Berita Viral

SUAMI Racuni Istrinya Usai Operasi Hanya Demi Asuransi, 2 Istri Sebelumnya Juga Tewas Mencurigakan

Meski sempat mendapat perawatan intensif di ruang ICU selama lebih dari 20 hari, nyawa korban tidak tertolong.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
IST
SUAMI Racuni Istrinya Usai Operasi Hanya Demi Asuransi, 2 Istri Sebelumnya Juga Tewas Mencurigakan 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di sosial media seorang wanita meninggal dunia secara misterius usai menjalani operasi wasir.

Kematian wanita bermarga Chen ini rupanya ada kejanggalan usai dilakukan autopsi oleh pihak kejaksaan.

Bahkan dari hasil autopsi itu muncul dugaan jika Chen meninggal karena diracuni oleh suaminya sendiri.

Ini bukan pertama kali rupanya pria itu melakukan upaya pembunuhan terhadap istrinya itu.

Dilansir dari Sanook, Minggu (3/8/2025), kejadian itu bermula saat korban menjalani operasi wasir di rumah sakit.

Tak lama setelah prosedur selesai, korban mengalami kejang hebat dan kehilangan kesadaran. Ia kemudian didiagnosis menderita ensefalopati hipoksia akut, yakni kondisi serius akibat kurangnya pasokan oksigen ke otak.

Meski sempat mendapat perawatan intensif di ruang ICU selama lebih dari 20 hari, nyawa korban tidak tertolong.

Baca juga: SEDIH Sang Guru Diacungkan Jari Tengah Oleh Siswinya Sendiri, Kini Berujung Dikeluarkan dari Sekolah

Baca juga: MANTAN Staf Ahli Kapolri Sentil Majelis Hakim dan JPU Usai Nikita Mirzani Ngamuk di Persidangan

Baca juga: NASIB DJ Panda Ditolak Erika Carlina Saat Mau Temui Anaknya, Jauh Datang dari Kediri: Gak Apa-apa

Awalnya, kasus ini diduga sebagai komplikasi medis biasa. Namun, kecurigaan muncul ketika jaksa memerintahkan autopsi lanjutan dan menemukan zat dibucaine, sejenis anestesi lokal, dalam empedu korban.

Zat ini tidak digunakan dalam perawatan medis korban dan sangat berbahaya jika tertelan, karena dapat menyebabkan kejang, gangguan jantung, hingga kematian.

Selain itu, ditemukan memar di sekitar bibir dan gigi korban yang mengindikasikan adanya paksaan saat menelan zat beracun tersebut.

Rekaman CCTV rumah sakit juga menunjukkan bahwa satu-satunya orang yang berada di dalam ruang perawatan bersama korban adalah suaminya, seorang pria bermarga Zhang.

Penyelidikan lebih dalam mengungkap bahwa sebelum operasi, korban baru saja membeli polis asuransi jiwa senilai sekitar 1 juta yuan.

Pendaftaran pernikahan mereka juga dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan, memunculkan dugaan bahwa tindakan ini telah direncanakan dengan tujuan untuk mendapatkan uang asuransi.

Pihak kepolisian kemudian melacak latar belakang Zhang dan menemukan sejumlah fakta mencengangkan. Pria berusia 60 tahun itu diketahui pernah menjalani hukuman penjara pada tahun 1993 atas kasus pembunuhan, dan bebas pada tahun 2010.

Ia telah menikah beberapa kali, dan dua dari istrinya telah meninggal dunia dalam keadaan mencurigakan. Anak laki-lakinya yang berusia dua tahun juga dilaporkan meninggal karena bronkitis, meski keterkaitannya masih belum dapat dipastikan.

Pada tahun 2016, mantan kekasih Zhang yang bermarga Wang juga hampir meninggal setelah mendadak pingsan dan mengalami muntah tak terkendali.

Tes medis menunjukkan adanya racun pestisida dalam tubuhnya. Zhang bahkan diketahui menarik uang dari rekening Wang sebesar 275.000 yuan dan kedapatan menyuntikkan heroin kepadanya saat dirawat di rumah sakit. Wang akhirnya memutuskan hubungan setelah pulih.

Setelah mengumpulkan bukti selama berbulan-bulan tanpa sepengetahuan Zhang, polisi akhirnya menangkap pria tersebut pada 18 Desember tahun lalu.

Ia kini menghadapi tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Jaksa secara resmi mengajukan dakwaan ke kantor kejaksaan New Taipei pada 11 April lalu.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved