Berita Kerinci

MTQ ke-53 Provinsi Jambi Tuai Kontroversi, Honor MC Hanya Dibayar Rp 50 Ribu Perhari

Kontroversi melanda pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 Tingkat Provinsi Jambi, yang digelar baru-baru ini di Kabupaten Kerinci.

Penulis: Herupitra | Editor: Rohmayana
Ist
Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-53 tingkat Provinsi Jambi tahun 2024 yang dilaksanakan di Kabupaten Kerinci. 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI– Kontroversi melanda pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 Tingkat Provinsi Jambi, yang digelar baru-baru ini di Kabupaten Kerinci.

Beberapa MC (Master of Ceremony) atau pembawa acara yang bertugas selama acara dilaporkan tidak menerima honor yang seharusnya mereka terima.

Menurut informasi yang beredar, pihak penyelenggara hanya merencanakan untuk memberikan honor sebesar Rp 50.000 perharinya kepada setiap MC.

Jumlah tersebut dianggap sangat tidak sebanding dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang ditunjukkan selama acara bahkan hingga berlangsung suksesnya acara MTQ berlangsung.

Seluruh MC yang berjumlahnya 24 orang mengungkapkan kekecewaannya.

"Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik dan berharap mendapatkan imbalan yang layak. Namun, kabar tentang honor yang direncanakan sangat mengecewakan," ucap mereka dengan nada kompak.

Bukan hanya itu saja, bahkan pembayaran honor mereka seolah-olah saling lempar tanggung jawab untuk proses pembayarannya. 

"Saling lempar tanggung jawab antara panitia dengan EO, padahal kami sudah bekerja keras mensukseskan MTQ," tegas mereka.

Baca juga: Unggul Se-Provinsi Jambi, Kafilah Kota Jambi Kembali Raih Juara Umum MTQ-53 Tingkat Provinsi

Baca juga: Stand UMKM Muaro Jambi Raih Terbaik Satu di MTQ ke-53 Tingkat Provinsi Jambi

Mereka berharap, Gubernur Jambi Al Haris, yang saat ini meksipun sudah masuk cuti kampanye dikarenakan akan mencalon kembali untuk segera menyelesaikan dan mencari solusi atas hak mereka. Pasalnya, MTQ dilaksanakan saat Gubernur Al Haris masih menjabat. 

"Tingkat Kota Sungai Penuh info yang kami dapatkan dulunya MC dibayarkan 500 ribu perharinya, masa ini tingkat Provinsi hanya mau dibayar 50 ribu perhari, sangat tidak menghargai jasa sebagai MC," ungkap mereka.

Banyak yang berharap agar pihak berwenang segera menanggapi keluhan ini agar para profesional yang terlibat dapat dihargai dengan semestinya.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan lebih luas mengenai dukungan dan penghargaan terhadap para pelaku seni dan budaya, terutama dalam acara-acara besar seperti MTQ yang memiliki nilai penting bagi masyarakat.

Pihak panitia hingga saat ini belum memberikan penjelasan resmi terkait masalah ini. 

Kabag Kesra Pemkab Kerinci, Herlius dihubungi belum menanggapi panggilan Tribun Jambi. Dihubungi melalui WhatsApp juga belum ada balasan hingga berita ini diterbitkan. (Tribunjambi.com/ Wira Dani Damanik)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved