Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 10 November 2024 - Sangat Berbahagia Karena Diampuni

Bacaan ayat: Roma 4:7-8 (TB)  "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 10 November 2024 - Sangat Berbahagia Karena Diampuni

Bacaan ayat: Roma 4:7-8 (TB)  "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya." 

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Adalah sebuah kebahagiaan ketika seseorang meraih juara dan membawa pulang medali emas sebagai apresiasinya. Rasanya telah lega, sebab telah mengalahkan yang lain.

 Jerih lelah terbayar sudah. Latihan bertahun-tahun akhirnya berbuah manis. Beritanya menjadi headline beberapa surat kabar.

Kabarnya diulang oleh tasiun TV. 

Rasanya sebuah kebanggaan tiada terkira. Kemana-mana berani bercerita tentang keberhasilannya. Beberapa orang mencoba mengorek keterangan tentang tips untuk menang. Dan dengan mantap dijawab, "Latihan dan latihan!" 

Lalu bagaimana dengan seorang anak tampil di ring tinju dan terlihat berhasil merobohkan seorang petinju profesional. 

Orang-orang memang bersorak tanda kegembiraan. Namun faktanya mereka tahu bahwa itu hanya pertunjukan. Tidak lebih dan tidak kurang. Demi menyenangkan dan mengabulkan keinginan seorang anak untuk mengalahkan petinju profesional, orang-orang sepakat untuk memenuhi keinginannya. 

Bagaimana dengan sang anak? Ia tidak pernah tahu ada apa dibalik layar. Yang ia mengerti orang-orang berteriak menyemangatinya.

Musuh tumbang dan ia menang. Itu anugerah besar yang ia dapatkan dalam hidup. 

Perjuangan manusia seumur hidup adalah menjadi baik. Motifnya? Agar mendapatkan upah nantinya, apapun upahnya; entah itu kebaikan dari orang lain, atau kehidupan yang bebas dari derita; atau ingin mendapatkan surga! Hidup beriman memang penuh dengan pernak-pernik tuntutan untuk taat.

Menjauhi larangan dan melakukan perintah, menjadi semboyan umum. Apa hasilnya? Setiap orang diposisikan pada jalur perlombaan yang sama.

Ketika dihadapkan pada fakta perbedaan cara untuk menjadi baik, sebagian bisa saling menghormati, namun tidak jarang justru terjadi persaingan dengan klaim sebagai yang paling benar. Masing-masing mengklaim sebagai sang juara. 

Dengan cerdas Paulus mengulas tentang anugerah dengan latar belakang Abraham yang mendapatkan anugerah dari Tuhan. Memang ia disunat sebagai tanda perjanjian. Namun jauh sebelum tanda itu diberikan, Abraham telah mendapatkan anugerah dari Allah.

Dari yang 'bukan siapa-siapa' di Ur-Kasdim, Abraham dituntun menuju tanah perjanjian. Itu artinya sejak semula, Allah lah yang beranugerah kepadanya. 

Berabad-abad setelahnya, salah satu keturunannya berucap, "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya." 

Allah yang beranugerah mengampuni dosa dan pelanggaran. Allah yang proaktif untuk menyelamatkan. Upaya manusia tidak akan pernah memberikan jaminan keselamatan. 

Bagaimana mungkin mengupayakan keselamatan sementara dirinya sendiri dalam kondisi tidak selamat? 

Orang percaya pada posisi seperti seorang anak kecil yang mendapatkan anugerah kemenangan. Sudah seharusnya kebahagiaan yang kita rasakan melampaui para juara yang harus berjuang keras untuk memperoleh medali. Keselamatan adalah anugerah.

Sayangnya, di hari-hari ini, anugerah justru dipandang remeh! Banyak orang berfikir bahwa anugerah itu tidak masuk akal. Seringkali hal ini disebabkan karena tidak paham dengan benar hakekat dosa itu apa. 

Dosa itu kehancuran total kehidupan yang berganti pada kematian. Hanya yang mati akan bebas dari dosa. Bukankah setiap kita ingin hidup?

Oleh sebab itu hanya yang tidak bisa mati, yaitu Allah, yang sanggup membereskan kematian. Caranya? Dengan menjadi manusia untuk mati menebus manusia dari dosa dan bangkit untuk membangkitkan manusia untuk hidup kekal bersama dengan Dia.

Indah bukan? Itu anugerah yang sangat membahagiakan! Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved