Renungan Harian Kristen 8 Mei 2025 - Waspada dengan rasa Tidak Puas

Renungan Harian Kristen 8 Mei 2025 - Waspada dengan rasa Tidak Puas

Bacaan ayat: Mazmur 78:32 (TB)  Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. 

Oleh Pdt Feri Nugroho

Bisa jadi rasa cukup hanya dimiliki oleh segelintir orang; selebihnya orang-orang selalu ingin lebih dari yang diinginkan.

Orang-orang yang berjalan kaki bermimpi memiliki sepeda; mereka yang telah bersepeda menghendaki motor; orang-orang bermotor bercita-cita ingin bermobil; setelah bermobil tidak cukup jika hanya satu; jika mungkin dua atau tiga, mengikuti jumlah anggota keluarga. Begitu seterusnya.

 Memang tidak ada larangan dalam hidup, meskipun pajak progresif diberlakukan di negara kita. Itu menjadi pengingat bahwa semakin banyak jumlah mobil yang dimiliki maka akan semakin mahal biaya perpajakannya.

Namun tetap saja tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk memiliki lebih, sebab merasa perlu. 

Faktanya, terlalu sering yang dimiliki tak tersentuh berhari-hari. Disinilah ujian bagi setiap orang untuk merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menikmati anugerah Tuhan dengan rasa syukur. 

Syair Pemazmur mengingat akan peristiwa ajaib yang pernah terjadi sejak keluar dari perbudakan di Mesir.

 Sepuluh tulah Allah lakukan demi membebaskan mereka sebagai tanda ajaib, sekaligus sebagai penanda bahwa semua sesembahan di Mesir tidak berdaya.

Ternyata saat berhadapan dengan lapar dan haus, masih saja mereka menggerutu melawan Tuhan. Ahirnya Tuhan memenuhi kebutuhan makan mereka dengan Manna sebagai roti dan Burung Puyuh sebagai daging. 

Belum habis makanan di mulut, masih saja mereka kembali bersungut-sungut akan kebutuhan air. 

Dan bukit batu pun dipakai Allah untuk memancarkan air. Bayangkan, betapa bebal dan tegar tengkuknya mereka! 

Bukankah itu juga yang menjadi cerminan kehidupan kita hari ini, yang selalu tidak puas dengan berkat Tuhan yang diterima?

 Jika dihitung dalam angka, terlalu banyak berkat Tuhan setiap hari yang Ia curahkan dan limpahkan, namun tetap saja kehidupan dijalani dengan rasa kuatir dan kuatir! Ironis bukan?

Maka tepat jika syair ini ditulis, "Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib." 

Sangat banyak tanda dan perbuatan ajaib yang Allah lakukan dalam kehidupan, namun tetap saja kita berlaku serong dengan hidup tidak taat kepada-Nya.

Mulai meragukan kuasa Tuhan, menjadi tanda yang paling kelihatan. Tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, menjadi peringatan penting bahwa kita mulai lupa dengan keajaiban Tuhan. 

Perlu hening sejenak dalam perenungan, bahwa perbuatan ajaib Tuhan selalu terjadi. Benar bahwa kesulitan dalam hidup pasti ada. Penderita dan kesukaran bisa mampir kapan saja.

Namun dengan terus mengingat perbuatan ajaib Tuhan, maka kita seharusnya lebih tangguh dalam menghadapi segalanya. 

Awali setiap pagi dengan rasa syukur. Puaslah dengan berkat yang terus mengalir.

 Temukan keajaiban-keajaiban kecil yang bisa terakumulasi menjadi besar. Ingat, setiap hari adalah berkat Tuhan! Tidak ada larangan untuk memiliki barang-barang selama didapatkan dengan cara yang benar.

Meskipun demikian, rasa cukup diperlukan agar tidak jatuh pada ketamakan. Waspadalah...! Amin.

    Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang