Human Interest Story

Alda balik Cuci Darah Sendirian di RSCM, Kisah Remaja Yatim Piatu Gagal Ginjal Sejak Usia 12 Tahun

Pada saat anak-anak seusianya sibuk menghabiskan masa remaja untuk bermain dan bersekolah, Alda kini hanya punya mimpi untuk bisa kembali sehat

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/FERSIANUS WAKU
Penampakan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, merupakan tempat dirawatnya para pasien gangguan gagal ginjal akut. 

AIR mata berderai di wajah Alda (17). Wajah remaja asal Kemayoran itu basah kala didatangi seorang Tiktokers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Setiap jadwal cuci darah, Alda mendatangi Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta Pusat, seorang diri.

Remaja perempuan itu harus bolak-balik ke rumah sakit tanpa didampingi keluarganya, karena telah yatim piatu.

Alda merupakan yatim piatu yang menderita gagal ginjal sejak usia 12 tahun.

Sekira lima tahun lalu, pada 2019, Alda mendapat vonis gagal ginjal.

Dia sudah tak memiliki orang tua.

Sehari-hari, dia tinggal bersama dengan kakak dan adiknya.

Kisah Alda viral mendapat tanggapan dari banyak pengguna media sosial setelah dibagikan TikToker melalui akun @banghady_sp.

Mulanya, Tiktokers itu mendatangi RSCM untuk bertemu dengan anak-anak hebat yang tengah berjuang sembuh dari penyakit yang dialami.

Dalam video itu terlihat wajah sendu Alda saat disapa TikTokers tersebut.

Alda bercerita sedang menjalani terapi cuci darah akibat penyakit gagal ginjal. Kondisi itu membuatnya harus melakukan cuci darah di rumah sakit sebanyak dua kali dalam seminggu.

"Jadi jadwal cuci darah Selasa sama Jumat. Tadi diantar sama kakak, terus ditinggal pulang, nanti pulangnya (sendiri) naik Grab (ojek online)," kata Alda, seperti dikutip TribunJakarta.

Setiap jadwal cuci darah, Alda harus bolak-balik rumah sakit seorang diri tanpa didampingi keluarga.

Biasanya, sang kakak hanya mengantarnya menuju rumah sakit.

Setelah itu, Alda menjalani terapi sendirian.

Alda bercerita ibunya telah meninggal dunia karena penyakit komplikasi.

Selama hidupnya, ibunya pernah menderita sakit ginjal hingga kondisinya semakin parah.

"Mama sempat cuci darah. Kalau ayah (meninggal) gak tahu, tiba-tiba (meninggal) aku lagi pulkam (pulang kampung)," tuturnya.

Alda sama sekali tak menyangka bisa mengalami gagal ginjal pada usia yang masih sangat muda.

Mulanya, Alda divonis gagal ginjal saat menjalani pemeriksaan di rumah sakit terkait masalah pada kakinya.

Kini, selama empat tahun terakhir, ia harus bolak-balik rumah sakit seorang diri agar tetap sehat.

"Jadi awalnya itu mau periksa kaki, karena letter S kakinya. Pertama mau kontrol saja. Setelah itu, katanya ada penyakit dalam, gagal ginjal dan langsung divonis," ungkapnya.

Pada saat anak-anak seusianya sibuk menghabiskan masa remaja untuk bermain dan bersekolah, Alda kini hanya punya mimpi untuk bisa kembali sehat.

Sambil berderai air mata, Alda mengatakan hanya ingin kembali bersama-sama dengan kedua orangtuanya.

Dia tidak memungkiri pernah merasa lelah dan ingin menyerah dengan keadaan.

"Ingin bareng sama mama papa lagi. Sering (doa), ya Allah, bapak, mama, semoga sehat selalu Aldanya. Doain terus pokoknya, gitu. Sedih banget kalau diceritain," kata Alda.

Ia berdoa agar keajaiban bisa berpihak padanya. Alda pun berpesan kepada anak-anak lain yang juga berjuang melawan penyakit gagal ginjal, agar bisa tetap kuat dan tidak menyerah.

"Semangat terus teman-teman. Apa pun yang terjadi, jangan sampai menyerah," kata Alda. (tribun jakarta)

Baca juga: Sosok Mr T Pengendali Judi Online di Indonesia, Benny:Presiden dan Kapolri Sampai Kaget

Baca juga: Kisah Warga Jambi Lepas Baiat NII Seri II, Guru Besar Unja Prof Hadiyanto Pernah Hendak Dikirimi Algojo

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved