Berita Viral

Rupanya Kapolsek Lusiyanto Sudah Jadi Target Tembak Mati, Kompolnas: Senjata dari Pabrikan

Dua anggota TNI terduga pelaku, Peltu Lubis dan Kopka Basarsya disebut telah menargetkan polisi sebagai sasaran tembak.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Komisioner Komisi Kepolisian Nasiona (Kompolnas0 Choirul Anam menyebut jika para eksekutor di arena judi sabung atam memang menargetkan tiga polisi untuk ditembak. Ada pun tiga polisi yang gugur dalam insiden itu, AKP Anumerta Lusiyanto Kapolsek Negara Batin, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta. 

TRIBUNJAMBI.COM - Fakta terbaru muncul di kasus penembakan tiga polisi saat grebek judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Dua anggota TNI terduga pelaku, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah disebut telah menargetkan polisi sebagai sasaran tembak.

Ada pun tiga polisi yang gugur dalam insiden itu, AKP Anumerta Lusiyanto Kapolsek Negara Batin, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

Dijelaskan Komisioner Komisi Kepolisian Nasiona (Kompolnas0 Choirul Anam menyebut jika para eksekutor di arena judi sabung atam memang menargetkan tiga polisi untuk ditembak.

Diungkap Choirul Anam, tiga polisi yang tewas dieksekusi dalam jarak dekat.

"Penembak ini memang menargetkan Pak Kapolsek, menarget petugas-petugas yang lain. Karena memang dia berbeda. Mereka, petugas ini berbeda dengan peserta perjudian dan sabung ayam. Makanya mereka ditembak dengan cara yang cukup dekat. Karena mereka ini sedang menghalau," kata Choirul, Sabtu (22/3/2025).

Baca juga: Mirisnya Kondisi Rumah Kapolsek AKP Lusiyanto Atap Banyak Bocor, Kini Tewas Diterpa Isu Setoran

Baca juga: Tangis Sabila Pecah Minta Hotman Paris Bantu Keadilan untuk Ayahnya AKP Lusiyanto: Saya Mohon

Baca juga: Curhat Sabila Anak AKP Lusiyanto Ayahnya Rela Jadi Sopir Demi Biaya Kuliah: Satu Tahun Gak Ketemu Pa

Choirul juga mengatakan, polisi ditembak saat sedang berusaha menghalau peserta judi sabung ayam yang berusaha melarikan diri.

Kompolnas pun telah memiliki rekaman video yang memperlihatkan peristiwa tersebut secara jelas.

Selain itu, Choirul menegaskan, senjata yang digunakan dalam aksi penembakan bukanlah senjata rakitan, melainkan pabrikan.

Hal ini didasarkan pada temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas.

"Senjatanya adalah senjata pabrikan. Kenapa kami meyakini ini? Sederhana, ada proyektil peluru yang ada dalam tubuhnya Pak Kapolsek itu memiliki sidik jari balistik. Sehingga dalam dunia balistik tidak ada perdebatan. Itu adalah keluaran dari senjata pabrikan, tidak mungkin senjata rakitan," jelas dia.

Awal Mula Kejadian Tragis

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, menyebut oknum anggota TNI Kopka Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.

Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga setempat, namun dari luar Lampung.

Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan bernomor polisi dari luar Lampung.

Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran. 

Pada akhirnya, dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Lusiyanto pada sore harinya.

Penggerebekan itu berujung pada gugurnya tiga polisi, yakni AKP Lusiyanto; anggota Polsek Negara Batin, Aipda Petrus Apriyanto; dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan, Briptu M Ghalib Surya Ganta.

Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, awalnya polisi sempat meletuskan tembakan peringatan bertujuan untuk membubarkan massa.

"Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri," kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis Ditahan

Dua nama anggota TNI disebut sebagai pelaku penembakan terhadap tiga  polisi di lokasi judi sabung ayam. Mereka adalah Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis.

Peltu Lubis adalah Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

Baik Peltu Lubis maupun Kopka Basarsyah sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan, dilansir TribunLampung.com.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengatakan, terhadap keduanya masih dilakukan investigasi.

Tersangka Warga Sipil

Irjen Pol Helmy juga menyebut terdapat warga sipil yang menjadi tersangka perjudian, yakni Z. "Sejauh ini yang diamankan untuk menjadi saksi sekaligus tersangka adalah Z. Pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 WIB."

"Z mengetahui adanya lapak perjudian sabung ayam di Way Kanan dari teman-temannya, yaitu IPL, R, serta IW (dalam pengejaran). Undangan tersebut disebarkan oleh seorang oknum berinisial B melalui pesan WhatsApp," beber Helmy.

Sebelumnya, Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto menyebutkan Peltu Lubis dan AKP (Anumerta) Lusiyanto awalnya punya hubungan baik.

Keduanya juga sama-sama mengetahui ada judi sabung ayam di wilayah mereka. Menurut Yogi, setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto. 

”Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman," kata Yogi, seperti dikutip dari Kompas.

"Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya,” sambung dia. 

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, pada Rabu malam, mengatakan, dirinya sudah mengetahui isu itu dari sejumlah unggahan media sosial.

Kolonel Eko mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan terhadap Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, diakui terdapat kontrak atau kesepakatan dengan pihak Polsek terkait judi sabung ayam di daerah tersebut.

"Pejabat Polsek Negara Batin (Kapolsek Lusiyanto) dan Pejabat Pos Ramil Negara Batin (Peltu Lubis) memiliki hubungan baik," kata Eko.

Menurut Eko, keduanya sama-sama mengetahui adanya tren judi sabung ayam di wilayah mereka, apalagi kegiatan judi itu sudah berjalan dalam waktu yang relatif lama, yakni sekitar setahun terakhir.

"Judi sabung ayam memiliki daya tarik tinggi karena nilai profit yang menggiurkan. Info soal judi sabung ayam itu pasti sampai ke polsek dan tidak mungkin tidak ada profit yang diambil,” kata Eko.

Kolonel Eko mengungkapkan, beberapa waktu belakangan, sebelum insiden penembakan, hubungan Pimpinan Polsek dan Pejabat Pos Ramil memburuk.

"Info ini jadi bagian yang sedang diinvestigasi dan kita sedang menunggu hasil investigasi tersebut,” ujarnya.

Namun, Eko menduga, kedua pihak juga sama-sama mendapat keuntungan dari perjudian tersebut. ”Namanya saja sudah judi sabung ayam. Otomatis ada profitnya dong. Logikanya, kemungkinan ada kesepakatan di antara kedua pihak (kepolisian dan TNI),” kata Eko.

Sehingga, dalam kasus ini, selain dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan tersebut, Kodam II/Sriwijaya mensinyalir ada pelaku lain dari kepolisian.

”Kalau terbukti bersalah, dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan itu pasti akan mendapatkan hukuman setimpal. Tapi kami harap, pihak lain yang terlibat juga harus diusut dan diberikan hukuman tegas,” tutur Eko.

Kodam II/Sriwijaya berharap investigasi tidak hanya menyasar dua anggota TNI yang diduga menjadi penembak, tetapi juga kepada semua terduga pelaku, termasuk dari kepolisian.

TNI menduga, aparat kepolisian mengetahui dan terlibat dalam judi sabung ayam yang menyebabkan tiga polisi tewas ditembak saat melakukan penggerebekan.

Ketiganya adalah Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto (Polsek Negara Batin) dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta (Satreskrim Polres Way Kanan).

Terkait isu setoran ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta publik menunggu tim yang sedang bekerja. 

"Di jaman medsos dan AI (artificial intelligence) seperti sekarang, lebih baik kita tunggu tim yang bekerja dan pasti akan dituntaskan," kata Listyo Sigit, Kamis (20/3/2025).

Di waktu yang berdekatan dengan keterangan Kodam II/Sriwijaya, beredar video Tiktok dari akun @satr1a6_ yang diunggah pada Rabu (19/3/2025).

Dalam video yang juga beredar di X (Twitter) menyebutkan, insiden tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Senin (17/3/2025) petang, dipicu oleh masalah setoran.

Sementara itu, putri AKP Lusiyanto, Salsabila terus memperjuangkan keadilan atas kasus kematian ayahnya.  Lewat akun TikTok miliknya @.sabils pada Jumat (21/3/2025), Bila menuliskan pesan menyentuh untuk ayahnya. 

"Papa, Bila tau papa liat bila dari atas sana kan? papa jagain bila kan? Bila yakin pasti papa jagain Bila," tulis Bila, dikutip dari Tribun Jakarta.

"Paa… sakit sekali rasanya hati Bila, hancur bgt pa, Bila tau pa Bila harus ikhlas dan menerima semua ini, karena papa meninggal dengan cara yang baik di bulan yang baik bahkan sampai saat papa meninggal papa masih dalam keadaan berpuasa," ungkapnya.

"MasyaAllah sekali pa, Allah Maha Baik, semua orang mengenang kebaikan papa semua orang menjadi saksi klo papa orang baik," ujar Bila. 

Membaca kenangan, Bila mengungkapkan bagaimana ayahnya yang selama hidupnya selalu mengajarkan kebaikan dan kejujuran. Ia menyampaikan rasa rindu yang mendalam kepada ayahnya yang telah tiada.

"Pa.. terimakasih sudah mendidik Bila jadi anak yang kuat, meskipun papa treat Bila sebagai princess kecil papa tapi papa enggak pernah ajarin Bila jadi perempuan yang lemah. Papa selalu ajarkan kebaikan ke Bila, untuk jadi manusia yang jujur, bahkan papa selalu ingetin Bila buat enggak balas kejahatan dengan kejahatan, papa selalu bilang harus jadi orang baik walaupun orang jahat sama kita tapi kita enggak bales jahat," ungkap Bila.

Satu tahun tak berjumpa, Bila mengaku sangat kangen dengan sang ayah. 

"Paa.. satu tahun kita ga ketemu tapi kenapa saat kita ketemu lagi papa malah pergi ninggalin Bila. satu tahun Bila ga peluk papa satu tahun Bila ga cium papa, kemarin pas Bila pulang bila peluk papa badan papa udh kaku pa," ujarnya sedih.

"Tapi badan papa bersih wajah papa bercahaya dan senyum. Bila pegang papa dari ujung kepala sampai ujung kaki papa karena Bila kangen banget, Bila peluk papa bila cium papa. Sekangen itu Bila pa, bener-bener kangen," ujar Bila. 

Dirinya pun mengingat janjinya kepada sang ayah, mulai dari pulang ke kampung halaman ketika lebaran hingga janji ayahnya yang bakal menghadiri wisudanya kelak. 

"Papa janji sm bila lebaran ini kita pulang ke Belitang ke kampung papa lebaran disana, tapi kenapa pulangnya sekarang dengan keadaan kaya gini. Papa juga janji mau datang wisuda bila di bulan Mei, kata papa 'iya sayang papa usahain ya kita nabung dulu biar bisa ke wisuda bila dan kita jalan-jalan disana'," ungkap Bila.

Bila menyebut demi membiayainya kuliah, AKP Lusiyanto bahkan rela bekerja sampingan menjadi sopir travel.

"Segala hal papa usahakan buat Bila, buat pendidikan Bila supaya Bila bisa sekolah setinggi-tinggi nya, papa kerja siang malam, sampingan sambil jadi supir travel demi biaya pendidikan Bila dan kehidupan Bila.

Karena papa enggak mau anak papa dikasih uang haram mknya papa selalu kerja siang malam tanpa kenal lelah, papa enggak pernah dzolim sama orang papa enggak pernah mau dikasih ataupun disuap uang oleh siapapun. 

Bahkan papa kalau bantu orang bener-bener ikhlas karena papa tau yang papa bantu juga mereka susah. 

Papa selalu ingetin Bila untuk selalu sholat 5 waktu, selalu berbuat baik, jadi anak jujur dan enggak boleh jahat sama orang," kenangnya. 

Di akhir pesannya, Bila berjanji untuk terus berjuang mencari keadilan bagi ayahnya. Dirinya mengaku akan berjuang sekuat tenaga, meskipun diakuinya banyak fitnah dan tuduhan tidak benar tentang ayahnya.

"Papa disini Bila cari keadilan yang seadil adilnya untuk papa, Bila berjuang sekuat tenaga untuk menegakkan keadilan untuk papa, walaupun sekarang banyak sekali fitnahan dan tuduhan yang tidak benar tentang papa, itu semua menghapus dosa-dosa dan menjadi ladang pahala untuk papa," ungkap Bila.

"Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik pa insyaAllah kebenaran akan terungkap," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved