Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 4 Juni 2025 - Allah yang Berempati
Bacaan ayat: Lukas 5:13 (TB) Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga l
Renungan Harian Kristen 4 Juni 2025 - Allah yang Berempati
Bacaan ayat: Lukas 5:13 (TB) Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Kondisi apa yang paling menyedihkan dalam hidup? Tentu masing-masing orang memiliki jawabannya sendiri-sendiri.
Beberapa orang pernah gagal dalam usaha, dan itu menjadi keadaan terpuruk.
Beberapa yang lain mengalami sakit yang berkepanjangan. Beberapa mengalami kesulitan relasi, bahkan orang bisa merasa terpuruk karena hal-hal tertentu yang bagi banyak orang hanyalah persoalan kecil.
Hal ini dipengaruhi oleh cara paham dan bagaimana yang bersangkutan memaknai kehidupan.
Temukan hal prioritas dalam hidup maka kehidupan akan menjadi lebih indah untuk dinikmati sebagai anugerah dari Tuhan.
Sakit kusta, ya sakit kusta. Pada masa silam dianggap sebagai penyakit yang tidak ada obatnya. Ini menyakit yang mematikan.
Menyiksa penderitanya secara perlahan yang bisa bermuara pada kematian. Dalam catatan Alkitab Perjanjian Lama, penyakit kusta masuk dalam kategori menajiskan.
Seorang imamlah yang berotoritas menyatakan kesembuhannya. Secara fisik, seorang yang sakit kusta akan menderita. Mereka tinggal di luar kota, jauh dari keramaian.
Orang-orang yang berbelas kasih hanya bisa melemparkan sekerat roti untuk bertahan hidup. Mereka dilarang terlibat dalam kegiatan sosial, terlebih kegiatan ritual ibadah. Bayangkan, betapa putus asanya mereka.
Menjalani hidup, seakan hanya menunggu ajal tiba. Maka wajar jika melihat Yesus, mereka hanya berani berseru, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Sebuah kalimat pengharapan yang dibalut keputusasaan! Dalam hal ini, keputusan ada pada Yesus. Mereka tidak berhak memaksa.
Mereka sadar bahwa penyakitnya sulit disembuhkan. Meskipun demikian, dari kabar angin yang mereka dengan, Yesus adalah Guru yang pernah menyembuhkan.
Bagai gayung yang bersambut, Yesus merespon positif secuil iman yang mereka miliki. Yesus menyatakan, "Aku mau, jadilah engkau tahir."
Setiap kita pasti memiliki beban hidup. Telah banyak upaya terbaik dilakukan untuk menyelesaikan segala pergumulan yang terjadi. Meskipun demikian, beban kehidupan terasa tiada habisnya.
Selesai satu perkara, bis melahirkan perkara yang lain. Datang kepada sesama, untuk sementara bisa saja terhibur, meskipun tidak selalu.
Hanya perlu datang pada pihak yang tepat agar bisa memperoleh kelegaan.
Dalam hal ini Allah menjadi pihak yang paling bisa memberikan jaminan kelegaan. Penebusan menjadu bentuk nyata bahwa Ia berempati sehingga menyelamatkan manusia dari dosa.
Itu cukup memberikan jaminan bahwa Ia akan terus bertindak untuk mengasihi.
Bahkan dalam situasi yang mustahil akan mendapatkan pertolongan, Allah dapat bertindak untuk menolong.
Yang perlu kita lakukan adalah terus percaya bahwa Ia mau menolong. Amin.
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
Wawancara Eksklusif Kasus Bobol Rekening Bank Jambi Rp7,1 M, Wadir Reskrimum: Cuma Sisa Rp80 Ribu |
![]() |
---|
Viral Kuli Disabilitas Jalan Kaki Pasuruan-Nganjuk Usai Ditipu Mandor, Gaji Tak Dibayar |
![]() |
---|
TEGANYA Mandor Tipu Kuli Disabilitas, Nangis Jalan Kaki dari Pasuruan ke Nganjuk, Gaji Tak Dibayar |
![]() |
---|
DOSEN Wanita Ngamar dengan Mahasiswa Fakultas Teknik di Hotel, Hancur Hati Suami Lihat CCTV Asli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.