Berita Kerinci

Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tanam Pisang di Tengah Jalan Pendung Hiang ke Sungai Penuh

Warga Desa Pendung Hiang, Kecamatan Tanah Kampung, Kabupaten Kerinci, mengambil inisiatif unik dalam menanggapi kondisi jalan berlubang yang mengkhawa

Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Warga Tanam Pisang di Tengah Jalan Pendung Hiang ke Sungai Penuh 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Warga Desa Pendung Hiang, Kecamatan Tanah Kampung, Kabupaten Kerinci, mengambil inisiatif unik dalam menanggapi kondisi jalan berlubang yang mengkhawatirkan dan sudah berlangsung hampir 3 tahun.

Mereka memilih untuk menanam pohon pisang di tengah jalan untuk menyiasati bahaya jalan yang rusak dan memberikan manfaat lingkungan sekaligus memperindah pemandangan jalan.

Jalan Pendung Hiang, yang merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, mengalami kerusakan yang signifikan.

Lubang besar terlihat seperti sumur tepat di tengah-tengah jalan. Bahkan, sudah banyak yang menjadi korban.

Warga setempat merasa prihatin dengan kondisi ini dan kemudian mengambil langkah untuk menghijaukan jalan dengan menanam pohon pisang.

Menurut warga setempat yang setiap hari melintas di jalan tersebut, warga memilih menanam pohon pisang agar tidak hanya memperbaiki pemandangan jalan yang rusak tetapi juga memberikan manfaat ekologis.

“Aksi tanam pohon pisang ini mendapatkan dukungan positif dari sebagian besar masyarakat setempat. Mereka berharap bahwa inisiatif seperti ini dapat menginspirasi pihak berwenang, dalam hal ini PUPR, untuk segera melakukan perbaikan jalan yang lebih menyeluruh dan mengurangi dampak negatif dari kerusakan infrastruktur,” ucapnya.

Meskipun demikian, ada juga yang mengingatkan bahwa perlu koordinasi yang baik antara warga dan pemerintah setempat dalam menanggapi masalah infrastruktur yang mendasar seperti jalan rusak.

“Langkah ini bagus sebagai bentuk kepedulian masyarakat, tetapi tetap harus ada penanganan yang komprehensif dari pihak yang berwenang,” ungkapnya.

Sebagai warga, dirinya juga mengkritik anggota DPRD dari Dapil III yakni Tanah Kampung Kumun Debai, apalagi saat ini unsur pimpinan DPRD Sungai Penuh berasal dari daerah tersebut yakni Ketua DPRD Lendra Wijaya, Wakil Ketua 1 Yoshadi, dan Wakil Ketua II Afdiansyah, yang dinilai hanya duduk manis di bangku dewan menikmati gaji setiap bulan masuk.

Pasalnya, kondisi jalan yang rusak parah ini sudah terjadi selama kepemimpinan Dewan.

“Padahal setiap tahun selalu diusulkan, dan yang rusak hanya sedikit, tetapi fatal. Masa tiga orang unsur pimpinan DPR tidak bisa membawa aspirasi tersebut,” bebernya.

Sementara itu, Rizal, Kabid Bina Marga PUPR Kota Sungai Penuh, belum memberikan tanggapan terkait jalan yang ditanam pisang tersebut. Pasalnya, saat dihubungi via ponsel bernada tak aktif.

Baca juga: Musim Kemarau, Air Sungai Batanghari di Muara Bulian Mulai Surut

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni dan Harga Tiket KM Leuser Rute Baubau-Labuan Bajo Bulan Agustus 2024

Baca juga: 250 Tukang Ikuti Pelatihan dan Uji Sertifikasi TKK Dinas PUTR Batanghari

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved