Fredy Guarin, Inter Milan, Alkohol, dan 70 Bir dalam Semalam

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan gelandang Inter Milan, Fredy Guarin mengungkapkan bagaimana ia terjerumus ke dalam alkoholisme selama masa bermainnya, sampai-sampai ia 'minum 70 bir dalam satu malam' dan 'melompat dari balkon.'

Pemain internasional Kolombia itu kini berusia 38 tahun dan mengumumkan pengunduran dirinya pada musim panas 2021.

Ia bermain di Serie A bersama Inter dari tahun 2012 hingga 2016.

Selama periode itu, ia memainkan 141 pertandingan kompetitif, mencetak 22 gol, dan memberikan 38 assist.

Pada saat itulah bermain untuk Nerazzurri, Guarin mulai terjerumus ke dalam perangkap kecanduan, yang diakuinya kepada Caracol Television.

"Saya mulai dikenal di Italia dan di situlah masalah lain dimulai di luar lapangan," kata Guarin.

"Awalnya, saya mengatasinya dengan cukup baik, karena saya mabuk dua hari sebelum pertandingan, lalu bermain, mencetak satu atau dua gol, tim menang. Saya pikir semuanya berawal dari kurangnya pemahaman.

“Saya minum di rumah, di klub malam, di restoran. Saya sudah punya keluarga dan itu sangat buruk, karena saya tahu betul bahwa apa yang saya lakukan salah.

"Saya gagal dalam setiap tujuan, sepak bola dan pribadi, karena saya merasa tidak punya batasan.

“Saya begitu terhanyut dalam alkohol sehingga mereka memberi tahu saya melalui agen saya bahwa saya tidak bisa lagi tinggal di Milan. Klub memperingatkan saya harus dibawa pergi dari sana, sekarang juga.”

Baca juga: Prediksi Skor Swedia vs Azerbaijan, H2H, dan Line Up UEFA Nations League Malam Ini

Baca juga: Prediksi Skor Bosnia vs Belanda, H2H, dan Line Up UEFA Nations League Malam Ini

Sempat Ingin Tinggalkan Inter Milan

Guarin hampir pindah ke Juventus yang gagal, lalu pindah ke Shanghai Shenhua pada Januari 2016.

Namun, dengan kepindahan itu, lalu kembali ke Amerika Selatan untuk Vasco da Gama dan Millionarios, situasi di luar lapangan tidak membaik.

“Sejak hari pertama saya tiba di Tiongkok, saya menjadi pecandu alkohol sejati. Saya bangun untuk berlatih, lalu langsung minum.

"Saya beristirahat sebentar, berlatih, lalu minum. Setiap hari seperti itu. Saya mulai membaik di Brasil, saya merasa seperti orang paling bahagia di dunia selama enam bulan, tetapi kemudian pandemi melanda.”

Tanpa latihan atau pertandingan untuk dimainkan, Guarin mendapati dirinya semakin terjerumus ke dalam kecanduan alkohol dan itu hampir membunuhnya.

“Saya minum 50, 60, 70 bir dalam satu malam. Saya benar-benar kehilangan kendali, nongkrong di Favela, saya mencari bahaya dan adrenalin.

"Saya mengalami mabuk berat selama 10 hari berturut-turut, saya bangun dengan bir di samping saya.

“Saya tinggal di lantai 17 gedung apartemen dan saya begitu terpisah dari kenyataan sehingga saya melompat dari balkon.

"Untungnya, ada jaring di bawahnya dan jaring itu memantulkan saya kembali, tetapi saya bahkan tidak menyadarinya. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan.

“Saya menyadari saat itu bahwa jika saya mabuk lagi, saya akan mati. Saya berharap kesaksian saya dapat menjangkau banyak penjuru dunia, menyentuh banyak hati, dan menyelamatkan banyak nyawa.”

Karier Guarin dimulai di Kolombia bersama Atletico Huila, lalu pindah ke Boca Juniors, Envigado, Saint-Etienne, dan FC Porto hingga pindah ke Inter Milan pada Januari 2012.

Sebelumnya, Inter pernah menangani pemain lain yang terjerumus ke dalam kecanduan alkohol dan bunuh diri, seperti yang dijelaskan Adriano.

Baca juga: Live Skor Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Babak 1, Marselino Cetak Gol, Garuda Unggul 1-0

Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News