Menebak Arah Politik Gerindra, PDIP, NasDem, Golkar Sebulan Jelang Pendaftaran Calon Pilgub Jambi
Seperti apa sikap politik empat partai politik itu di Pilgub Jambi 2024, sSebulan menjelang pendaftaran calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum?
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Akhir Juli dan awal pekan Agustus bakal menjadi momen penting bagi dua pasangan bakal calon kepala daerah (bacakada) yang maju Pilgub Jambi 2024.
Sebulan menjelang pendaftaran calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), empat partai politik (parpol) belum menentukan arah dukungannya.
Sejak dua pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur muncul, Al Haris-Abdullah Sani dan Romi Hariyanto-Saniatul Lativa, empat parpol itu belum bersikap.
Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai NasDem, dengan kekuatan 24 kursi di DPRD Provinsi Jambi, belum menyatakan dukungan.
Sementara yang lain, PAN, PKS, PPP, PKB dan Partai Demokrat, dengan total 31 kursi di DPRD, sudah mendukung pasangan petahana Al Haris-Abdullah Sani.
Seperti apa sikap politik empat partai politik tersebut?
PDIP Awal Agustus
PDI Perjuangan akan mengumumkan nama calon kepala daerah yang akan diusung secara bertahap pada akhir Juli atau pekan pertama Agustus.
"Nanti akan disampaikan bertahap oleh Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) akhir Juli ini atau minggu pertama Agustus. Mungkin bisa dua batch, ya," ujar Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP, di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).
Pengumuman calon kepala daerah yang akan diusung PDIP akan dilakukan dalam 2-3 gelombang, mengingat banyaknya rekomendasi yang sudah berproses dan dikeluarkan partai banteng moncong putih itu.
PDIP telah melakukan pemetaan nama-nama yang akan didukung di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Jambi.
Proses pendalaman kandidat calon gubernur dan wakil gubernur masih berlangsung.
Djarot menjelaskan PDIP fokus melakukan pendalaman dan evaluasi terhadap kandidat yang berpotensi diusung.
"Pendalaman ini penting untuk memastikan bahwa kandidat yang diusung memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin daerahnya," katanya.
Sementara untuk dukungan di Jambi, beredar kabar PDIP cenderung mengarahkan dukungannya kepada petahana Al Haris-Abdullah Sani.
Kedekatan antara Ketua DPD PDIP Jambi, Edi Purwanto, dan Al Haris menjadi indikasi kuat dukungan itu.
Hubungan solid dan kokoh antara keduanya, terlihat jelas ketika Edi Purwanto menjadi saksi pernikahan putra Al Haris, belum lama ini.
Kehadiran Edi sebagai saksi nikah menunjukkan hubungan yang erat dan saling percaya di antara mereka.
Kedekatan Edi Purwanto dengan Al Haris memberikan petunjuk kuat. Edi, yang dikenal cukup dekat dengan Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani, memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan arah dukungan partai di Jambi.
"Ini adalah sinyal kuat bahwa Edi Purwanto dan Al Haris memiliki relasi yang solid dan kokoh," ungkap seorang kader PDIP yang enggan disebut namanya.
Meski kecenderungan PDIP mendukung petahana Al Haris cukup kuat, namun hubungan antara Edi Purwanto dan Romi juga tak bisa diabaikan. Jejaring inti pemenangan Romi ternyata memiliki hubungan erat dengan Edi.
Jejaring inti pemenangan Romi, yaitu sahabat dekat Edi, seperti Jefri Hendrik yang saat ini menjabat sebagai Direktur Center Romi Hariyanto, dikenal memiliki hubungan baik dengan Edi.
Terlebih pada Pilkada 2020 lalu, ketika Ratu Munawaroh, istri almarhum Zulkifli Nurdin, maju Pilgub Jambi dengan dukungan PDIP, Jefri merupakan tokoh yang banyak membantu.
Hubungan baik antara Jefri dan Edi menambah kompleksitas dalam menentukan arah dukungan PDIP di Pilgub Jambi. Apalagi, Edi dan Jefri dulunya punya historis sebagai sesama tokoh aktivis hijau hitam, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Partai Golkar Bocorkan Sedikit
Sama halnya dengan PDI Perjuangan, Partai Golkar juga masih belum menentukan arah dukungan Pilkada Serentak 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia.
Tujuh kursi Golkar di DPRD Provinsi Jambi akan jatuh kepada petahana Al Haris ataukah ke sang penantang Romi Haryanto?
Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi, Cek Endra, mengonfirmasi DPP Partai Golkar hingga kini memang belum mengeluarkan surat keputusan (SK) rekomendasi untuk pilkada serentak di seluruh wilayah Provinsi Jambi, termasuk untuk Pilgub Jambi 2024.
Namun, Cek Endra sedikit membocorkan waktu pengumuman sosok yang akan diusung.
SK dukungan Partai Golkar, rencananya akan dikeluarkan setelah hasil survei tahap ketiga selesai.
"Untuk Provinsi Jambi belum ada satu pun SK rekomendasi yang keluar dari DPP, termasuk untuk Pilgub Jambi. Mungkin akhir bulan Juli 2024 ini semuanya sudah menerima rekomendasi," ujar Cek Endra.
Cek Endra menekankan keputusan akhir mengenai kandidat yang akan diusung Partai Golkar, sepenuhnya bergantung pada hasil survei yang sedang berlangsung.
Golkar mengandalkan survei untuk memastikan bahwa kandidat yang dipilih adalah yang paling potensial dan sesuai keinginan masyarakat.
"Tunggu saja, semuanya tergantung dengan hasil surveinya," tegas.
Berbeda dengan PDI Perjuangan yang disebut-sebut condong ke pasangan Haris-Sani, Golkar disebut-sebut lebih condong mendukung pasangan Romi-Saniatul.
Dasarnya, mengingat calon wakil Romi, yakni Saniatul Lativa, merupakan kader Partai Golkar yang diutamakan maju pada pemilihan kepala daerah.
Hal ini pun pernah ditegaskan oleh Kepala Bappilu DPD Golkar Provinsi Jambi, Joni Ismed.
"Kalau kami di internal Partai Golkar itu, siapa pun kader partai Golkar yang akan maju dan dia sudah memperhitungkan dengan seksama peluang peluang politik, kami segenap pengurus partai dan kader golkar tentu membela kader Golkar yang maju," jelasnya.
Kata anggota DPRD Kota Jambi itu, Golkar berkomitmen agar partai berlambang beringin itu ke depan bisa meraih kemenangan demi kemenangan di setiap pilkada.
Karena hal itu sudah ditekankan DPP, bahwa Partai Golkar tiada hari tanpa bekerja, dan tiap hari harus ada pengabdian.
"Dan setiap yang diusung partai Golkar wajib dimenangkan oleh kadar partai Golkar, jadi intinya Pilkada ini kami support kader golkar yang maju," tegasnya.
Partai NasDem Masih Tunggu
Berbeda dengan PDIP dan Golkar yang sudah menentukan jadwal pengumumkan penyerahan SK dukungan untuk para bacakada, Partai NasDem belum mengetahui waktu merilis dukungan untuk bacakada di Jambi
Ketua DPW NasDem Provinsi Jambi, Syarif Fasha, mengungkapkan tidak mengetahui jadwal penyerahan dukungan untuk Pilgub Jambi.
Menurutnya, itu merupakan kewenangan DPP, dan DPW Jambi hanya menunggu instruksi.
"Belum tahu kapan. DPW sifatnya menunggu saja dari DPP," ucapnya.
Sama seperti Syarif Fasha, Sekretaris DPW Hasby Anshori juga mengatakan senada. "Kami belum bisa berkomentar, kami hanya menunggu arahan dari DPP," ujarnya.
Sama seperti Golkar, NasDem diisukan akan memberikan dukungan kepada pasangan Romi Hariyanto dan Saniatul Lativa.
Arah dukungan NasDem itu menguat setelah Romi Hariyanto bertemu Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu DPP NasDem, Jakfar Sidik.
Partai Gerindra saat Tepat
Sama seperti NasDem, Partai Gerindra juga belum menentukan jadwal merilis calon Gubernur Jambi yang akan diusungnya.
Kepala Bappilu DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi, Noviardi Ferzi, mengatakan Gerindra akan mengumumkan siapa yang akan diusung pada saat yang tepat.
"Melihat konstelasi politik lokal dan hasil survei dan juga partai lain, yang jelas Gerindra ingin memberi masyarakat calon terbaik, toh waktu masih ada, pembicaraan koalisi dan juga bakal dukungan sedang berlangsung," ujarnya.
Mengingat masih ada waktu sampai pada masa pendaftaran calon ke KPU, Noviardi mengatakan Gerindra tidak ingin terburu-buru, untuk dapat menentukan yang paling tepat untuk dapat diusung.
"Karena Gerindra setiap pilkada di beberapa tempat selalu di waktu terakhir mengeluarkan rekom, itu bagian dari kehati-hatian," ucapnya.
Sama seperti PDIP, Gerindra juga disebut-sebut lebih condong mendukung pasangan Al Haris dan Abdullah Sani.
Dasarnya, terlebih, Al Haris merupakan satu di antara tokoh yang turut membantu memenangkan pasangan Prabowo-Subianto pada Pilpres 2024.
Bahkan, Ketua umum PAN, Zulkifli Hasan pernah menitipkan Al Haris secara langsung kepada Prabowo Subianto di forum nasional.
Zulhas juga mengupayakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mendukung pasangan petahana ini.
Dua Pasangan Tambah Kursi
Tim Al Haris-Abdullah Sani. Meski sudah diusung lima partai politik dengan total 31 kursi DPRD Provinsi Jambi, bakal calon gubernur Al Haris mengatakan akan ada tambahan partai politik yang mendukungnya maju Pilgub Jambi.
Namun, Al Haris belum mengatakan langsung parpol apa yang kembali akan mengusungnya itu.
"Ya, kita lihat saja lah, ya. InsyaAllah ada lagi dalam waktu dekat parpol lain yang kembali mengusung kita, dan ini kita syukuri," ucapnya.
Tim Romi Hariyanto-Saniatul Lativa. Sementara itu, pasangan Romi Hariyanto dan Saniatul Lativa baru mendapatkan SK dukungan dari partai non-parlemen atau yang tidak memiliki kursi di DPRD, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu lalu.
Namun, selain PSI, Direktur Center Romi Hariyanto, Jefri Hendrik mengatakan bahwa akan ada dua partai besar yang akan mendukung.
"Dalam waktu dekat akan ada dua partai besar yang bakal mendukung Romi Hariyanto-Saniatul Lativa. InsyaAllah," katanya.
Lantas kapan deklarasi pasangan digelar? Mantan Sekretaris DPW PAN Provinsi Jambi itu mengatakan rencananya pada awal Agustus.
"InsyaAllah pekan pertama Agustus nanti," sebutnya.
Bimbang atau Hati-Hati
Dosen Ilmu Politik Universitas Jambi, Dori Effendi, memaparkan analisis politik.
Empat partai besar (PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem) tidak mau hanya menjadi pendukung, tetapi harus menjadi pengusung yang memiliki peran besar di Pilgub Jambi. Artinya dari empat partai besar ini berpeluang untuk mengusung calon wakil, maka akan berpotensi untuk dua pasangan.
Bahkan seandainya Gerindra berkoalisi dengan PDIP, bisa tiga pasang calon.
Tetapi hal itu sangat kecil kemungkinan terjadinya.
Saat ini, yang menjadi sorotan adalah adanya isu kedekatan Romi Hariyanto dengan Golkar dan NasDem, yang artinya ada satu calon yang akan muncul melawan Haris-Sani.
Itu mengindikasikan partai besar tersebut tidak menginginkan adanya kotak kosong.
Jadi kenapa hari ini partai besar tidak mau terburu-buru memberikan dukungannya, karena mereka tidak mau menjadi pendukung, mereka harus menjadi pengusung untuk pencalonan gubernur.
Selain itu, keempat partai itu juga sedang menganalisis dan pertimbangan yang matang, atau sebagai bentuk kehati-hatian memilih calon yang akan diusung.
Partai besar itu ingin melihat bagaimana kekuatan kandidat, mereka selalu mensyaratkan bahwa untuk para calon yang ingin mereka usung memiliki hasil survei yang bagus, sehingga dia tahu secara ilmiah seperti apa kekuatan calon.
Dengan demikian, ketika partai-partai tersebut mengusung, maka keinginannya menang, sehingga membutuhkan keputusan yang sangat matang dalam menentukan pasangan calon.
Di Pilgub Jambi 2024 ini, ketika dihadapkan pada pilihan pasangan Haris-Sani atau Romi-Saniatul, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihannya, Al Haris merupakan pertahana yang memiliki segala sumber daya untuk bisa meraih kemenangan dalam pilgub.
Sementara Romi Hariyanto saat ini memiliki kekuatan mengakar, yang membawa arus bawah, arus masyarakat, arus rakyat.
Dan kelebihan itu yang bisa dilihat oleh partai besar memiliki kans (peluang) untuk mampu bersaing di pilgub.
Namun, apakah ada resiko bagi partai-partai politik yang mengusung diantara keduanya? risiko itu pada PAN yang mengusung Haris-Sani.
Ketika PAN tidak mengusung Romi Haryanto yang notabene kader berprestasi, bahkan menjadi percontohan di Indonesia, maka akan berisiko bagi PAN jika kalah di Pilkada.
Ketika Romi tidak di PAN, tentunya risiko besar, apalagi kalau PAN kalah. Wajar Zulhas mengatakan kalau pilgub Jambi kalah maka yang harus bertanggung jawab adalah ketua DPW, maka akan ada pemecatan langsung kepada Zulhas agar dipecat ketua DPW-nya.
Artinya, posisi kedua calon ini sangat sentral. Terutama bagi PAN, jika Romi menang di pilgub maka PAN di Jambi bisa habis karena PAN gagal mengusung kadernya potensial.
Sementara keuntungan akan didapatkan partai politik yang akan mengusung Romi Hariyanto.
Karena ada potensi Romi akan dikaderkan oleh salah satu partai, dan itu satu bentuk kompensasi ketika ada kesepakatan yang diminta oleh partai untuk mengusung Romi-Saniatul. (dna)
Baca juga: Peta Politik Pilwako Jambi 2024 Setelah Muncul Sinyal Terkini dari Partai Golkar
Baca juga: Analisis Politik Tanjab Timur, Mengapa Saat Zumi Laza vs Dilla Hich Maka PAN yang Diuntungkan
Gubernur Al Haris Tekankan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi Untuk Pembangunan yang Efektif di Jambi |
![]() |
---|
Gubernur Al Haris Tekankan Sinergi Pemerintah dalam Rapat Forkopimda Jambi |
![]() |
---|
Pemprov Jambi dan PetroChina Teken MoU, Perkuat Sinergi Pembangunan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Gubernur Al Haris Apresiasi Open Tournament Danrem Cup 2025 di Jambi |
![]() |
---|
Gubernur Jambi Al Haris Dukung Reformasi Agraria untuk Kesejahteraan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.