Luis Alberto ke Al-Duhail, Akhir Kisah Cinta 'sang Penyihir' di Lazio

TRIBUNJAMBI.COM - Lazio telah secara resmi menjual gelandang Luis Alberto ke Al-Duhail dalam kesepakatan yang diyakini bernilai sekitar €10 juta, dengan 12 persennya diberikan kepada Liverpool.

Pemain Spanyol itu menuntut transfernya melalui siaran langsung televisi.

Dia bersikeras bahwa waktunya di klub telah berakhir setelah delapan tahun.

Meski awalnya menunggu proposal €20 juta masuk, Lazio menyerah hari ini dan mengumumkan transfer telah selesai.

Dilaporkan secara luas bahwa biayanya sebesar €10 juta ditambah bonus dan dia sudah menjalani tes medis Al-Duhail minggu lalu.

Liverpool Dapat Bagian dari Luis Alberto

Sebagai bagian dari transfer asli ke Lazio seharga €4 juta pada musim panas 2016, mantan klub Luis Alberto, Liverpool, akan mendapat potongan biaya sebesar 12 persen.

Jadi The Reds mendapat sekitar €1,2 juta dari kepindahan ke Qatar.

Luis Alberto baru menandatangani kontrak baru kurang dari setahun lalu yang dijadwalkan berlaku hingga Juni 2027.

Dia mencetak 52 gol dalam 307 pertandingan untuk Biancocelesti, memenangkan dua edisi Supercoppa Italiana dan satu trofi Coppa Italia.

Baca juga: Mantan Bek AS Roma: AC Milan Pantas Dapat yang Lebih Baik dari Paulo Fonseca

Baca juga: Lolito: Marco Baroni Pelatih Baru Lazio

Pesan Perpisahan Alberto pada Lazio

Luis Alberto menulis pesan perpisahan kepada suporter Lazio sebagai ‘Sang Penyihir’ setelah transfernya ke Al-Duhail. “Ini adalah kisah cinta.”

Sang gelandang menyelesaikan kepindahannya dengan biaya €10 juta ditambah bonus, dan 12 persen di antaranya diberikan kepada mantan klubnya, Liverpool, sebagai bagian dari kesepakatan €4 juta yang dibuat pada musim panas 2016.

Ia merilis video bersama anak-anaknya yang membantu menceritakan kisah pengalaman Luis Alberto di Stadio Olimpico.

“Kami ingin menceritakan sebuah kisah kepada Anda. Ini adalah kisah cinta."

"Seorang pemuda Spanyol dari sebuah desa kecil dekat Cadiz yang tiba di Roma pada usia 23 tahun, tidak pernah membayangkan dirinya bisa menjadi 'Sang Penyihir'.

“Delapan musim mengenakan jersey Lazio, delapan tahun penuh semangat dan dedikasi di setiap pertandingan, di setiap sesi latihan."

"Seiring berjalannya waktu, Kota Abadi menjadi rumahnya dan Stadio Olimpico menjadi rumahnya."

“Seperti dalam setiap kisah cinta, ada saat-saat sulit, luka yang menguji kekuatan dan kekalahan yang menyakitkan seperti luka di jiwa, namun dalam cinta, seperti halnya dalam hidup, ada saat-saat yang tak terlupakan.

“Kemenangan, pelukan, ‘Aku cinta kamu’, semua kasih sayang dari fans Lazio, 52 gol yang di bawah langit Roma dibaca dengan bangga: ‘La pelota semper al Diez.’

“Bersama keluarganya, dia belajar di lapangan dan dalam kehidupan, istri dan anak-anaknya tumbuh dengan membawa Lazio di hati mereka dan menjalani setiap pertandingan dengan intensitas yang menyadari bahwa sepak bola bukan sekadar olahraga."

“Jadi sekarang, dengan kepuasan dari seseorang yang menjadi bagian dari sejarah Lazio, dia meninggalkan beberapa kenangan indah, banyak teman, rekan satu tim yang hebat dan sekumpulan penggemar yang luar biasa yang akan selalu dia ucapkan: 'Terima kasih atas segalanya dan Forza Lazio.' ”

Luis Alberto mencetak 52 gol dalam 307 pertandingan untuk Biancocelesti, memenangkan dua edisi Supercoppa Italiana dan satu trofi Coppa Italia.

Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News