Fakta Tol Seksi III Bayung Lencir-Tempino Pakai Geofoam, Sama Seperti di Lembah Anai

Gubernur Al Haris meyakini ruas tol Baleno sepanjang 15,4 Km itu selesai tepat waktu. "Kita meninjau tol penghubung Jambi-Jakabaring dan ini yang..."

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/HENKI PADLI
GRAFIS gerbang tol di Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pembangunan Tol Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino telah mencapai 92,5 persen.

Berbeda dengan tol-tol pada umumnya di Indonesia, pembangunan tol yang menghubungkan Provinsi Sumatra Selatan-Jambi itu menggunakan material teknologi geofoam.

Penggunaan teknologi geofoam untuk mengatasi kondisi kontur tanah lunak.

Sementara di sepanjang rute tersebut terdapat beberapa titik kontur tanah yang memiliki struktur lunak dan gambut.

"Khusus di Tol Bayung Lencir-Tempino Jambi ini, ada dua titik yang menggunakan teknologi ini (geofoam), dengan total panjang 350 meter," kata Arief Budiarto, PPK Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3, Kamis (1/8).

"Sehingga dalam progresnya membutuhkan penanganan khusus, sedikit berbeda pada tahap pembangunan atau pengecoran bidang jalan di titik lainnya," lanjutnya.

Dia menuturkan, untuk ruas Tol Seksi III Bayung Lencir-Tempino ada dua titik yang dilakukan penanganan dengan material khusus.

"Dengan penggunaan material geofoam, yang digunakan pertama kali di Jambi untuk mengatasi bangunan di bidang tanah yang lunak (berpotensi terjadi penurunan tanah)," ujarnya.

Selain itu, dengan material geofoam beratnya cenderung lebih ringan dari berat tanah, sehingga cukup baik untuk mengatasi persoalan lantai jalan di tanah lunak.

"Kalau tanah itu 1,7 ton per kubiknya, sementara dengan geofoam ini beratnya hanya 30 kilogram per kubiknya. Dan untuk kekuatan, material ini bisa menggantikan tanah tadi," jelasnya.

Dari segi ketahanan, kata Arief, dari pabrikan menjamin segi ketahanan mencapai usia 100 tahun. Meski demikian, tetap ada sisi lemahnya, yaitu tidak dapat menahan beban dengan titik terpusat.

Arief menjelaskan material tersebut sudah banyak digunakan untuk konstruksi di beberapa pembangunan, mulai dari jembatan, jalan tol di daerah lain, hingga yang terbaru untuk menangani pembangunan di lokasi Lembah Anai.

Melansir informasi dari unggahan akun Instagram resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), geofoam EPS merupakan material expanded polystyrene berupa high density polystyrene yang berbentuk balok-balok berbobot ringan.

Material tersebut sudah biasa diterapkan di luar negeri, terutama untuk menangani lapisan tanah yang labil.

Teknologi geofoam yang diterapkan ini mampu mengurangi beban yang harus ditanggung oleh tanah dengan sangat signifikan.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved