Jalan Alternatif Tapiandanto Bungo Amblas, Kendaraan Bertonase di Atas 8 Ton Dilarang Melintas

TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO – Pemerintah Desa Tapiandanto dan Pemerintah Kecamatan Jujuhan Ilir melarang kendaraan bertonase di atas 8 ton melintas di jalan alternatif simpang Rantau Ikil via Pulau Batu.

Larangan ini diberlakukan karena sebagian jalan mengalami amblas, Jumat (7/3/2025).  

Jalan alternatif tersebut menjadi rute bagi pengendara dari Sumbar menuju Jambi.

Namun, saat ini kondisinya mengalami kerusakan parah dan berlubang, terutama di wilayah Pulau Batu dan Tapiandanto.  

Sekcam Jujuhan Ilir, Dimrah, mengatakan bahwa beberapa bagian jalan sudah mengalami amblas.  

"Iya, sebagian sudah ada yang amblas, tepatnya di wilayah Tapiandanto," ujarnya.  

Ia mengkhawatirkan bahwa jika kendaraan bertonase di atas 8 ton tetap melintas, jalan bisa ambruk hingga putus, yang akan menyulitkan warga untuk keluar masuk desa.  

Hal senada disampaikan Kepala Desa (Rio) Tapiandanto. Ia menegaskan bahwa jika jalur ini masih dilalui kendaraan berat, kondisi jalan akan semakin parah dan berisiko putus total.  

"Saat ini beberapa bagian badan jalan sudah amblas," katanya.  

Untuk itu, pihaknya meminta Kapolsek Jujuhan Ilir dan Dhamasraya agar mengalihkan kendaraan bertonase di atas 8 ton ke jalur alternatif lain demi mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca juga: Amorim Mengantisipasi Tekanan Tuan Rumah untuk Man Utd di Leg Kedua Liga Europa

Baca juga: Daftar 182 Penerima Dana Desa 2025 Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi NTT dan Jumlahnya

Baca juga: Harga Emas Antam di Jambi Hari Ini 7 Maret 2025 Turun Rp16.000 Jadi Rp1.690.000 per Gram