Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 20 Desember 2024 - Untuk Sementara Waktu
Bacaan ayat: Lukas 1:20 (TB) "Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, ka
Renungan Harian Kristen 20 Desember 2024 - Untuk Sementara Waktu
Bacaan ayat: Lukas 1:20 (TB) "Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
Oleh Pdt Feri Nugroho
Dalam tradisi iman Kristen, kesaksian dipahami sebagai bercerita tentang kebaikan Tuhan yang dialami dalam hidup. Bisa jadi tentang kesuksesan, kebahagiaan dan keberhasilan saat melewati krisis hidup.
Yang bersangkutan mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam iman, bahwa dibalik segala peristiwa yang terjadi selalu ada Tuhan yang berkarya. Cerita kesaksiannya disampaikan dengan penuh semangat, berapi-api, namun bisa juga dalam derai air mata.
Pendengar seakan dibawa masuk dalam sebuah pengalaman real agar terlibat dan terinspirasi untuk mengalami pengalaman yang serupa.
Bersyukur bahwa ada banyak kesaksian yang dapat membangun iman, baik secara pribadi maupun bersama-sama dalam sebuah persekutuan.
Bukankah ini yang menjadi tugas orang percaya untuk pergi membawa "Kabar Baik" kepada semua orang?
Kali ini kita disuguhi kisah yang terlihat kontra produktif! Zakaria mendapatkan pernyataan dari Tuhan melalui utusan-Nya, yaitu malaikat Gabriel yang membawa pesan bahwa ia akan mempunyai anak
. Istrinya akan mengandung. Tentu ini berita yang tidak main-main: mengejutkan dan mendebarkan! Apalagi mereka telah nyata lanjut usia. Pada sisi yang berbeda, berita ini pasti menggembirakan.
Berita yang bisa membuat gempar sanak keluarga. Berita penting yang harus segera dikabarkan dan diceritakan kepada banyak orang!
Namun berita sukacita ini dibarengi dengan kabar aneh: Zakaria akan bisu sampai berita tersebut menjadi kenyataan.
Rasanya sulit paham ketika mendapat berita sukacita namun harus bisu, tanpa bisa berkata-kata! Mengapa? Karena Zakaria tidak percaya!
Menelisik argumennya, rasanya sangat wajar jika Zakaria berujar, "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
Sangat masuk akal ketika usia lanjut menjadi penghalang untuk seorang perempuan mengandung. Dalam hal ini, Tuhan sedang menyatakan kehendak-Nya: tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!
Karya Tuhan itu mengatasi akal. Terkadang hanya memerlukan waktu untuk masuk akal. Waspadalah, jangan sampai terhalang untuk percaya hanya karena berfikir tidak masuk akal.
Faktanya, akal budi hanya alat untuk memahami karya-karya-Nya; bukan membatasi karya-Nya. Keadaan bisu menjadi kesempatan emas untuk hening memahami karya-karya-Nya.
Bisu menjadi cara Tuhan untuk melatih kesabaran dan kerendahan hati, agar pengalaman iman yang terjadi menjadikan seseorang tidak jatuh pada kesombongan rohani. Kebisuan mengajarkan tentang sikap untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Karya Tuhan dalam hidup tidak melulu tentang sukacita dan kegembiraan. Perjumpaan dengan Tuhan seharusnya membawa kita semakin merendahkan diri dihadapan-Nya.
Itu hanya untuk sementara waktu, kadang perlu bisu, sampai semuanya karya-karya-Nya terjadi. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS siloam Palembang
Resep Nastar Lembut dan Lumer di Mulut untuk Sajian Natal |
![]() |
---|
5 Berita Populer di Jambi - Sidang Pembunuhan Wanita dalam Lemari, Daftar UMK di Jambi, Korupsi BI |
![]() |
---|
Resep Brownies Burnt Cheesecake, Jangan Memangang Terlalu Lama |
![]() |
---|
3 Opsi Dusan Vlahovic Tangani Kontrak di Juventus, Situasinya Mirip Chiesa dan McKennie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.