Kunci dan Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 161, Pangeran Diponegoro

Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 161, Kurikulum Merdeka.

|
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
CANVA/HERI
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN-Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 161, Pangeran Diponegoro. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 161, Kurikulum Merdeka.

Pembahasan kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia.

Lembar Aktivitas 4: Aktivitas Individu

1. Kunjungilah perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang perlawanan atau perang yang terjadi di berbagai daerah Indonesia!

2. Bacalah buku tersebut dengan seksama. Cermati setiap tokoh yang berperan dalam peristiwa perlawanan kolonialisme dan imperialisme tersebut.

3. Tuliskan hasil informasi singkat yang kalian peroleh menggunakan format di bawah ini.

4. Tukarkan hasil pencarian datamu dengan dua temanmu di kelas!

Nama Perlawanan:.......................

Jawaban: 

Nama Perlawanan: Perang Diponegoro

Perang Diponegoro terjadi pada tahun 1825–1830 di Pulau Jawa, khususnya di wilayah Kesultanan Yogyakarta dan sekitarnya.

Perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, seorang bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta yang kecewa terhadap kebijakan kolonial Belanda.

Salah satu penyebab utama perang ini adalah pemasangan patok-patok jalan oleh pemerintah kolonial di tanah milik Diponegoro tanpa izin.

Selain itu, rakyat juga merasa tertindas akibat pajak yang tinggi dan perlakuan sewenang-wenang dari pemerintah kolonial Belanda.

Perang ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk para ulama, petani, dan bangsawan yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah kolonial.

Strategi perang yang digunakan oleh Diponegoro adalah perang gerilya, yang membuat pasukan Belanda kesulitan dalam menghadapi perlawanan ini.

Pasukan Diponegoro mampu bertahan dalam perang selama lima tahun dan memberikan perlawanan sengit terhadap Belanda.

Namun, Belanda akhirnya menerapkan strategi benteng-stelsel, yaitu membangun benteng-benteng kecil untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro.

Strategi ini terbukti efektif dalam melemahkan perlawanan, karena pasukan Diponegoro semakin terdesak dan kehilangan banyak sumber daya.

Pada tahun 1830, Pangeran Diponegoro akhirnya ditangkap melalui siasat licik Belanda yang mengundangnya untuk berunding.

Ia ditangkap di Magelang setelah sebelumnya diyakinkan bahwa ia akan diperlakukan dengan hormat oleh pihak Belanda.

Setelah ditangkap, Diponegoro diasingkan ke Manado dan kemudian dipindahkan ke Makassar hingga akhir hayatnya.

Perang Diponegoro menyebabkan korban jiwa yang sangat besar, baik di pihak rakyat maupun pasukan kolonial Belanda.

Belanda mengalami kerugian besar dalam perang ini, baik secara ekonomi maupun sumber daya militer yang terkuras habis.

Meskipun akhirnya kalah, perlawanan ini menunjukkan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan.

Pangeran Diponegoro dikenang sebagai pahlawan nasional yang berjuang demi kemerdekaan dan keadilan bagi rakyatnya.

Perlawanan ini juga menjadi inspirasi bagi perjuangan-perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa mendatang.

Hingga kini, nama Pangeran Diponegoro diabadikan dalam berbagai tempat, termasuk jalan, universitas, dan institusi militer.

Pelajaran penting dari Perang Diponegoro adalah bahwa perjuangan melawan penindasan harus dilakukan dengan strategi yang matang dan persatuan yang kuat.

Semangat perjuangan Diponegoro tetap hidup dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan penjajahan.

 Disclaimer

1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.

2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.

3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 100, Permainan Dengan Kartu Bahasa

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved