Profil Tokoh

Tomy Winata Siapa? Mengawali Bisnis Kecil dari Pontianak, Kini Bergelimang Harta

Kekayaan Tomy Winata tercermin dari Artha Graha Group yang dibangunnya, yang meliputi bisnis property, tambang, perkebunan, perbankan, dan yang lain.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
CAPTURE YOUTUBE
Tomy Winata 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Siapa sebenarnya Tomy Winata? Dia adalah pendiri dan pemilik Artha Graha Network, bisnisnya bergerak di bidang properti, perbankan, agroindustri, asuransi, dan yang lainnya. Pria yang biasa dipanggil TW ini merupakan satu di antara konglomerat berpengaruh di Indonesia.

Semua berawal saat dia merantau ke Pontianak, Kalimantan Barat, saat masih remaja belasan tahun. Ia mulai bisnis konstruksi yakni mengerjakan bangunan. Tak hanya itu, relasi juga dibangunnya, yang akhirnya membuat bisnisnya semakin berkembang. 

Banyak pihak yang kemudian mengira ia lahir di Pontianak. Ternyata itu anggapan yang salah. Tomy Winata lahir di Jakarta Pusat, 23 Juli 1958. Kalimantan bukan tempat kelahirannya, melainkan tempat perantauannya.

Berdasarkan cerita yang ia sampaikan kepada jurnalis senior Karni Ilyas, ia bukan berasal dari keluarga kaya. Sebab, ketika pergi merantau, ibunya hanya membekalinya dengan uang Rp 30 ribu dan pakaian 3 steel, pada awal tahun 70an.

Pengusaha kawakan Indonesia, Tomy Winata
Pengusaha kawakan Indonesia, Tomy Winata (CAPTURE YOUTUBE)

Tomy menepis informasi yang selama ini beredar bawa ia sudah menjadi anak yatim piatu sejak kecil. "Tidak, saya bukan yatim piatu. Orang tua saya lengkap," ungkapnya dalam video yang diunggah di Kanal Youtube Karni Ilyas.

Menurutnya, banyak informasi yang salah tentang dirinya selama ini, misalnya soal yatim piatu dan tempat lahir. Namun ia tak mau ambil pusing dengan hal tersebut.

Kolaborasi Tomy WWinata - Aguan

Apa yang akan terjadi ketika dua pengusaha besar melakukan kolaborasi?

Bila berjalan dengan baik, buahnya akan seperti yang dilakukan Tomy Winata dengan Sugianto Kusuma alias Aguan.

Pada buku Leo Suryadinata yang berjudul Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches disebutkan awal mula adanya hubungan bisnis Tomy Winata dengan Aguan.

Ternyata menjalin hubungan bisnis dengan Tommy Winata saat ia sedang berusaha menggarap properti lain.

Mereka berdua memiliki kesamaan cara pandang dan tujuan, yang akhirnya melakukan kerja sama, bahkan hingga kini.

Kerja sama mereka melahirkan kawasan perkantoran elite SCBD Sudirman, Pantai Indah Kapuk, dan yang lain.

Aguan bersama-sama dengan Tomy Winata saat mengakuisisi Bank Artha Graha. Sejak akuisisi hingga kini, keduanya masih ada di struktur organisasi, dalam jajaran komisaris.

Tomy Winata (kanan) dan Sugianto Kusuma alias Aguan
Tomy Winata (kanan) dan Sugianto Kusuma alias Aguan (SCBD/KOLASE TRIBUNJAMBI)

Pada website Bank Artha Graha disebutkan, Sugianto Kusuma yang berusia 72 tahun, berdomisili di Jakarta, menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha pada tahun 1990 hingga 1999.

Tahun 2004, bergabung dengan PT Bank Inter Pacific Tbk sebagai Komisaris Utama.

Setelah penggabungan PT Bank Artha Graha dan PT Bank Inter Pacific Tbk tahun 2005, ia menjabat Wakil Komisaris Utama Bank Artha Graha Internasional.

Dia diangkat kembali pada tahun 2017 untuk kursi yang sama, berlanjut pada tahun 2020, dan juga pada tahun 2023.

Tomy Winata juga menduduki posisi Wakil Komisaris Utama di Bank Artha Graha International sejak 2005 hingga saat ini.

 Sisi Lain Tomy Winata

Banyak stempel negatif yang melekat pada diri Tomy Winata. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai mafia. Namun TW tidak mau ambil pusing, dan tidak merasa seperti yang dituduhkan. 

Jurnalis Karni Ilyas sempat mengklarifikasi terkait sejumlah stempel negatif yang dilekatkan itu.

"Ada persepsi banyak orang bahwa Tomy Winata mafia inilah, mafia itulah. Bagaimana pendapatnya?" tanya Karni.

Tomy Winata mengatakan ia menikmati berbagai macam isu negatif yang menyerang dirinya.

Ia mengambil hikmahnya, menangkap makna di balik itu semua bahwa dirinya sosok yang diperhitungkan. "Itu artinya kita diperhitungkan," ucapnya.

Orang lain mau memberi stempel apapun, ia tidak mempersoalkan. "Segala macam hal-hal negatif yang bisa ditempel ke kita, ya tempelin aja," tambahnya.

Dia bilang semua hal itu ia hadapi dengan menahan diri. "Saya selalu menikmati. Kalau masih diisukan berarti diingat, kalau dijelekin berarti diperhitungkan," terangnya.

Kalau TW tidak pernah dijelek-jelekin, ucapnya, mungkin saat ini tidak akan menjadi sosok pengusaha yang matang.

"Kalau TW tidak pernah digebukin, mungkin juga gak seperti ingin. Kalau orang tidak melihat cerita saya kontroversial, mungkin Bang Kary juga tidak ketemu saya," tururnya.

Kisah dalam bentuk wawancara antara Karni dengan Tomy Winata ini ditayangkan pada 26 September 2020.

Tomy Winata juga kini terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Ia terlibat mengelola konservasi alam di wilayah Tambling, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. (*)

Baca juga: Sosok Aguan Duet Tomy Winata Membangun Bisnis Raksasa

Baca juga: 5 Fakta Tomy Winata Konglomerat Indonesia: Modal Merantau hingga Penyelamatan Bank

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved