Tafsir Mimpi

Arti Mimpi Potong Rambut Sendiri Pertanda Arah Kehidupan yang Terang Benderang

Arti mimpi potong rambut sendiri bisa memiliki beberapa makna, tergantung pada detail mimpi dan konteks kehidupan pemimpi.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
capture YouTube
Arti mimpi potong rambut sendiri bisa memiliki beberapa makna, tergantung pada detail mimpi dan konteks kehidupan pemimpi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Arti mimpi potong rambut sendiri bisa memiliki beberapa makna, tergantung pada detail mimpi dan konteks kehidupan pemimpi.

Mimpi ini sering dikaitkan dengan keinginan untuk melakukan perubahan dalam hidup. Potong rambut melambangkan membuang hal-hal lama dan memulai sesuatu yang baru.
Bisa juga menandakan awal yang baru dalam suatu aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan, atau diri sendiri.
Kehilangan dan Ketakutan:

Di sisi lain, mimpi ini juga bisa melambangkan kehilangan atau ketakutan akan kehilangan. Rambut sering kali dihubungkan dengan kekuatan dan identitas, sehingga memotongnya sendiri bisa menandakan perasaan kehilangan kendali atau rasa insecure.
Mimpi ini juga bisa menunjukkan ketakutan akan perubahan atau ketidakpastian tentang masa depan.
Pengendalian Diri dan Kepercayaan Diri:

Dalam beberapa interpretasi, mimpi potong rambut sendiri melambangkan keinginan untuk lebih mengendalikan hidup.
Memotong rambut sendiri menunjukkan bahwa kamu siap untuk mengambil alih dan menentukan jalan hidupmu sendiri.
Mimpi ini juga bisa menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dan rasa percaya diri.
Interpretasi Menurut Primbon Jawa:

Menurut Primbon Jawa, mimpi potong rambut sendiri dapat menandakan perubahan dalam hidup, baik positif maupun negatif.
Bisa juga menunjukkan kehilangan rezeki atau masalah kesehatan.

Mimpi Sebagai Petunjuk

Tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang bisa dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah, tapi karena bisikan setan.

Mimpi bisa juga disebabkan tersibukkannya seseorang memikirkan suatu objek tertentu hingga objek itu terbawa dalam mimpinya.

Dalam Islam, mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah.  

Nabi Muhammad menjadikan dasar penetapannya pada sebuah mimpi yang dialami para sahabat. 

Dalam menentukan pensyariatan adzan yang berdasarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab. Hal ini merupakan salah satu contoh dari mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah.

Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut. 

Jika mimpi terjadi dini hari atau saat waktu sahur, kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan. 
Sedangkan mimpi yang dipandang merupakan bisikan dari setan adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang. 


“Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).

Baca juga: Perjalanan Suci Afrianita untuk Meraih Mimpi: Terlibat Aktif dalam Dunia Nyata

Baca juga: Komentar Mehdi Taremi Setelah Resmi Bergabung Inter Milan, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved