Berita Jambi

Cerita Terseok-seoknya Membangun Karir Disabilitas di Provinsi Jambi

Perjalanan yang penuh liku-liku untuk membangun yayasan yang fokus pada pemberdayaan karir disabilitas ini bukanlah jalan yang mudah.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rohmayana
Tribunjambi.com/ Rara Khushshoh Azzahro
Disabilitas di Provinsi Jambi 

Bersyukur, perjuangan mereka mulai membuahkan hasil. 

Berkat kolaborasi yang kuat antara para penggerak disabilitas, salah satunya dengan Suwarto, pimpinan Gentala Hospitality School (GHS), akhirnya ada tempat yang membuka pintu untuk teman-teman disabilitas belajar dan berkembang. 

GHS dengan tangan terbuka menyambut teman-teman disabilitas untuk mengikuti pelatihan perhotelan, terutama di bidang housekeeping dan penataan makanan.

Saat ini, sebanyak 29 orang disabilitas mengikuti pelatihan di GHS. Dari jumlah tersebut, 22 orang adalah disabilitas sensorik tuli, satu orang disabilitas sensorik low vision, dan enam orang lainnya memiliki disabilitas intelektual. 

Mereka tidak hanya mendapatkan pelatihan keterampilan, tetapi juga kesempatan untuk magang di beberapa hotel dan kafe ternama di Jambi. Program ini berlangsung selama tiga bulan, di mana mereka akan memperoleh sertifikat kompetensi dari tiga lembaga yang terakreditasi.

“Ini adalah sebuah pencapaian yang sangat berarti bagi kami. Teman-teman disabilitas tidak hanya belajar keterampilan, tetapi juga memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka bisa bekerja dengan profesional di dunia kerja,” ungkap Detty dengan senyum bahagia. 

“Kami sangat berterima kasih kepada Gentala Hospitality School yang telah memberi kami kesempatan untuk belajar dan berkembang,” lanjutnya.

Baca juga: Atlet Disabilitas pada Pekan Paralimpic Jambi Dapat Bonus dari Bupati Tanjab Timur Romi Hariyanto

Pelatihan ini juga didukung dengan adanya Juru Bahasa Isyarat (JBI), yaitu Oji dan Jimmil, yang membantu teman-teman disabilitas sensorik tuli dalam mengikuti materi pelatihan dengan baik. 

Dengan bantuan JBI, komunikasi antara peserta pelatihan dan pengajar berjalan lancar, memastikan bahwa setiap peserta dapat memahami materi dan mempraktikkan keterampilan yang mereka pelajari.

Namun, meskipun langkah mereka semakin dekat dengan keberhasilan, tantangan tetap ada. Tidak semua perusahaan di Jambi menyambut baik keberadaan teman-teman disabilitas di dunia kerja. 

Masih banyak yang perlu diberi pemahaman tentang pentingnya inklusi dan keberagaman di tempat kerja.

“Kami akan terus melakukan edukasi dan penyuluhan kepada perusahaan dan masyarakat. Kami yakin dengan waktu, mereka akan mulai melihat bahwa teman-teman disabilitas bisa bekerja dengan baik dan setara dengan yang lain,” tegas Detty.

Perjuangan yang panjang dan berliku ini membawa harapan baru bagi teman-teman disabilitas di Jambi. 

Yayasan Swagabilitas tidak hanya menjadi tempat belajar dan berkembang, tetapi juga menjadi wadah untuk memperjuangkan hak-hak disabilitas dalam dunia kerja. 

"Kami berharap ke depannya semakin banyak perusahaan yang membuka pintu untuk teman-teman disabilitas, dan kita semua bisa bekerja bersama dalam masyarakat yang lebih inklusif," ujarnya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved