Berita Batanghari

Batang Hari Jambi Tuntaskan Tapal Batas Dua Desa, Total 110 Desa Masih Menunggu

Pemerintah Kabupaten Batang Hari, Jambi terus mendorong penyelesaian tapal batas secara bertahap. Dua desa hampir rampung penetapan batas

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nurlailis
Capture Google Maps
Peta wilayah Kabupaten Batang Hari, Jambi - Pemerintah Kabupaten Batang Hari, Jambi terus mendorong penyelesaian tapal batas desa secara bertahap.  

TRIBUNJMABI.COM, MUARA BULIAN - Pemerintah Kabupaten Batang Hari, Jambi terus mendorong penyelesaian tapal batas desa secara bertahap. 

Pada tahun ini, dua desa yakni Desa Mekar Sari Nes dan Desa Senaning hampir rampung penetapan batas wilayahnya.

Dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Batang Hari, Taufik mengatakan, saat ini tapal batas antara dua desa tersebut masih dalam proses perbub dan draf perbubnya. 

Baca juga: 2 Desa di Batang Hari Jambi Masih Dipimpin Sekdes, Tunggu Penunjukan PJ

“Sudah kita naikan, dan masih dalam tahap evaluasi di Kabag Hukum Setda Batang Hari, setelah itu selesai maka tapal batas antara dua desa tadi dapat selesai, “ ujarnya,  Senin (28/7/2025).

Di Batang Hari sendiri saat ini, Batas Desa itu lebih banyak indikatif saja sementara secara administratif masih banyak yang belum ada. 

“Dengan final akhirnya sampai dikeluarkannya perbup terkait batas desa tadi, “ tuturnya. 

Dua Desa yang sudah hampir selesai terkait tapal batasnya tersebut yakni Desa Senaning dan Desa Mekar Sari Nes. 

“Sementara untuk batas desa lainnya, kita rencanakan untuk dikejar pada tahun 2026 nanti,“ bebernya. 

Baca juga: Uang Ratusan Jadi Temuan BPK di DPRD Batang Hari Jambi, Perjalanan Dinas Fiktif

“Kita targetkan penyelesaiannya pertahun, jadi hingga tahun 2030 mendatang udah kelar semua terkait tapal batas Desa tadi, “ jelasnya. 

Sesuai gambaran, untuk pertahunnya bisa diselesaikan sekitar lima desa. Namun hal itu tetap disesuaikan dengan pasokan anggaran yang ada. 

Selain itu, kendala yang kerap dihadapi dalam proses tapal batas sendiri, terkait konflik potensi yang ada di masing masing desa. 

“Biasanya itu potensi yang dapat menambah pemasukan desa baik itu, perkebunan maupun industri pertambangan jadi mereka saling mengklaim sehingga kerap terjadi konflik di sana, “ tandasnya. 

Update berita Tribun Jambi Jambi di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved