Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri
Jamaah Islamiah Membubarkan Diri, Dulu JI Dikaitkan dengan Aksi Teror Bom Bali
Organisasi Jamaah Islamiyah (JI) menyatakan diri bubar. Melalui tokoh dan anggota seniornya, JI resmi membuarkan diri di Bogor, Jawa Barat, Minggu (3
Jamaah Islamiyah (JI)
TRIBUNJAMBI.COM - Organisasi Jamaah Islamiyah (JI) menyatakan diri bubar.
Melalui tokoh dan anggota seniornya, JI resmi membuarkan diri di Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/6/2024).
Mereka juga mendeklarasikan diri untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pembubaran JI ini diketahui dari unggahan video deklarasi di sebuah akun YouTube.
Dalam video terlihat seorang pria yang diketahui tokoh JI yang perna menjadi pemimpin atau amir JI yakni Abu Rusdan.
Dia terlihat membacakan pernyataan dengan belasan orang berdiri di belakangnya.
Baca juga: Pilwako Jambi 2024 - Maulana-Diza Diusung 5 Parpol, Siapa Wakil Budi Setiawan dan H Abdul Rahman?
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM TILONGKABILA Rute Bali-Bitung Periode 25 Juli sampai 8 Agustus 2024
Lantas apa organisasi JI itu?
Kelompok atau organisasi JI ini awalnya didirikan dengan tujuan menegakkan negara Islam dengan konsentrasi gerakan di Indonesia.
Didirikan oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir pada 1993, JI kemudian dinyatakan sebagai organisasi terlarang pada 21 April 2008.
Secara historis, nama JI kerap dikaitkan dengan berbagai aksi teror yang melanda Indonesia sejak 2000.

Bom Bali I pada 12 Oktober 2002 tercatat sebagai aksi teror terbesar dengan 202 korban jiwa, dan memunculkan nama JI sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas ledakan bom yang terjadi sebelumnya.
Pasca Bom Bali sejumlah tokok yang tergabung JI ditangkap, seperti Imam Samudera, Ali Gufron alias Mukhlas, serta Amrozi.
Ada juga nama lain yang disebut sebagai anggota dan tokoh JI, dan terlibat berbagai aksi teror pada periode 2000 hingga 2009.
Mereka antara lain Azahari Husin dan Noordin M Top.
Meski begitu, ada juga sejumlah tokoh yang menyatakan tidak setuju dengan aksi teror, tetapi ikut terdampak.
Baca juga: Pilwako Jambi 2024 - Maulana-Diza Diusung 5 Parpol, Siapa Wakil Budi Setiawan dan H Abdul Rahman?
Baca juga: Fakta Tinggi Badan Nagita Slavina yang Sebenarnya
Kepemimpinan JI
Tongkat kepemimpinan JI kemudian dipegang Adung alias Sunarto (2004-2005), Zarkasih (2005-2007), lalu dilanjutkan Para Wijayanto setelah ada kekosongan pada 2007-2008.
Para Wijayanto memimpin JI sejak 2008 hingga 2019, yang berakhir saat dia ditangkap.
Abu Rusdan dan Para Wijayanto menjadi salah satu tokoh pembubaran diri yang dilakukan JI.
Alasan Membubarkan Diri
Dikutip dari laman Kompas.com, Ketua Majelis Fatwa JI Ustaz Imtihan mengatakan, pernyataan membubarkan diri tersebut dilandasi dari komitmen mereka terhadap ilmu, terutama dalam hal memandang Indonesia.
Dulu JI berpandangan, Indonesia itu bukanlah negara Islam tetapi juga bukan negeri kufur.
Hal ini bisa dimaknai JI memusuhi NKRI, tetapi tidak memusuhi warga negaranya.
"Jadi memusuhi sistem," ujar Imtihan saat ditemui Kompas.com di daerah Sukoharjo, Rabu (17/6/2024).
Namun, dalam perkembangannya, dari kajian-kajian di Majelis Fatwa memandang bahwasanya NKRI itu merupakan negeri Islam warisan para ulama.
"Negeri seperti Indonesia ini bukan darul kufr tapi juga bukan darul Islam, sehingga sikapnya pun berbeda. Kalau darul kufr sikapnya perang, kalau darul Islam berarti taat penuh," ungkap dia.
"Nah, JI mengambil sikap yang memandang sistemnya, pemerintahnya, pemerintah kufur, tapi masyarakat dan orang-orangnya adalah orang-orang Islam," paparnya.
Dari kajian-kajian yang dilakukan, JI kemudian berubah dan memandang Indonesia sebagai darul Islam secara total. "Untuk selanjutnya nanti kita beramal Islam.
Toh, di sini kita tidak dilarang untuk mengerjakan syariat-syariat Islam," ungkap dia.
Imtihan menjelaskan, sekitar 2016 atau 2017 dia pernah diminta oleh tokoh JI, Ustaz Para Wijayanto untuk mengkaji tentang Pancasila.
Dan dari hasil kajian bersama tim di Majelis Fatwa sampai pada kesimpulan bahwasanya butir-butir Pancasila, sila 1, 2, 3, 4, dan 5 tidak ada yang bertentangan dengan Syariat Islam.
"Sejak terjadinya Bom Bali, saya secara hati nurani enggak setuju. Ilmu kaji juga mengatakan ini tidak benar. Apalagi, para pelaku ini tidak pernah mendapatkan restu dari JI," bebernya.
Soal tudingan upaya membubarkan diri JI hanya untuk menyelamatkan aset pondok-pondok pesantren yang dimiliki, pihaknya menjawab santai.
"Ya monggo, biar waktu yang berbicara," ujar dia.
Baca juga: Update Pilwako Jambi, Geser Lagi, 5 Parpol di Belakang Maulana-Diza, Budi dan HAR Tunggu Waktu
Baca juga: Pengakuan Ustaz Abu Fatih Eks Ketua Mantiqi II Jamaah Islamiyah, Seri I
Perjalanan Jamaah Islamiah
1993
Abdullah Sungkar mendirikan Jamaah Islamiyah dan berlepas dari Negara Islam Indonesia (NII) Ajengan Masduki
1999
Abdullah Sungkar pulang ke Indonesia dan tak lama kemudian meninggal di Bogor, Jawa Barat
2000
Awal dari rentetan aksi pengeboman di Indonesia yang pelakunya kader-kader dan anggota Jamaah Islamiyah.
Penangkapan dan penindakan keras ditujukan ke banyak kader dan anggota JI
Abu Bakar Baasyir diangkat jadi Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
2006
Pengadilan memvonis Ustad Zarkasyi dan Abu Dujana, dua pentolan Jamaah Islamiyah, serta menyatakan JI sebagai “korporasi terlarang”
30 Juni 2024
Jamaah Islamiyah (JI) dinyatakan bubar atau membubarkan diri lewat Deklarasi Sentul yang dibacakan Ustad Abu Rusydan alias Thoriqudin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan di Balik Bubarnya Jamaah Islamiyah...",
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pilwako Jambi 2024 - Maulana-Diza Diusung 5 Parpol, Siapa Wakil Budi Setiawan dan H Abdul Rahman?
Baca juga: Setelah Greenwood dari MU, Marseille Ingin Datangkan Eddie Nketiah dari Arsenal
Baca juga: Update Pilwako Jambi, Geser Lagi, 5 Parpol di Belakang Maulana-Diza, Budi dan HAR Tunggu Waktu
Pilwako Jambi 2024 - Maulana-Diza Diusung 5 Parpol, Siapa Wakil Budi Setiawan dan H Abdul Rahman? |
![]() |
---|
Setelah Greenwood dari MU, Marseille Ingin Datangkan Eddie Nketiah dari Arsenal |
![]() |
---|
Update Pilwako Jambi, Geser Lagi, 5 Parpol di Belakang Maulana-Diza, Budi dan HAR Tunggu Waktu |
![]() |
---|
Kisah Sabarno Eks Petinggi JI Dikejar-kejar Densus 88, Setelah 10 Tahun Akhirnya Menyerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.