AS Roma Dikalahkan Napoli 1-0, Claudio Ranieri Tetap Merasa 'Positif'

TRIBUNJAMBI.COM - Claudio Ranieri merasa 'positif' setelah debutnya di AS Roma, meskipun kalah 1-0 dari pemuncak klasemen Serie A Napoli.

Dia menjelaskan mengenai perubahan taktiknya dan apakah Paulo Dybala dapat menghadapi Tottenham di ajang Liga Europa besok.

Itu adalah 'debutnya' di bangku cadangan Giallorossi, meskipun ini adalah tugas ketiganya di klub yang selalu ia dukung dan keluar dari masa pensiun untuk membantu penyelamatan sebagai pelatih ketiga mereka musim ini.

Romelu Lukaku akhirnya menentukan pertandingan di Stadio Maradona, meluncur untuk menyambut umpan Giovanni Di Lorenzo dari jarak enam yard.

Di sisi lain, Artem Dovbyk sempat menyundul tendangan bebas ke mistar gawang dalam peluang terbaik mereka untuk menyamakan kedudukan, namun gagal.

"Jika kita melihat ke belakang, kami memiliki beberapa masalah dan itulah mengapa saya dipanggil. Kami melawan tim yang berjuang untuk memenangkan Scudetto," kata Ranieri kepada Sky Sport Italia.

"Setelah mengatakan semua itu, saya senang dengan penampilan dari para pemain saya.

"Kami membuat beberapa kesalahan yang akan kami bicarakan minggu ini, tetapi rasa lapar, tekad untuk kembali ke jalur yang benar tetap ada. Kami masih punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi saya merasa positif.”

Baca juga: STARTING XI Line Up Napoli vs AS Roma: Artem Dovbyk Ujung Tombak di Debut Ketiga Ranieri

Baca juga: Claudio Ranieri dan Upaya Membangkitkan AS Roma yang Jatuh

Ranieri Ubah Formasi AS Roma

Ranieri telah mengubah formasi Roma menjadi empat bek di awal, tetapi mengubahnya menjadi tiga bek setelah babak pertama di Naples. Apa pemikiran di balik perubahan tersebut?

“Tujuannya adalah untuk menguasai bola lebih banyak, yang kami lakukan di babak kedua, dan kami juga mencegah Napoli menciptakan begitu banyak peluang dengan gerakan diagonal.

Kami melihat bahwa kadang-kadang Lukaku diikuti oleh dua bek kami, membuat Kvaratskhelia tidak terkawal.

"Ia kehilangan satu peluang ketika benar-benar tidak terkawal di menit pertama, lalu untungnya El Shaarawy berhasil bergerak dan menutupinya.

“Saya pikir dengan cara ini kami bisa lebih solid dan mencoba untuk menguasai permainan.”

Paulo Dybala tidak sepenuhnya fit dan masuk pada tahap akhir, sudah memberikan gambaran sekilas tentang AS Roma yang sangat berbeda dengan La Joya di dalamnya.

“Saya mempertaruhkannya di beberapa menit terakhir, karena dia bisa mengeluarkan apa saja dari topi ajaibnya.

"Dia tidak merasakan sakit apa pun sejak kemarin, jadi saya berkata Oke, cobalah. Saya pikir selama minggu ini dia akan baik-baik saja dan kita akan lihat apakah dia bisa bermain melawan Tottenham di London.”

Hanya sedikit yang lebih memahami masalah dan ketegangan menjadi pelatih AS Roma daripada Ranieri, jadi dia sangat siap menghadapi cara pemain bintang seperti Lorenzo Pellegrini dan Bryan Cristante diperlakukan seperti ‘pengkhianat’ oleh beberapa penggemar ketika mereka tidak tampil.

“Mereka membutuhkan karakter yang tepat untuk membantu diri mereka sendiri dan kemudian orang lain.

"Tentu saja, ketika saya datang, tim agak tertutup, tetapi saya pikir kami mulai sedikit terbuka di babak kedua. Kami memiliki sundulan dengan Dovbyk dan peluang Baldanzi juga,” tambah Ranieri.

“Kami tahu masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, kami harus fokus pada tindakan untuk bereaksi daripada hanya duduk dan mengasihani diri sendiri.”

Baca juga: Manchester United Diimbangi Ipswich 1-1, Sulitnya Main dengan Formasi 3-4-3

Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News