Penangkapan Perampok Lintas Provinsi

Daftar Lokasi Perampokan Budi Handuk di Jambi dan Sumbar, Kerugian Miliaran Rupiah

Serangkaian aksi oleh perampokan terorganisir dengan senpi dan kekerasan terjadi di beberapa wilayah di Jambi dan Sumatera Barat.

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Nurlailis
Tribun Jambi/Rifani
PENANGKAPAN PERAMPOK - Perampok bersenjata api ditangkap tim gabungan Resmob Polda Jambi Polda Sumatera Selatan. Sebelumnya mereka beraksi di berbagai daerah, Kamis (27/2/2025). 

Dua tersangka lainnya adalah Komar alias Latif (50) dan Sumari (44), yang bekerja sebagai kuli dan berasal dari daerah yang sama dengan Edi.

Keempat pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap peran masing-masing dalam aksi kejahatan yang mereka lakukan. 

Polisi terus mengembangkan penyelidikan guna memburu kemungkinan tersangka lain yang masih berkeliaran.

Manang menjelaskan, kasus perampokan dengan kekerasan ini terkait dengan lima laporan polisi yang terjadi dalam kurun waktu 2018 hingga 2025 di wilayah Jambi dan Sumatera Barat.  

Perampokan pertama terjadi pada 7 Februari 2025 di Dusun VI, Desa Keban I, Sanga Desa, Muba. 

Korban, Agung Pratama, kehilangan uang tunai Rp 400 juta dan perhiasan emas 56 suku. 

Pada 16 Juli 2018, aksi serupa terjadi di Toko Emas Handiko, Pasar Desa Muara Belang, Merangin

Korban, Handiko (35), mengalami kerugian emas seberat 2 kg senilai Rp 1,3 miliar.  

Pada 25 Agustus 2024, perampokan terjadi di Jl. Poros Pasar SPB, Desa Bangun Seranten, Muara Tabir, Tebo. 

Korban, Wendi Rizky Chalid (32), kehilangan emas seberat 1 kg dan uang tunai Rp 400 juta. 

Kasus berikutnya terjadi pada 5 Desember 2024 di Jl. Koridor PT. WKS, Muara Kilis, Tengah Ilir, Tebo. 

Korban, Siono (51), mengalami kerugian uang tunai Rp 35,5 juta.  

"Perampokan terakhir terjadi pada 16 Januari 2025 di Toko Barokah, Jorong Sungai Betung, Koto Baru, Dharmasraya. Korban, Marzal (57), mengalami luka tembak dan kehilangan uang tunai Rp 197 juta," jelas Manang. 

Berdasarkan hasil penyelidikan, kelima kasus ini diduga dilakukan oleh kelompok perampok yang terorganisir. 

Modus yang digunakan meliputi ancaman kekerasan hingga penggunaan senjata api, seperti yang terjadi pada kasus di Dharmasraya. 

Polisi kini terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap pelaku utama dan jaringannya. 

Update berita Tribun Jambi di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved