Meski Ada Bibit Unggul, Petani Batanghari Jambi Tetap Lestarikan Tradisi Tanam Padi Lokal

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Bagi sebagian petani di Kabupaten Batanghari, menanam padi bukan sekadar memenuhi kebutuhan pangan, tetapi menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun. 

Meski pemerintah terus mendorong penggunaan bibit unggul untuk hasil panen yang lebih cepat, banyak petani tetap setia menggunakan bibit lokal yang mereka simpan sendiri dari panen sebelumnya.

Perbedaan benih unggulan dari Pemerintah dan bibit lokal sendiri, berada pada masa panennya. 

Baca juga: DPRD-Pemkab Batanghari Jambi Sepakat Terhadap Ranwal RPJMD Kabupaten Batanghari tahun 2025-2029

Dimana bibi lokal cenderung lebih lama hingga enam bulan baru bisa panen, berbeda dengan bibit unggul yang lebih cepat. 

Dikatakan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Batanghari, Roma Uliana di Kabupaten Batanghari sendiri beberapa wilayah masih banyak petani yang menyiapkan bibit lokal untuk ditanam. 

Diantaranya di Kecamatan Maro Sebo Ilir (MSI), mulai di Kelurahan dan sebagian Desa Terusan, mengingat hal itu sudah merupakan tradisi mereka juga. 

“Pemerintah tidak melarang, namun juga tetap memberikan edukasi kepada mereka (petani) untuk menggunakan benih unggul yang dapat panen tiga bulan, “ jelasnya. 

“Meski secara umumnya petani di Batanghari ini melakukan panen sekali setahun. Dengan swasembada pangan ini para petani bisa tanam IP 200 (panen dua kali setahun), “ tandasnya. (usn) 

Baca juga: Fadhil Arief Tekankan Kepentingan Desa di Rakor BPD Se-Batanghari Jambi

Update berita Tribun Jambi di Google News