Berita Viral

Feni Ere Sales Cantik Dibunuh Usai Menolak Disetubuhi, Sudah Lama Naksir Korban

Sebelum dihabisi Amma, Feni Ere nyatanya sempat disetubuhi. Dalam pengakuannya Amma memang menagku naksir dengan Feni Ere.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Feni Ere Sales Cantik Dibunuh Usai Menolak Disetubuhi, Sudah Lama Naksir Korban. Diketahui Amma merupakan warga Jalan Nanakan, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sales cantik Feni Ere tewas dibunuh seorang pelaku bernama Amma di Palopo.

Sebelum dihabisi Amma, Feni Ere nyatanya sempat disetubuhi.

Dalam pengakuannya Amma memang mengaku naksir dengan Feni Ere.

Bahkan ia berencana mau membawa lari Feni Ere.

Diketahui Amma merupakan warga Jalan Nanakan, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo.

Ya, Amma merupakan teman ayah korban dan pernah bekerja sebagai tukang yang memasang kanopi di rumah Feni Ere.

Baca juga: Kalemnya Kapolri Jendral Listyo Tanggapi Uang Setoran Sabung Ayam Disinggung Kapendam II Sriwijaya

Baca juga: Aksi Gila Djoni NGK, Cracy Rich Jambi Bikin Geger Pasar Saham Indonesia, Bukan Orang Sembarangan

Baca juga: Siapa Eny Soedarwati yang Tewas Kecelakaan Bus Jemaah Umrah di Jeddah, Anggota DPRD Bojonegoro

Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin saat konferensi pers di Mapolres Palopo pada Jumat (21/3/2025) mengungkapkan motif pelaku melakukan aksi bejatnya.

"Pelaku menyimpan perasaan suka terhadap korban dan berniat untuk membawa lari korban," kata AKBP Safi'i Nafsikin, Jumat (21/3/2025).

Pelaku sempat menyampaikan perasaannya tersebut kepada teman nongkrongnya di samping rumah korban.

Amma (35) kemudian melancarkan aksinya dengan memasuki rumah korban pada 25 Januari 2024 dini hari.

"Pelaku sempat melakukan pemerkosaan. Korban kemudian melakukan perlawanan sehingga membuat pelaku emosi dan menghabisi nyawa korban," jelasnya.

Koper Feni Ere

Hasil penggeledahan rumah pembunuh Feni Ere bikin keluarga histeris.

Terduga pelaku sempat kerja di rumah korban.

Orang tua Feni Ere ngaku kenal dengan terduga pelaku yang diamankan polisi pada Kamis (20/3/2025).

Kasus kematian warga Mungkajang, Palopo yang bernama Feni Ere masih jadi pertanyaan besar.

Hal itu dikarenakan kerangka mayat Feni Ere yang ditemukan setahun setelah dinyatakan hilang.

Polisi kemudian memeriksa puluhan saksi untuk mengungkap kasus ini, termasuk kekasih Feni Ere.

Masyarakat kemudian dihebohkan dengan penangkapan seorang pria berinisial A yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Feni Ere.

SFsghtjhtrj
Polisi dari Polres Palopo menggeledah rumah terduga pelaku pembunuhan Feni Ere di Kota Palopo, Sulsel, Kamis (20/3/2025). Keluarga histeris menemukan barang Feni Ere di rumah pelaku. (TRIBUN TIMUR/ANDI BUNAYYA NANDINI)

Ayah korban, Parman mengaku mengenal pria yang telah diamankan polisi tersebut.

“Terduga pelaku ini adalah kepala tukang yang kerja kanopi di rumah ini,” kata Parman saat ditemui di kediamannya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Palopo pada Kamis (20/3/2025) malam.

Terduga pelaku diketahui mengerjakan kanopi rumah yang dihuni Feni Ere pada November 2023.

Sekira dua bulan setelah terduga pelaku mengerjakan kanopi tersebut, Feni Ere dikabarkan hilang.

Parman mengaku sering nongkrong bersama terduga pelaku sebelum Feni Ere dinyatakan hilang.

“Memang kenal, saya sering nongkrong sama dia. Saya kenal baik dengan dia,” tambahnya.

Parman juga menyampaikan bahwa setelah Feni Ere hilang, ia sudah tak pernah lagi bertemu dengan terduga pelaku.

Ia juga tak pernah mencurigai pria berinisial A tersebut terlibat dalam pembunuhan yang dialami anaknya karena menilai terduga pelaku sebagai teman yang baik.

Mantan Pacar Feni Ere Dilepas

Polisi geledah rumah milik terduga pelaku pembunuhan Feni Ere di Jalan Nanakan, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Palopo pada Kamis (20/3/2025).

Rumah milik terduga pelaku berinisial A itu sudah dipasangi garis polisi sejak Kamis (20/3/2025) siang.

“Tadi siang disegel ini, sekitar jam 13.00 Wita. Kabarnya nanti sore mau digeledah ini rumah,” kata warga sekitar yang tak ingin disebut namanya saat ditemui, Kamis (20/3/2025).

Penggeledahan tersebut dihadiri keluarga besar Feni Ere.

Bahkan adik korban, Fita turut masuk ke dalam rumah bersama tim penyidik.

Isak tangis keluarga Feni Ere pecah saat penggeledahan berlangsung.

Dalam penggeledahan tersebut, tim menemukan sebuah koper yang diduga milik korban.

Saat koper tersebut dibuka, tangis adik korban pecah karena menyadari isi koper tersebut milik Feni Ere.

Polisi kemudian membawa koper tersebut ke Mapolres Palopo untuk dijadikan barang bukti. 

Polisi juga sudah mengamankan 2 mantan pacar Feni Ere.

Namun, keduanya masih berstatus sebagai saksi.

“Sementara terduga pelaku sudah kami amankan, tapi akan kami gelar perkara untuk mengetahui apakah memenuhi unsur untuk ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kapolres Palopo, AKBP Safii Nafsikin.

HP Jadi Bukti

Sejumlah barang bukti menguatkan pihak kepolisian dalam menetapkan tersangka pembunuhan Feni Ere.

Sejumlah barang bukti yang didapat dari beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu kini diamankan polisi di Mapolres Palopo.

Dari sejumlah barang bukti tersebut, polisi menetapkan seorang warga Palopo bernama Ahmad Yani sebagai tersangka.

"Dari beberapa TKP yakni rumah korban, rumah pelaku, tempat penemuan mayat, tempat penemuan mobil dan tempat penangkapan pelaku kami menemukan beberapa barang bukti," kata Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com, Jumat (21/3/2025).

Polisi mengamankan barang bukti berupa alat pel yang digunakan pelaku untuk membersihkan darah di lantai kamar korban serta sebuah lampu hias yang terdapat bercak darah.

Sejumlah barang bukti juga ditemukan pada lokasi penemuan kerangka mayat Feni Ere di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.

"Barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan mayat ada celana legging warna biru navy, baju putih dan sobekan kain bermotif warna kuning pink," jelasnya.

Sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan kerangka mayat tersebut saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved