Pendidikan SAD di Sarolangun Belum Maksimal, Diknas Harap Pemda Hadir Berikan Pendidikan Inklusif

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN – Pemerintah daerah harus menjamin pendidikan kepada warga Suku Anak Dalam (SAD), melalui pendidikan khusus di tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Arsyad, saat diwawancarai, Selasa (12/11/2024).

Menurutnya, pendidikan untuk SAD belum tersentuh secara maksimal dan perlu dilakukan pendekatan khusus. 

Oleh karena itu, Pemda melalui pendidikan dasar dan menengah harus mengalokasikan beberapa tahapan untuk menjawab kebutuhan tersebut.

“Pertama, kegiatan yang tetap berpihak kepada warga SAD. Artinya, walaupun tidak besar porsinya, Pemda hadir di sana untuk memperhatikan pendidikan SAD secara terus menerus,” kata Arsyad.

Sesuai dengan Permendikbud yang berkaitan dengan pendidikan inklusif, yang selama ini lebih fokus pada disabilitas, kini pendidikan inklusif menjadi kewenangan Kabupaten/Kota, sedangkan Provinsi melaksanakan pendidikan inklusif di sekolah reguler atau umum.

“Ini merupakan bentuk pembangunan pendidikan yang tidak lagi membedakan orang. Jadi, soal pendidikan, semua memiliki hak yang sama, dengan kompetensi, fasilitas, dan pelayanan yang setara di sekolah, dan kita wajib memberikan akses. Sekolah tidak boleh menolak anak disabilitas atau tidak menyediakan pendidikan inklusif,” tutupnya.

Baca juga: Maulana-Diza Siap Menghadapi Debat Ketiga Pilwako Jambi

Baca juga: Resep Ayam Goreng Korea, Taburi Wijen Menjelang Matang

Baca juga: Pj Bupati Muaro Jambi Raden Najmi Buka Sosialisasi RPJPD 2025-2045