Polemik di Papua

Korban KKB Papua di Yahukimo Bertambah, Jadi 13 Orang, 12 Pendulang Emas Berhasil Diidentifikasi

Korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua bertambah menjadi 13 orang.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Satgas Cartenz
EVAKUASI: TNI-Polri terus melakukan evakuasi jenazah korban KKB Papua, Minggu (13/4/2025). Jumlah korban bertambah menjadi 13 orang, sementara belum ada tersangka dalam penyerangan tersebut. (foto: Satgas Cartenz) 

Korban KKB Papua di Yahukimo Bertambah, Jadi 13 Orang, 12 Pendulang Emas Berhasil Diidentifikasi

TRIBUNJAMBI.COM - Korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua bertambah menjadi 13 orang.

Belasan orang tersebut menjadi korban penyerangan kelompok tersebut di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Hingga saat ini saat ini terus melakukan evakuasi terhadap jenazah yang merupakan pendulang emas tersebut.

Satgas Operasi Damai Cartenz dan TNI juga melakukan identifikasi terhadap korban.

Hingga saat ini dari 13 korban tersebut TNI-Polri telah berhasil mengindentifikasi 12 orang pada Minggu (13/4/2025).

Sementara satu jenazah akan dievakuasi pada hari ini, Senin (14/4/2025).

Rencananya, satu jenazah lagi akan dilakukan evakuasi hari ini, Senin (14/4/2025) dikarenakan cuaca.

Berikut rincian lokasi penemuan 13 jenazah tersebut.

Baca juga: KKB Papua Tantang TNI Perang Terbuka, Siapkan Sniper:  Pasukan Kami Telah Menempati Medan Tempur

Baca juga: 11 Warga Korban KKB Papua Berhasil Ditemukan, 307 Personel Lakukan Evakuasi, Ini Lokasi Penemuannya 

Dua jenazah dari ditemukan di Tanjung Pamali, 5 jenazah dari dua titik di Kampung Bingki.

Kemudian, 3 jenazah dari ditemukan di area 22 pendulangan emas Yahukimo, 1 jenazah dari ditemukan di Muara Kum.

Selanjutnya, 1 jenazah ditemukan  Kabupaten Pegunungan Bintang, 1 jenazah ditemukan di area 33 pendulangan emas Yahukimo.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan komitmen aparat dalam menuntaskan proses evakuasi sekaligus terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku. 

“Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Para pelaku akan terus kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum. Aksi keji terhadap warga sipil ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Brigjen Faizal.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan tetap mengikuti pembaruan resmi dari kami. Mari bersama-sama kita jaga situasi tetap kondusif,” ujarnya.

Satgas Ops Damai Cartenz terus mengintensifkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak di lapangan.

Agar seluruh korban bisa segera diidentifikasi dan dikembalikan kepada keluarga masing-masing.

Baca juga: SADIS DAN MENGENASKAN, Hasil Visum Jenazah Korban KKB Papua di Yahukimo: Ada Luka Bacok

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin mengungkapkan hingga saat ini belum ada satu pun tersangka yang berhasil ditangkap terkait kasus pembunuhan brutal 12 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sebutan polisi terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM), menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa ini.

Kapolda Papua menyatakan prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan korban yang selamat.

Kemudian, mengevakuasi jenazah korban meninggal serta melakukan penyelidikan intensif untuk mengangkat identitas pelaku.

"Kami masih fokus pada evakuasi dan penyelamatan korban yang selamat, penegakan hukum sedang dilakukan secara intensif menggunakan berbagai sumber untuk mengidentifikasi pelaku," ujar Kapolda kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (12/5/2025).

Menurut Renwarin, berdasarkan keterangan saksi, pelaku penyerangan diduga menggunakan senjata tajam seperti parang, kapak dan panah.

Namun, identitas pelaku belum dapat dipastikan karena korban yang selamat tidak mengenali mereka secara langsung.

"Memang ada beberapa kelompok yang mengatakan bahwa merekalah penanggung jawab atau pelakunya lewat sosial media, tetapi bagi kami itu bukanlah merupakan suatu alat bukti, karena pada dasarnya keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan di TKP itulah menjadi patokan," ungkapnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kalender Hijriah April 2025 - Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Syawal

Baca juga: Pimpinan DPR Yakin Revisi UU TNI Tak Kembalikan Dwifungsi, Politikus Golkar: Wakil Rakyat Tidak Tuli

Baca juga: Viral Eks Artis Drama Kolosal Nekat Belanja Pakai Uang Palsu di Mal, Edarkan Rp223 Juta Upal

Baca juga: 3 Hakim Jadi Tersangka Baru Kasus Suap Terdakwa Ekspor CPO Libatkan 3 Perusahaan Besar

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved