Berita Viral

Teganya Istri Anggota TNI Ini Sebut Kematian Prada Lucky Gegara LGBT: Ini Moralnya Juga Tidak Ada

Melalui akun sosial medianya, Nafa Arshana menghina Prada Lucky yang diduga mengalami penyimpangan seksual atau LGBT.

|
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Teganya Istri Anggota TNI Ini Sebut Kematian Prada Lucky Gegara LGBT: Ini Moralnya Juga Tidak Ada 

TRIBUNJAMBI.COM - Kematian Prada Lucky jadi sorotan tajam seorang istri TNI bernama Nafa Arshana.

Melalui akun sosial medianya, Nafa Arshana tega menghina Prada Lucky yang diduga mengalami penyimpangan seksual atau LGBT.

Diketahui Prada Lucky tewas dianiaya 20 anggota TNI yang merupakan seniornya.

Sebelumnya Akun Nafa Arshana menuliskan komentar yang menuding bahwa Prada Lucky pantas meninggal dalam keadaan tragis lantaran memiliki perilaku yang menyimpang.

Bahkan Nafa Arshana tega menyebut Prada Lucky memang sosok yang tidak bermoral.

“Masalahnya yang meninggal ini juga moralnya tidak ada, dia punya orientasi seksual menyimpang. Kalo proses hukum pada yang hakim tetap berlaku," tulis akun Nafa Arshana.

Baca juga: Penyebab 20 Senior Cambuk hingga Injak Prada Lucky di Sel Tahanan Terkuak, Ada Pembinaan Prajurit

Baca juga: Nasib Pemuda Ditikam Ayah Pacarnya Saat Ngapel ke Rumah, Padahal Cuma Minta Izin: Tidak Senang

Baca juga: Partai Ummat Kini di Bawah Kepemimpinan Ketua Umum Baru Aznur Syamsu Periode 2025 - 2030

Hal tersebut membuat Serma Christian Namo selaku ayah Prada Lucky marah dan tak terima. 

Ia meminta tolong kepada sejumlah wartawan untuk menelusuri akun Nafa Arshana yang telah menghina anaknya.

"Ini akun (Nafa Arshana), saya lagi berduka. Kepada wartawan, beta (saya) meminta, bukan minta apa-apa tolong cari dia sebelum saya yang cari dia. Nanti saya teruskan," kata Christian, dikutip dari akun TikTok, Sergap ID, Minggu (10/8/2025).

Tak butuh waktu yang lama kini Ibu Persit atau istri anggota TNI pemilik akun Facebook Nafa Arshana muncul ke publik. 

Setelah videonya viral, Nafa menyampaikan permintaan maaf didampingi sang suami. 

"Sebelumnya kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, Atas meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo putra dari bapak Serma Christian Namo" kata istri TNI pemilik akun acebook Nafa Arshana dikutip TribunBengkulu.com dari Instagram @feedgramindo, Selasa 12 Agustus 2025. 

"Saya pemilik akun Nafa Arshana meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak Serma Christian Namo dan keluarga, Atas balasan komentar saya di facebook yang melukai perasan bapak dan keluarga yang sedang berduka." sambungnya. 

Masih dalam kesempatan sama, dirinya pun mengakui bahwa perbuatannya salah. 

"Saya sadar balasan komentar saya seperti orang yang tidak punya empati kepada bapak dan keluarga yang sedang berduka cita. " ungkap istri TNI tersebut. 

Lebih Lanjut, Pemilik Akun Facebook Nafa Arshana mendukung penuh tindakan pihak kepolisian dan berharap keadilan akan berpihak ke keluarga Prada Lucky

"Dan saya berharap para pelaku dihukum, Sesuai hukum yang berlaku. " Lanjut Ibu Persit Pemilik Akun Facebook Nafa Arshana.

"Saya harap bapak Christian Namo dan keluarga serta Netizen dapat berbesar hati untuk memaafkan atas kesalahan dan kekhilafan saya." Pungkas Pemilik Akun Facebook Nafa Arshana dengan tatapan penuh penyesalan. 

Penyebab Prada Lucky Dianiaya 

Sempat beredar kabar pada 27 Juli 2025 Prada Lucky diperiksa oleh Staf-1/Intel terkait dugaan penyimpangan seksual dengan Prada Ricard Junimton Bulan.

Kini kakak Prada Lucky Namo, Novilda Lusiana Hetinina Namo buka suara soal kejadian yang sebenarnya. 

"Informasi yang saya dapat, setiap pergantian piket itu Lucky dianiaya. Dari hari Senin sampai dia masuk rumah sakit," kata Lusi dikutip dari Kompas TV, Senin (11/8/2025).

Bahkan sebulan sebelum kejadian, Prada Lucky juga sempat curhat pada Lusi kalau ia dipukul oleh seniornya.

"Dia cerita saya satu kalimat, dia curhat sekitar bulan lalu. Melalui telepon," kata Luci.

Kepada sang kakak, Prada Lucky Namo mengaku kalau ia sedang sakit.

"Dia bilang 'Lusi saya ada sakit'. Saya bilang 'Su minum obat?'. Dia bilang 'Belum Lusi, saya masih kerja'," tutur Lusi.

Kemudian melalui telepon itu, Prada Lucky Namo curhat soal pemukulan yang ia alami.

"Jadi dia cerita, 'Lusi tadi saya kena pukul senior'," ungkap sang kakak.

Kepada Lusi, Prada Lucky Namo mengatakan kalau ia dipukul karena kelelahan saat memasak untuk para anggota TNI.

"Senior pikir saya capek kerja'," kata Lusi menirukan ucapan adiknya.

Menurut Lusi, di Batalyon adiknya itu bertugas di bagian dapur dan biasa bangun pukul 03.00 Wita untuk menyiapkan makanan.

"Dia bilang bangun jam 03.00 Wita. Pasti drop juga, saya bilang 'ke rumah sakit dulu atau ke kesehatan di Batalyon'. Dia bilang 'Iya Lusi nanti saya pergi'," tuturnya.

Prada Lucky Namo, kata Lusi, biasanya tidak pernah banyak bicara soal keluhannya selama menjadi anggota TNI. 

"Dia anaknya tidak banyak omong, kebanyakan dia simpan keluh kesah sendiri. Tapi waktu itu mungkin dia tidak tahan jadi curhat saya," kata Lusi.

Bahkan Prada Lucky Namo sempat marah pada Lusi karena memberitahukan curhatannya itu pada sang ibu.

"Dia sempat marah saya karena kasih tau mamah. Katanya nanti mamah banyak pikiran. Habis itu dia tidak cerita saya lagi," pungkasnya.

Lusi juga membantah kalau adiknya ada penyimpangan.

"Yang saya kenal, saya punya adik dari kecil sampai sekarang, dia punya pergaulan itu normal. Pergaulannya luas, malah lebih dari saya," jelas Lusi.

20 Orang Tersangka

Sebelumnya Staf-1/Intel Yonif 834/WM telah melaksanakan pemeriksaan terhadap personil yang terlibat dalam dugaan penganiayaan hingga menyebabkan Prada Lucky Chepril Saputra Namo meninggal dunia. 

Adapun personil yang terlibat dalam pemukulan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo diantaranya:

1 Penganiayaan pakai selang 

a. Letda Inf Thariq Singajuru

b. Sertu Rivaldo Kase

c. Sertu Andre Manoklory

d. Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie

e. Serda Mario Gomang

f. Pratu Vian Ili

g. Pratu Rivaldi

h. Pratu Rofinus Sale

i. Pratu Piter

j. Pratu Jamal

k. Pratu Ariyanto

l. Pratu Emanuel

m. Pratu Abner Yetersen

n. Pratu Petrus Nong Brian semi

o. Pratu Emanuel Nibrot Laubura

p. Pratu Firdaus

2. Pemukulan dengan tangan:

a. Pratu Petris Nong Brian Semi

b. Pratu Ahmad Adha

c. Pratu Emiliano De Araojo

d. Pratu Aprianto Rede Raja

Kini Jenderal TNI Piek Budyakto mengumumkan 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Prada Lucky Namo. 

Piek menyampaikan itu ketika mengunjungi kediaman Lucky Namo di Kelurahan Kuanino Kota Kupang, Senin (11/8/2025) siang.

Usai berdialog dengan keluarga, Mayor Jenderal Piek Budyakto kemudian memberikan pernyataan kepada wartawan. Piek Budyakto menyebut sejauh ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap puluhan orang. 

"Laporan sementara saat ini semua sudah ditangani. Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan, kemudian ditindaklanjuti pemeriksaan lanjutan. Ada satu orang perwira," kata Piek Budyakto. 

Piek Budyakto tidak menyebutkan inisial dari para tersangka. Motif dari kejadian itu, kata Piek Budyakto, sedang dilakukan penyelidikan oleh Polisi Militer. Piek Budyakto meminta semua pihak untuk menunggu proses. 

Sejauh ini, menurut Piek Budyakto, pemeriksaan sedang dilakukan termasuk menggelar rekonstruksi terhadap kejadian itu.  Piek Budyakto berkata, ia mendapat laporan kalau tengah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwenang. 

"Siapapun yang melakukan perbuatan ini harus diusut, tidak pandang bulu. Seluruhnya harus kita periksa sesuai mekanisme hukum, dan kita sesuaikan dengan prosedur yang ada," ujar Piek Budyakto. 

"Hukuman terberat sesuai dengan mekanisme nanti oleh Polisi Militer yang berhak menyampaikan dan permintaan keluarga. Proses hukum kemudian tindaklanjuti akan kita laksanakan secara transparan tidak ada yang kita tutupi. Sudah jadi tersangka dan sudah ditahan," ujar Piek Budyakto. 

Piek Budyakto menyampaikan duka cita atas kejadian itu. Piek sedih atas peristiwa memilukan dan menyayat hati. Ia mengaku akan melakukan segala proses secara terang-terangan benderang. 

"Saya kehilangan anggota saya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung dari Sersan Mayor Kristian Namo, ini menyedihkan dan sesalkan," ujar Piek Budyakto. 

Piek Budyakto juga menyampaikan perintah dari Menteri Pertahanan maupun pejabat Mabes TNI agar pengusutan kejadian ini dilakukan secara terbuka sesuai aturan yang berlaku.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved