Berita Kerinci

Lebih Dekat dengan Irwanto, Penulis Asal Kerinci Jambi yang Telah Menelurkan 20 Buku

Di balik udara sejuk dan hijaunya alam Kerinci, lahir sosok Irwanto, penulis produktif yang mengangkat kearifan lokal dalam setiap karya tulisnya. 

Penulis: Herupitra | Editor: Nurlailis
Tribunjambi.com/ Herupitra
PENULIS - Irwanto, penulis asal Kerinci Jambi yang mengangkat kearifan lokal dalam setiap karya tulisnya. 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Di balik udara sejuk dan hijaunya alam Kerinci, lahir sosok Irwanto, penulis produktif yang mengangkat kearifan lokal dalam setiap karya tulisnya. 

Lewat buku-buku yang ia tulis, Irwanto tak sekadar menyusun kata, tapi membingkai nilai-nilai kehidupan, budaya, dan realitas sosial masyarakat kampung halamannya.

Pria yang lahir di Koto Beringin Siulak pada 1976 ini, bukan nama baru di kalangan pegiat literasi Kerinci. Meski tak banyak bicara, karya-karyanya berbicara banyak.

Baca juga: Bupati Monadi Minta LPTQ Kerinci Jambi Evaluasi Total dan Tingkatkan Mutu Pembinaan

Irwanto telah menerbitkan 20 buku, baik dalam bentuk karya ilmiah populer, refleksi keislaman, hingga novel-novel yang menyentuh sisi spiritual dan kemanusiaan. Semua ia tulis dengan cinta terhadap tanah kelahirannya.

Ia tak hanya menulis, tapi menyuarakan mereka yang kerap tak terdengar: kaum pinggiran, petani kecil, serta masyarakat adat yang hidup bersahaja namun penuh nilai luhur.

Buku terbarunya berjudul “Sprinitas Kaum Pinggiran; Mitra Setara dalam Takwa (Humanisme Sufistik I)” menjadi penegas dari komitmennya selama ini. 

Lewat tulisan-tulisannya, Irwanto menunjukkan bahwa suara mereka yang diabaikan pun memiliki makna dan kekuatan untuk menginspirasi perubahan sosial.

“Semoga bisa menjadi bahan renungan dan inspirasi bagi siapapun yang membacanya," ujar Irwanto disela-sela pelantikan pengurus LPTQ Kerinci di ruang Pola Kantor Bupati Kerinci, kemarin. 

Baca juga: Pria 70 Tahun itu Ditemukan tak Bernyawa di Tempat Pemandian Air Panas Kerinci

Tak hanya menulis buku-buku pemikiran dan sosial, keagamaan, Irwanto juga dikenal lewat karya-karya fiksi yang menggugah. 

Beberapa novelnya seperti “Berselimut Surban Cinta” dan “Mujahid Cinta”. Untuk novel Berselimut Surban Cinta bahkan telah cetak ulang hingga empat kali oleh penerbit yang ada di Yogyakarta. 

Sementara novel "Mujahid Cinta" Bukunya yang ke empat itu juga diterbitkan di negeri Jiran Malaysia. Dimana tulisannya telah diterjemahkan ke dalam bahasa melayu di Johor Bahru Malaysia. 

Gaya tulisannya khas, lembut, mendalam, tapi tetap membumi. Ia tidak menggurui, namun mengajak pembaca untuk bertanya pada dirinya sendiri, pada masyarakat, dan pada Tuhannya.

Bagi Irwanto, menulis fiksi adalah cara lain untuk menyampaikan kebenaran. Ia percaya bahwa kisah yang baik, walau rekaan, dapat membangkitkan empati lebih dalam daripada deretan data dan kutipan kitab.

"Kedepan semoga Pemkab Kerinci memberikan ruang dan apresiasi terhadap para penulispenulis yang ada," kata Irwanto mengakhiri.

Update berita Tribun Jambi di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved