Karhutla di Jambi

Usulkan Lima Helikopter Water Bombing

Tayang: Jumat, 9 Agustus 2024 20:06 WIB

Penulis: tribunjambi | Editor: Darwin Sijabat

Kompas.com

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi meminta bantuan helikopter water bombing untuk menangani kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi.

Baca Selanjutnya:

Semarakkan Kemerdekaan, Kakanwil Hidayat Serahkan Bansos Ditjenpas Jambi Door to Door

Karhutla.

SENGETI, TRIBUN - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi meminta bantuan helikopter water bombing untuk menangani kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi.

Sebab saat ini karhutla di wilayah tersebut meluas dan tercatat sudah terjadi 20 titik. Adapun luasan lahan yang terbakar itu lebih dari 80 hektare.

Proses pemadaman api terkadang terdapat kendala bagi petugas, diantaranya kesulitan sumber air. Selain itu, kondisi lahan gambut juga menjadi kendala yang sangat berarti.

Bahkan petugas yang melakukan pemadaman hingga lebih dari satu minggu. Hal itu disebabkan oleh dalamnya api yang membakar lahan gambut tersebut.

Sehingga Pemkab Muaro Jambi mengajukan permintaan bantuan helikopter water bombing.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi, Dodi Dorista menyebut pihaknya mengusulkan lima pesawat water Bombing untuk melakukan proses pemadaman. "Tiga pesawat helikopter untuk penyiraman dan dua helikopter untuk patroli," kata Dodi Dorista, Jumat (9/8).

Namun demikian, dirinya belum bisa memastikan apakah usulan tersebut bisa terealisasi atau tidak. Yang jelas pengusulan telah dilakukan.

Dodi Dorista mengatakan bantuan helikopter itu sangat dibutuhkan dalam mengatasi permasalah Karhutla di Muaro Jambi.

"Yang pasti kami sangat membutuhkan bantuan heli water bombing untuk mengatasi penanganan Kasus Karhutla di Muaro Jambi, mengingat luasan lahan gambut yang ada di Muaro Jambi dengan kondisi kemarau saat ini, sangat berpotensi menimbulkan kebakaran, baik oleh ulah manusia maupun oleh penyebab lainnya," imbuhnya.

Polisi Selidiki

Di sisi lain, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus karhutla yang terjadi di Kabupaten Muaro Jambi.

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso menyebut sejumlah titik kebakaran yang terjadi di Muaro Jambi telah didatangi Satreskrim. Mereka melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

Selain itu, sejumlah saksi juga telah diperiksa bahkan pihaknya telah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi.

"Hingga saat ini baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Bram.

Bram menyebut jika kemungkinan bakal ada tersangka baru dalam kasus kebakaran hutan dan lahan, sebab mereka masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. "Kita lihat perkembangan dilapangan," katanya.

Dia mengatakan jika kebakaran yang terjadi di Kabupaten Muaro Jambi rata-rata disebabkan tangan manusia yang kurang bertanggung jawab. Oleh karena itu dia berharap agar masyarakat waspada dan peka terhadap lingkungan.

"Kami tidak main-main dengan pelaku pembakaran hutan dan lahan," imbuhnya.

103 Titik

Sementara di Kabupaten Merangin, pemerintah daerah telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Status tersebut berdasarkan kesepakatan antara Pj Bupati mewakili Pemkab Merangin bersama unsur Forkopimda.

Adapun penetapan status tersebut merupakan tindak lanjut dari terdeteksinya 103 titik api (hot spot) dalam satu pekan terakhir. Sehingga hal menempatkan Kabupaten Merangin di urutan ke empat hot spot terbanyak di Provinsi Jambi.

"Jadi hasil rakor ini akan kami lanjutkan dengan apel gabungan deteksi dan pencegahan dini Karhutla yang akan digelar di halaman Kantor Bupati Merangin, dan ini merupakan program Nasional, Provinsi dan Kabupaten," kata Pj Bupati Merangin, Mukti, Jumat (9/8). (Tribun)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News