Diduga Jadi Korban Perundungan, Dokter Muda Undip Diduga Mengakhiri Hidup dengan Suntik Bius

Diduga jadi korban bully atau perundungan, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip

Editor: Suci Rahayu PK
net
ilustrasi 

Dokter muda di bully

TRIBUNJAMBI.COM - Diduga jadi korban bully atau perundungan, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), megakhiri hidup dengan obat yang diduga penenang atau obat bius ke tubuhnya sendiri.

Korban berinisial R (30) ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024).

Warga asli Kota Tegal itu ditemukan meninggal sekitar pukul 22.00 WIB di kamar kos yang berlokasi di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Korban merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RS Dr Kariadi, Semarang.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengkonfirmasi jika korban menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri.

"Benar bunuh diri, yang bersangkutan menyuntikkan obat ke badannya sendiri," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (14/8/2024). 

Baca juga: Bawa Gerbong Dukung H Abdul Rahman di Pilwako Jambi, Ustad Thoriq: Dekat dengan Ulama dan Anak Muda

Baca juga: Wojciech Szczesny Resmi jadi Agen Bebas setelah 7 Musim di Juventus

Sena mengungkapkan, peristiwa itu ketahuan setelah pintu kamar kos korban terkunci dari dalam kamar untuk jangka waktu cukup lama. 

Hal itu memicu kecurigaan dan akhirnya kunci dibuka paksa. 

"Waktu kita buka, di dalam dibongkar dulu kuncinya," jelas dia.

Dalami Dugaan Perundungan

Sementara terkait penyebab dokter muda itu bunuh diri, pihak kepolisian masih mendalami soal informasi adanya dugaan perundungan.

"Terkait dengan informasi mengenai perundungan masih kita cek karena yang bersangkutan itu informasinya memang sakit dan yang bersangkutan itu ikut beasiswa. Informasinya yang bersangkutan sudah tidak kuat lagi atau bagaimana, mau kita cek lagi, benar apa tidak," jelasnya.

Dikutip dari Tribunjateng.com, Aulia ditemukan meninggal di kamar kosnya kawasan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.

Menurut sumber yang tak mau menyebut namanya, Aulia diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat bius ke tubuhnya sendiri.

Obat bius yang digunakan korban adalah jenis Roculax.

"Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax di kamar kosnya,” ujar sumber tersebut kepada Tribun Jateng, Rabu.

Baca juga: HAR-Guntur Resmi Diusung Gerindra di Pilwako Jambi 2024, Kini Kumpulkan 17 Kursi


Disclaimer

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswi Program Dokter Spesialis Undip Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Diduga Menyuntikkan Obat ke Tubuhnya Sendiri",  


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Bawa Gerbong Dukung H Abdul Rahman di Pilwako Jambi, Ustad Thoriq: Dekat dengan Ulama dan Anak Muda

Baca juga: HAR-Guntur Resmi Diusung Gerindra di Pilwako Jambi 2024, Kini Kumpulkan 17 Kursi

Baca juga: Daftar 305 Bacakada yang Diusung PDIP pada Pilkada Serentak 2024

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved