LIPUTAN KHUSUS

Harimau Uni di Jambi Berusia Senja, Tubuh Mulai Mengurus pada Usia 23 Tahun

Kini, tubuh Harimau Sumatra bernama Uni di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi tak seperti dulu. Usianya sudah 23 tahun.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/WIRA DANI DAMANIK
BERUSIA SENJA - Harimau Sumatra bernama Uni di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi tengah rebahan, pekan lalu. Satwa dilindungi telah berusia 23 tahun, di atas usia hidup rata-rata harimau. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sesekali dia bergerak pelan, berjalan tanpa suara auman lalu merebahkan diri. 

Kini, tubuh Harimau Sumatra bernama Uni di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi tak seperti dulu. Usianya sudah 23 tahun.

Dari hampir 300 koleksi satwa di Taman Rimba Jambi, hanya satu ekor satwa yang telah berusia senja. Dia seekor Harimau Sumatra bernama Uni.

Harimau Uni sempat viral karena saat ini kondisinya terlihat kurus dan kelihatan tidak aktif bergerak.

Kepala Seksi Pemeliharaan dan Perawatan UPTD Taman Rimba Jambi, Ainul Hikmah, menjelaskan kondisi satwa loreng yang berstatus dilindungi itu.

Harimau Uni yang masuk dalam kategori satwa berusia tua, dari ratusan satwa yang dikelola di Taman Rimba.

"Sejauh ini, hanya harimau yang berusia 23 tahun," ujar Ainul, belum lama ini.

Usia harimau tersebut telah melebihi rata-rata usia normal untuk harimau. 

Di alam liar, kata Ainul, usia harimau hanya dapat bertahan hingga 15 tahun.

Sedangkan di lembaga konservasi, usia harimau dapat bertahan hingga 20 tahun. 

Artinya, usia Harimau Uni yang telah 23 tahun berada jauh di atas usia normal satwa tersebut.

Ainul membeberkan dari ratusan satwa tersebut, kebanyakan satwa masih dalam usia yang normal.

Saat ini, Taman Rimba terus memaksimalkan perawatan terhadap harimau yang sudah berusia senja ini.

"Meskipun ada sakit radang, kita terus pantau dan maksimalkan perawatan terhadap harimau," pungkasnya. 

Pihak Taman Rimba Jambi pun angkat bicara terkait video viral yang menyebut Harimau sumatra bernama Uni yang disebut-sebut tidak terurus.

Ainul Hikmah memaparkan mengatakan kondisi Harimau Uni normal.

Video yang sempat viral beberapa waktu lalu, sempat mengganggu aktivitas pihak Taman Rimba Jambi karena hanya melihat kondisi satwa sepintas saja.

Padahal, sebenarnya kondisi Harimau Uni bagus.

Harimau Uni diterima Taman Rimba Jambi pada 2010. Saat diterima, si raja rimba ini dilengkapi dengan data dan berita acara.

"Kala itu usia Harimau Uni sudah delapan tahun. Kini tahun 2025 sudah 23 tahun," tuturnya.

"Artinya sekarang usianya 23 tahun dan itu sudah melebihi usia normal harimau pada umumnya," kata Ainul.

Sebagai pembanding, Ainul memaparkan usia harimau di alam liar hanya dapat bertahan hidup antara 10-15 tahun. 

Sedangkan di lembaga konservasi, harimau dapat bertahan hidup hingga 20 tahun.

Pihaknya telah berupaya maksimal merawat satwa-satwa di Taman Rimba, termasuk Harimau Uni.

Kondisi saat ini, Harimau Uni memiliki berat 80 kilogram.

Kaki Harimau Uni pincang karena mengalami radang sendi dan katarak. 

"Tapi konsumsi makannya masih bagus. Kita sudah coba untuk kecepatan dan ketepatan masih maksimal, karena kita coba kasih ayam hidup, dia masih bisa mengejar," katanya.

Sementara untuk satwa lain di Taman Rimba, semisal gajah, usianya masih tergolong muda.

"Gajah kita juga masih muda. Alpa berumur 41 tahun, kalau si Fraksi berumur 34 tahun. Untuk gajah itu usia yang masih tergolong muda," ucapnya.

BKSDA Monitoring per Tiga Bulan

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi rutin melakukan monitoring satwa di Taman Rimba Jambi.

Humas BKSDA Jambi, Zuratus Saleh, menuturkan pihaknya melalukan empat kali monitoring di sana setiap tahun.

"Kita monitoring per tiga bulan," kata Saleh.

Pihaknya sudah mengecek persoalan harimau, buntut video viral yang menyebut harimau di Taman Rimba tidak terurus.

Berdasarkan hasil monitoring, Zuratus menjelaskan pihak Taman Rimba melakukan perawatan sudah sesuai dengan kondisi sebenarnya bahwa Harimau Uni telah berusia 23 tahun.

"Untuk diketahui bahwa harimau di alam itu, 15 tahun sudah mati," katanya.

Menurut Saleh, faktor usia yang sudah tua mengakibatkan  harimau lemas. 

Dia memastikan, dari hasil pemeriksaan bersama, harimau tersebut masih memiliki berat normal.

"Hasil pemeriksaan itu tidak ada penyakit serius seperti virus," katanya.

Saat ini, yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan frekuensi pengamatan, pemeriksan dan perawatan kepada satwa yang sudah tua seperti harimau. 

Saleh mengatakan tidak ada tempat khusus untuk satwa yang sudah memiliki usia tua.

"Sebenarnya, secara umum, lembaga konservasi itulah tempat satwa yang sudah tidak bisa dilepaskan ke alam liar," ungkapnya.

Harimau normal bisa menghabiskan makanan 5-8 kilogram per hari. Sedangkan kondisi Harimau Uni saat ini sudah menurun.

"Kalau sekarang sudah 2-3 kilogram per harinya, normalnya sudah tua, ya, faktor usia," katanya. 

Selain itu, menurut pihak BKSDA, perlu adanya peningkatan edukasi kepada masyarakat menyikapi persoalan yang terjadi. (wira dani damanik)

Baca juga: Tampak Jelas Harimau di Dusun Mandelang Tebo Viral, Datuk Belang Muncul di Jalan Koridor

Baca juga: 6 Fakta Terkait Viral Harimau Sumatera Taman Rimba Jambi, Dokter Hewan Larasati Jelaskan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved