada dimana-mana sebagai konsekuensi logis atas dosa yang telah menyimpangkan kehidupan menuju kepada kematian. 

Syukur kepada Allah yang telah merancang penyelamatan. Allah menyematkan pesan tentang anugerah keselamatan yang berpuncak pada Yesus Kristus.

Dia yang menebus manusia dari dosa dan menyelesaikan persoalan kematian rohani dan kematian kekal, sehingga setiap orang yang percaya cukup mengalami kematian jasmani untuk selanjutnya dipulihkan menerima kembali kehidupan kekal yang Allah rancang sejak semula. 

Yesaya tampil sebagai potongan puzzle tentang karya penyelamatan Allah. Ia menyerukan pertobatan di tengah-tengah umat yang dikuasai oleh dosa. Seruan untuk dimerdekakan bergema dalam pesan yang Yesaya sampaikan.

Sebagai tandanya, penerimaan akan kemerdekaan tersebut harus membawa dampak bagi kehidupan.

Tegurannya berlaku bagi umat yang melakukan ritual penyembahan namun jauh dari pertobatan. Mereka terlihat berdamai dengan Allah dalam ritual namun tidak peduli kepada sesama.

Puasa dijadikan sebagai kesalehan pribadi namun tidak peduli pada yang lapar. 

Mereka membiarkan orang lain tetap miskin sementara hidup mereka bergelimang dengan kekayaan. 

Kemerdekaan dari dosa yang Allah anugerahkan seharusnya menjadi berkat bagi sesama. Umat dibawa menjadi terang bagi yang lain. Umat dapat menjadi sumber kesembuhan bagi yang sakit dan sumber terang bagi yang berada dalam kegelapan. 

Merayakan 80 tahun kemerdekaan negara Indonesia, kita diingatkan 20 abad silam Allah telah memerdekakan kita dari dosa dengan Yesus terpaku di kayu salib.

 Sebuah kemerdekaan yang total, bebas dari kuasa dan belenggu dosa.

Untuk itu penting untuk paham akan identitas diri sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan, hidup hari ini harus berdampak.

 Kita umat percaya bisa berbuat kebenaran. Perlihatkan tanda keselamatan melalui perbuatan benar sebagai dampak dari kemerdekaan yang telah kita terima.

Jangan biarkan dosa berkuasa lagi atas hidup kita. Kemerdekaan atas dosa membawa dampak pemulihan bagi kehidupan secara utuh. Amin

    Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved