Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 11 Agustus 2025 - Iman Menuju Ketaatan

Bacaan ayat: Bacaan ayat: Ibrani 11:7 (TB)  Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 11 Agustus 2025 - Iman Menuju Ketaatan

Bacaan ayat: Bacaan ayat: Ibrani 11:7 (TB)  Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. 

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Tidak bisa kita hindari bahwa hidup modern telah mengerdilkan iman sebatas ritual semata. Iman hanya ada pada berdoa, ibadah, membaca Alkitab, beberapa mujizat, peristiwa supranatural, dan beberapa lain yang masuk kategori hal rohani.

Sementara bekerja, berkarya dan berusaha diposisikan sebagai tindakan dunia yang tidak kena mengena dengan iman. 

Coba hening sejenak untuk memperhatikan keadaan sekitar!

Seorang ibu berkendaraan membonceng anaknya berseragam, terlihat wajah tegang karena terburu-buru. Seorang pemulung dengan gerobak yang melintas hendak mendulang harta karun pada tong-tong sampah yang dijumpai. 

Seorang pekerja bangunan yang menikmati makan siang, dengan wajah cerah sebab sore nanti ia mendapatkan upah. Seorang pengemudi ojol fokus dengan Google mapnya, sesekali melihat jalan untuk menemukan sebuah alamat. 

Coba renungkan, apakah kesamaan mereka? Bukankah terdapat motif seragam yaitu tentang harapan?

 Mereka tidak tahu akan masa depan, namun mereka berharap masa depan akan cerah.

Mereka tidak tahu besok akan terjadi apa, namun mereka tetap bertekun untuk berbuat sesuatu hari ini. 

Mereka tidak melihat namun terus percaya. Itulah iman, yang oleh penulis Surat Ibrani dirumuskan dalam kalimat, 'Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.'

Para ahli mengalami kesulitan untuk menentukan siapa penulis Surat Ibrani. Gaya bahasanya mirip tulisan Paulus, namun berbeda dalam banyak hal.

Bisa jadi ide dasarnya dari Paulus namun ditulis oleh juru tulis yang sudah biasa dilakukan pada abad pertama.

Namun bisa dipastikan bahwa penulisnya ialah orang Yahudi abad pertama yang telah menjadi percaya. 

Menarik bahwa penulis mendata tentang nama orang-orang pada masa lalu dan mengkaitkannya dengan iman. Apa yang mereka lakukan adalah betuk nyata dari iman. 

Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa melihat masa depan namun percaya bahwa masa depan itu ada.

 Mereka memilih untuk tekun melakukan banyak hal dalam hidup dalam rangka mewujudkan pengharapan yang mereka telah pegang.

Dengan cerdas penulis Surat Ibrani memperlihatkan bagaimana dalam hidup orang-orang percaya ada kesatuan yang unik antara iman dengan ketaatan.

Iman bukan melulu tentang percaya buta. Iman yang sebenarnya justru nyata ketika seseorang bertindak dan berbuat dalam hidupnya. 

Terdapat relasi kuat antara iman dan ketaatan. Bahwa iman membuat seseorang aktif dan proaktif untuk hidup taat. 

Iman itu nyata. Hal ini membuat iman menggiring seseorang untuk hidup dalam ketaatan. Ada sesuatu yang pasti dilakukan ketika seseorang beriman.

Iman itu memberi harapan dan inspirasi. Iman itu membuat seseorang tangguh dalam berbagai pergumulan kehidupan. Iman itu percaya meskipun tidak melihat. 

Iman itu harapan tentang segala akan bernilai baik meskipun terlihat buruk. Iman itu mencerahkan meskipun dalam kesuraman tergelap dalam hidup. Iman itu membimbing pada ketaatan. Amin

    Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved