Reaksi Mengejutkan Dedi Mulyadi Ketika Diancam Dibunuh hingga Diajak Berkelahi Preman
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkap curhatannya pernah dihina dengan sebutan nama binatang oleh seorang warga.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkap curhatannya pernah dihina dengan sebutan nama binatang oleh seorang warga.
Ia menduga bahwa warga tersebut adalah seorang preman asal Bogor.
Selain hinaan, Dedi juga mengaku sempat diajak berkelahi oleh orang tersebut.
Namun, ia tidak berani meladeni ajakan berkelahi itu dan memilih untuk tidak menanggapi secara serius.
Kejadian ini ia ceritakan saat menjamu ratusan anggota Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (23/4/2025).
Acara tersebut digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap Dishub Bogor yang sukses mengatasi kemacetan di Puncak saat Lebaran 2025.
Dalam suasana santai, Dedi menyelipkan cerita tentang hinaan tersebut dengan nada bercanda.
Ia sempat memanggil salah satu anggota Dishub bernama Eem Suherman yang berasal dari Semplak, Kota Bogor.
Begitu mendengar asal Eem, Dedi langsung teringat pada sosok preman yang menghinanya dengan sebutan “monyet”.
Dengan nada bercanda, ia bertanya apakah Eem mengenal orang yang telah menghina dirinya.
Pertanyaan itu sontak membuat seluruh hadirin tertawa.
Dedi mengaku tahu siapa orang yang menghina dirinya dan menegaskan bahwa ia berasal dari Bogor.
Selain dihina, Dedi juga menyebut diajak berkelahi oleh preman tersebut.
Dengan santai, ia mengatakan tak meladeni karena merasa tubuhnya kecil.
Tak berhenti sampai di situ, Dedi juga mengungkap bahwa dirinya sempat mendapat ancaman pembunuhan.
Ancaman itu disampaikan melalui akun YouTube bernama “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!” saat ia melakukan siaran langsung, Senin (21/4/2025) malam.
Akun tersebut mengancam akan membunuh Dedi dan bahkan menyebut akan menggunakan bom bunuh diri jika rencana awalnya gagal.
Ancaman itu tidak membuat Dedi gentar.
Ia tetap melanjutkan blusukan ke daerah-daerah rawan, termasuk kampung yang dikenal sebagai basis preman di Kota Depok.
Kunjungan itu dilakukan sehari setelah perusakan mobil polisi oleh oknum ormas di wilayah tersebut.
Dedi menegaskan bahwa ia tidak terpengaruh oleh ancaman apa pun.
Ancaman tersebut justru memperkuat tekadnya untuk terus bekerja memberantas premanisme.
Ia juga berkomitmen menutup tambang ilegal dan mengevaluasi perizinan yang merugikan lingkungan di Jawa Barat.
Dedi berharap Jawa Barat bisa bebas dari premanisme dan kerusakan lingkungan.
Artikel ini diolah dari Tribunnewsbogor
Baca juga: Razman Nasution Sindir Dedi Mulyadi dan Sampaikan Pesan Hercules: Jangan Ganggu Kami!
Ahmad Sahroni ke Singapura, Massa Gasak Isu Rumah dan Teriak "Duit Rakyat" |
![]() |
---|
Demo Ricuh di Jambi, Psikolog Ungkap Peran Media Sosial dalam Menggiring Emosi Massa |
![]() |
---|
Terungkap Misteri Keberadaan Ahmad Sahroni saat Rumah Dijarah Massa |
![]() |
---|
Suasana Hening, Gedung DPRD Jambi Menyisakan Puing dan Sampah Pasca Aksi Massa |
![]() |
---|
Perintah Tegas Presiden Prabowo: TNI-Polri Siaga, Redam Aksi Anarkis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.