Opini
Memahami Hilirisasi dan Disertasi Bahlil Lahadalia
Mestinya saya dirawat di RS, tetapi saya memaksakan hadir untuk mendengarkan paparan Fachry Ali tentang topik sangat menarik itu.
Saran kedua, menekankan perlunya penguatan kebijakan mitra bersama pengusaha daerah.
Penyediaan dana jangka panjang direkomendasikan dalam disertasinya tsb, perlu disediakan kepada sejumlah perusahaan hilirisasi nasional.
Ia mengajukan pertanyaan mendasar: mengapa nilai tambah hilirisasi hanya diperoleh pihak asing?
“Jawabannya, dikarenakan perbankan nasional yang belum membiayai investasi di sektor hilirisasi,” ujarnya.
Ia juga merekomendasikan, perlu ketentuan yang mewajibkan investor menjalankan diversifikasi dalam jangka panjang.
Apa yang menarik dari diskusi pada acara buka bersama itu?
Bahli Lahadalia ingin mengatakan bahwa ia adalah “The Man of Action”, bertindak dulu, bukan makhluk omon2. Tentu dengan dasar pengetahuan praktik yang teruji, sebagai individu yg sering ia nyatakan: “sejak belum lahir hidup saya sudah susah,” karena bersal dari keluarga sangat miskin di Papua.
Namun dengan pengalamannya sebagai aktivis, pengusaha dan politisi sukses menduduki jabatan mentri bahkan ketua partai besar, ia ingin melengkapi identitas pribadinya sebagai orang terdidik.
Menjadi “the man of thingking” sebagaimana teori Prof Daoed Yoesoef (1978) dalam kontek yg berbeda tetapi relevan utk memahami tokoh muda Papua ini dalam perspektif teori Sosiologi Biografi Howard S. Becker (1970).
Becker berpendapat, biografi individu dapat digunakan sebagai alat untuk memahami proses sosial dan bagaimana individu membangun identitas sosial mereka melalui pengalaman hidup mereka.
Melalui teori dan metologi Sosiologi Biografi itu, Becker ingin memahami secara empirik bagaimana seorang individu menginterpretasikan dan memberikan makna pada pengalaman hidup seorang tokoh yang mempengaruhi interaksi sosial mereka dengan orang lain.
Dengan pemahaman seperti itulah mungkin Rektor Universitas memutuskan utk memberikan kesempatan kepada praktisi bisnis dan politik tergolong sukses itu untuk memperbaiki disertasinya serta mempublikasikannya di jurnal ilmiah yang kredibel.
RS Mayapada Jaksel, 19 Maret 2025.
*Penulis adalah wartawan senior, sosiolog alumni UI, partisipant observer, Pengurus DPP Golkar 1988-2004 dan Anggota DPR RI 2 periode pemilu.
Baca juga: Keajaiban China, Visi Presiden Prabowo dan Legasi Gubernur Jambi Al Haris
Baca juga: Era Baru Kepemimpinan Golkar Bersama Jokowi dan Bahlil
| Kewajiban Negara Mengatur Demokrasi Parpol, Menurut Prinsip Horizontal Application of Human Rights |
|
|---|
| MOMENT: Gerakan Peningkatan Kesadaran akan Pentingnya Melawan Bahaya Eklampsia |
|
|---|
| Reshuffle, Apakah Kesejahteraan Rakyat Jadi Fokus Sejati? |
|
|---|
| Reshuffle Kabinet Prabowo: Antara Kinerja, Politik, dan “Dejokowinisasi” |
|
|---|
| Menebus Dosa Ekologis: Metanoia Lingkungan dalam Perspektif Islam |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.