Tafsir Mimpi

Arti Mimpi Dipeluk Orang yang Sudah Meninggal , Simbol Kerinduan Mendalam

Arti mimpi dipeluk orang yang sudah meninggal memunculkan perasaan campur aduk, mulai dari sedih hingga tenang

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Pixabay
memunculkan perasaan campur aduk, mulai dari sedih hingga tenang 

TRIBUNJAMBI.COM -  Arti mimpi dipeluk orang yang sudah meninggal seringkali dikaitkan dengan berbagai interpretasi, baik dari sudut pandang psikologis maupun spiritual.

Mimpi ini umumnya memunculkan perasaan campur aduk, mulai dari sedih hingga tenang.

Secara umum, mimpi ini bisa diartikan sebagai berikut:

Rindu dan kerinduan: Mimpi ini bisa menjadi refleksi dari perasaan rindu dan kerinduan yang mendalam terhadap orang yang telah meninggal. Ini adalah cara alam bawah sadar kita untuk memproses kehilangan dan mencoba untuk terhubung kembali dengan orang tersebut.
Permintaan bantuan atau pesan: Beberapa orang percaya bahwa mimpi ini adalah cara orang yang sudah meninggal untuk menyampaikan pesan atau meminta bantuan. Ini bisa berupa peringatan, nasihat, atau sekadar ingin memastikan kita baik-baik saja.
Proses penyembuhan: Mimpi ini juga bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan emosional setelah kehilangan seseorang yang kita sayangi. Pelukan dalam mimpi bisa diartikan sebagai bentuk dukungan dan kenyamanan yang kita butuhkan.
Perubahan hidup: Mimpi ini juga bisa mengindikasikan adanya perubahan besar yang akan terjadi dalam hidup kita.

Mimpi Sebagai Petunjuk

Tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang bisa dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah, tapi karena bisikan setan.

Mimpi bisa juga disebabkan tersibukkannya seseorang memikirkan suatu objek tertentu hingga objek itu terbawa dalam mimpinya.

Dalam Islam, mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah.  

Nabi Muhammad menjadikan dasar penetapannya pada sebuah mimpi yang dialami para sahabat. 

Dalam menentukan pensyariatan adzan yang berdasarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab. Hal ini merupakan salah satu contoh dari mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah.

Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut. 

Jika mimpi terjadi dini hari atau saat waktu sahur, kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan. 
Sedangkan mimpi yang dipandang merupakan bisikan dari setan adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang. 


“Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).

Baca juga: Arti Mimpi Membunuh Ular Simbol Penghapusan Rasa Takut

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved