Pasutri Terbakar di Merangin

Nyawa Suami Istri Penjaga DKUKMPP Merangin yang Terbakar Ahad Malam itu tak Tertolong

Teguh Pranoto (37) dan Fetti Khusnul Khotimah (27) meninggal dunia usai menjadi dua orang yang terbakar di rumah dinas yang mereka tempati di Bangko

Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunjambi.com/Frengky Widarta
MENINGGAL DUNIA - Jenazah Teguh Pranoto (37), suami korban meninggal akibat terbakar di Merangin, dibawa dari Rumah Sakit Kolonel Abundjani, Kamis (14/8/2025). Sebelumnya, istrinya Fetti Khusnul Khotimah (27) meninggal pada Selasa (12/8/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Teguh Pranoto (37) dan Fetti Khusnul Khotimah (27) meninggal dunia setelah menjadi dua orang yang terbakar di rumah dinas yang mereka tempati di Bangko, Merangin, Jambi.

Pasangan suami istri ini merupakan pegawai honorer di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kabupaten Merangin meninggal dunia dalam kondisi terbakar.

Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nahas nyawa mereka tidak tertolong.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Ahad (10/8/2025) lalu, namun baru diketahui polisi pada Selasa (12/8/2025).

Istri bernama Fetti Khusnul Khotimah meninggal dunia pada Selasa (12/8/2025) lalu, sekitar pukul 21.20 WIB. Jenazahnya telah dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur.

Sementara itu, suami bernama Teguh Pranoto meninggal dunia pada Kamis (14/8/2025) pada 11.40 WIB di ruang ICU RSUD Kolonel Abundjani Bangko. Jenazahnya rencananya juga dibawa ke Pacitan pada Kamis sore.

Pasangan suami istri tersebut sehari-hari merupakan penjaga kantor dan petugas kebersihan.

Keduanya didapati terbakar di dalam kamar rumah dinas DKUKMPP Merangin dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, nyawa keduanya tidak tertolong.

Kronologi Kejadian

Pasutri Penjaga Kantor DKUKMPP Merangin Terbakar di Rumah Dinas
Pasutri Penjaga Kantor DKUKMPP Merangin Terbakar di Rumah Dinas (Ist)

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 18.30 WIB di kompleks kantor DKUKMPP Kabupaten Merangin.

Saksi mata, Muhammad Hendri, yang merupakan penjaga kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin, menuturkan bahwa saat kejadian ia sedang berada di rumahnya sebelum dipanggil oleh Teguh.

"Pada malam itu, Minggu (10/8/2025), sekira pukul 18.30 WIB, saya masih duduk di dalam rumah, dan tanpa sadar saya tiba-tiba dipanggil oleh korban suami penjaga kantor itu.

"Dia minta tolong, tapi gak menjelaskan minta tolong apa, tiga kali dia manggil saya, lalu saya keluar rumah dengan nada suara panggilan yang semakin panik," demikian Hendri menjelaskan pada Rabu (13/8/2025) malam.

Hendri menuju rumah dinas pasangan tersebut. Ia terkejut setelah melihat kondisi mereka sudah dalam keadaan terbakar di sekujur tubuhnya.

"Saya melihat ke dalam rumahnya bahwa telah terjadi kebakaran di dalam rumahnya, dengan posisi istrinya berada di kamar tengah, posisi di dekat pintu kulkas, dan suaminya mengikuti saya ke dalam rumah ke dalam kamar menunjukkan adanya kobaran api, kobaran api sisanya sudah kecil kobaran apinya," kata Hendri.

Hendri mengatakan ia berusaha mencari air untuk memadamkan api.

"Saya mengambil ember untuk mencari air di kamar mandi rumah korban, tapi kosong, gak ada airnya.

"Akhirnya saya segera menuju musala di dekat rumah korban untuk mengambil air untuk memadamkan kobaran api tersebut," tambahnya.

Ia melihat sang suami berusaha menuntun istrinya keluar rumah meski sempat terjatuh beberapa kali.

Tidak lama kemudian, seorang pegawai DKUKMPP yang sedang lembur datang dan langsung membawa kedua korban ke RSUD Kolonel Abunjani Bangko untuk mendapatkan penanganan medis.

Hendri mengungkap, kondisi pasangan itu sehari-hari hamonis.

"Untuk kehidupan keluarga sehari-hari dari kedua pasutri itu, kondisinya harmonis. Untuk komunikasi intens itu kami memang jarang, karena setelah sore biasanya pasutri itu berjualan cireng di daerah Tugu Pedang (dekat) Koramil Bangko.

"Kalau melihat hubungan keluarga pasutri tersebut bagus dan harmonis," ungkap Hendri.

Meski demikian, ia mengaku tidak begitu tahu mendetail terkait kondisi pasangan itu beberapa hari jelang kejadian.

"Kalau beberapa hari sebelum kejadian, saya tidak mendengar, soalnya hari Jumat kemarin saya pulang kampung ke rumah istri saya.

"Saya baru sampai rumah dinas ini, malam Minggu. Kejadiannya itu kan, Minggu malam Senin," jelasnya.

Hendri menyebut kondisi korban saat itu sangat memprihatinkan.

"Kalau kondisi korban pada saat saya menolong korban saat itu, sangat memprihatinkan dengan banyak luka bakar di sekujur tubuhnya dengan kulitnya mengelupas," tutupnya.

Jenazah Fetti Khusnul Khotimah, pegawai honorer yang terbakar di rumah dinas Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Merangin, akan dimakamkan di Pacitan, Jawa Tengah.
Jenazah Fetti Khusnul Khotimah, pegawai honorer yang terbakar di rumah dinas Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Merangin, akan dimakamkan di Pacitan, Jawa Tengah. (TRIBUN JAMBI/FRENGKY WIDARTA)

Keterangan Hendri juga dikonfirmasi Sekretaris DKUKMPP Merangin, M Amir Tamsil.

"Saya orang ketiga yang datang ke TKP pada saat peristiwa terjadi. Orang yang pertama datang menolong korban di lokasi itu bernama Muhammad Hendri sebagai penjaga kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan Merangin, kemudian orang kedua yang datang ke TKP itu Kepala UPTD Pasar Henrianto, barulah saya datang ke lokasi," jelas Amir, Rabu (13/8/2025).

M Amir Tamsil menambahkan kedua korban langsung dibawa ke RSUD Kolonel Abunjani Bangko sekira sekitar pukul 20.00 WIB, atau habis isya.

"Saya yang membawa korban ini ke rumah sakit. Kalau kejadian pastinya saya tidak mengetahui secara jelas. Namun, saya mendapat informasi dari orang pertama yang datang ke TKP itu Muhammad Hendri penjaga kantor Diknas.

"Itu korban suami itu minta tolong dengan memanggil Hendri ini. Pada saat itu korban masih bisa normal berjalan.

"Menurut informasi dari Hendri, saat melihat TKP di dalam kamar, terlihat kondisi Fetti sudah dalam keadaan terbaring di depan pintu kulkas.

"Ruangan di sekitar itu sudah dipenuhi oleh air, kemudian Hendri melihat masih ada kobaran api di kasur.

"Hendri lantas berusaha mencari air di musala depan rumah dinas--karena air di bak rumah dinas itu kosong--untuk memadamkan kobaran api itu," ungkap M Amir Tamsil.

M Amir Tamsil menambahkan kedua korban langsung di bawa ke RSUD Kolonel Abunjani Bangko sekira jam 8 malam lewat atau sehabis isya.

"Kedua korban ini berasal dari Kecamatan Tegal Lombo Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur," Jelas M Amir Tamsil.

Polisi Cium Kejanggalan

Kasat Reskrim Polres Merangin, AKP Mulyono menjelaskan bahwa pihaknya menemukan suatu kejanggalan dari peristiwa tersebut.

"Kejadian peristiwa ini terjadi pada hari Minggu, 10 Agustus 2025, pada pukul 18.30 WIB. Namun, kejadian ini baru kami ketahui pada hari Selasa, 12 Agustus 2025, sekira pada pukul 14.00 WIB.

"Setelah kami melakukan olah TKP di lokasi kejadian, ada beberapa kejanggalan yang kami temukan di dalam TKP.

"Kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa terbakarnya dua orang suami istri yang ada di rumah dinas penjaga kantor DKUKMPP Merangin," kata AKP Mulyono.

Untuk itu, akan melakukan penyelidikan lebih lanjut agar dapat terungkap dengan jelas.

"Beberapa objek atau barang bukti yang kami temukan di TKP, saat ini sudah kami amankan untuk dilakukan uji forensik lebih lanjut," jelas AKP Mulyono, Rabu (13/8/2025).

Kejanggalan itu, kata AKP Mulyono, karena pihaknya tidak menemukan sumber api yang berasal dari korsleting listrik di rumah dinas. Sumber apinya hanya ada di dalam kamar korban.

"Kondisi TKP di dalam kamar korban, tidak terbakar semuanya, hanya sebagian saja terbakar, kemudian kami juga mencium adanya bau BBM.

"Maka dari itu, kebakaran ini, ada dugaan faktor kesengajaan, kita akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu atas peristiwa ini.

"Izinkan kami untuk bekerja terlebih dahulu untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa ini," tutup AKP Mulyono.

 

(Tribunjambi.com/Frengky Widarta)

 

Baca juga: Bau BBM Tercium di Kamar Tempat Pasutri Terbakar di Bangko: Istri Meninggal, Suami Kritis

Baca juga: Pilu Balita Empat Tahun Hilang Nyawa di Tangan Ayah dan Ibu lantaran Bicara Kasar

Baca juga: Empat Tahun Toko Perhiasan ini Jual Emas Palsu, Pemilik dan 1,8 kg Emas Imitasi Diamankan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved