Travel Jambi

Di Balik Megahnya Menara Gentala Arasy Kota Jambi di Ujung Jembatan

Menara Gentala Arasy, sebuah ikon yang bukan hanya menjadi penanda waktu, tetapi juga saksi perjalanan budaya dan sejarah masyarakat Jambi.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rohmayana
Tribunjambi.com/ Rara Khushshoh Azzahro
Di Balik Megahnya Menara Gentala Arasy Kota Jambi di Ujung Jembatan 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI -Menara Gentala Arasy, sebuah ikon yang bukan hanya menjadi penanda waktu, tetapi juga saksi perjalanan budaya dan sejarah masyarakat Jambi.

Dengan tinggi menjulang hingga 80 meter, menara ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Berlokasi di Kelurahan Arab Melayu, Pelayangan, Gentala Arasy adalah perpaduan harmonis antara arsitektur bergaya Arab Melayu dan semangat religiusitas.

Kalau dilihat, dalam menara ini terdapat sebuah museum menyimpan lebih dari 100 koleksi peninggalan sejarah Jambi. 

Mulai dari artefak budaya hingga narasi tentang masuk dan berkembangnya agama Islam di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

Salah satu daya tarik utama museum adalah Alquran Mushaf Melayu Jambi. Dengan ukuran monumental 125 x 180 cm, mushaf ini dihiasi iluminasi khas Jambi, merepresentasikan keindahan seni lokal.

Mushaf ini diresmikan pada 3 September 2014 oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan kini ditempatkan di atas meja ukiran khas Jambi, terlindungi kaca bening, tepat di pintu masuk museum.

Selain itu, di lantai dasar menara, terdapat mini bioskop yang memutar film dokumenter sejarah Jambi.

Kemudian di halaman menara, relief dua dimensi mengisahkan perjalanan penyebaran Islam di provinsi ini, mempertegas fungsi Gentala Arasy sebagai pusat edukasi sejarah dan religi.

Baca juga: Jembatan Gentala Arasy Kota Jambi, Ikon Wisata dan Penghubung dengan Masyarakat Seberang

Gentala Arasy tak berdiri sendiri. Menara ini terhubung dengan Jembatan Gentala Arasy, sebuah jembatan pedestrian pertama di Jambi yang melintasi Sungai Batanghari.

Jembatan sepanjang 503 meter ini memiliki bentuk unik menyerupai huruf "S", menjadikannya berbeda dari jembatan pada umumnya.

Titian Arasy, nama lain dari jembatan ini, menghubungkan kawasan Tepian Tanggo Rajo di pusat kota dengan Seberang Kota Jambi (Sekoja).

Jembatan ini bukan sekadar penghubung dua wilayah. Ia adalah jalur ekonomi, budaya, dan wisata. Sekoja, dengan kekayaan adat istiadat, pondok pesantren, serta kuliner khas, kini semakin mudah diakses, memberikan peluang kebangkitan ekonomi lokal.

Menguatkan identitas, Gentala Arasy adalah wujud gagasan monumental Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, terinspirasi dari menara jam di Makkah. 

Nama Gentala Arasy sendiri merupakan akronim dari Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti, mantan gubernur Jambi yang lahir di Seberang Kota Jambi.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved