Warga Merangin Diserang Harimau
Diduga Bukan Harimau, Petani Kopi yang Diserang di Merangin Jambi Masih Trauma dan Dirawat Intensif
Ramli, seorang petani kopi asal Desa Bungo Tanjung, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, Jambi, masih menjalani perawatan intensif di RSUD.
Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Ramli, seorang petani kopi asal Desa Bungo Tanjung, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, Jambi, masih menjalani perawatan intensif di RSUD Raden Mattaher Jambi usai diserang satwa liar saat memanen kopi di kebunnya di Desa Birun.
Ramli menceritakan bahwa saat kejadian, ia melihat dua ekor harimau di lokasi.
Namun, hanya satu yang mendekat dan menyerangnya.
Baca juga: Petani Kopi Diterkam Harimau di Merangin Jambi: Saya Tak Bisa Lari, Kaki Langsung Diterkam
Satwa yang menyerang memiliki warna kuning, tubuh kurus, dan ukuran yang tidak terlalu besar.
“Yang nyerang satu, tapi ada satu lagi agak jauh dari saya. Jadi totalnya dua ekor,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (5/7/2025).
Ramli mengaku masih sangat trauma.
Ia bahkan tidak bisa tidur selama dua malam karena terus terbayang kejadian tersebut.
“Tensi saya naik, dua malam saya tidak tidur. Baru tadi malam bisa tidur,” katanya.
Baca juga: Kesaksian Ramli Petani Merangin Jambi Saat Harimau Besar Menyerang, Harimau Kecil Cuma Lihat
Penjelasan TNKS: Diduga Bukan Harimau Sumatera
Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Haidir, melalui Kabid PTN Wilayah I Jambi, M. Zainuddin, menjelaskan bahwa setelah mendapat laporan kejadian pada Rabu (25/6/2025), tim gabungan dari TNKS, BKSDA SKW I Jambi, Babinsa, Polsek Sungai Manau, dan warga langsung turun ke lokasi.
“Lokasi kejadian tersebut sudah berada di dalam kawasan TNKS, sekitar setengah kilometer dari batas kawasan lain,” jelas Zainuddin.
Namun, berdasarkan hasil pengecekan, tidak ditemukan bekas jejak atau tanda-tanda khas serangan harimau sumatera.
Pihaknya menduga kuat serangan itu bukan dilakukan oleh harimau.
"Tidak melihat bekas jejak tanda-tanda bahwa itu adalah hewan buas harimau sumatera, tapi diduga kuat korban itu diterkam oleh satwa liar lainnya jenis macan dahan atau kalau melihat dari luka korban dari serangan satwa liar jenis beruang," jelasnya.
“Kalau harimau sumatera biasanya menyerang bagian leher belakang untuk mematikan mangsa. Tapi Ramli diserang di bagian betis dan mulut. Itu pola serangan yang lebih mirip macan dahan atau beruang,” katanya.
Pihak TNKS akan kembali ke lokasi untuk memastikan jenis satwa yang menyerang, dengan menganalisis jejak dan bukti lain di sekitar tempat kejadian.
Zainuddin mengimbau masyarakat yang berkebun di sekitar kawasan hutan untuk selalu waspada dan tidak beraktivitas seorang diri di kebun.
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.