Italia Kalahkan Bosnia 1-0, Apa PR Spalletti usai Ubah Formasi dari 4-2-3-1 ke 3-4-2-1?

TRIBUNJAMBI.COM - Luciano Spalletti melihat apa yang dilakukan Italia dengan baik dalam kemenangan 1-0 atas Bosnia dan Herzegovina, serta PR dan area-area yang perlu mereka perbaiki menjelang Euro 2024.

‘Kami perlu melakukan umpan-umpan yang tepat.’

Setelah bermain imbang 0-0 dengan Turki, pelatih beralih dari formasi 4-2-3-1 ke 3-4-2-1 dan hal itu membuahkan hasil.

Davide Frattesi yang bermain lebih maju mencetak gol melalui tendangan voli akrobatik. umpan silang Federico Chiesa dari kiri, sementara Gianluca Scamacca memaksakan beberapa penyelamatan.

Mereka juga menggunakan pendekatan playmaker ganda, dengan Jorginho dan Nicolò Fagioli menjadi starter bersama di lini tengah.

“Mereka melakukannya dengan sangat baik, karena mereka memiliki kemampuan untuk menggerakkan bola dengan kualitas di ruang kecil dan mempersiapkan pergerakannya,” kata Spalletti kepada Sky Sport Italia.

“Apa yang bisa kami lakukan adalah lebih menekan lawan, karena terkadang kami membiarkan mereka terlalu banyak berada di lapangan dan puas bertahan 10 meter, menyerahkan bola kepada mereka.”

Baca juga: Lolito: Marco Baroni Pelatih Baru Lazio

Baca juga: Barcelona Ingin Rekrut Gelandang Real Sociedad, Mikel Merino

Spalletti Identifikasi Permasalahan Individu Italia

Bintang Torino Alessandro Buongiorno menjadi starter dalam formasi tiga pemain bertahan bersama dengan Riccardo Calafiori dan Matteo Darmian.

“Buongiorno melakukannya dengan baik, dia selalu berhasil mengganggu penyerang tengah itu dengan sebuah dorongan dan membuatnya keluar lapangan. Dia sangat bagus dengan fisik seperti itu."

"Dia perlu membuat pilihan yang lebih baik, karena begitu mereka mampu mengukur kemampuan kami, dia melakukan umpan ke samping yang terlalu sederhana."

"Kami seharusnya memulai lebih banyak gerakan dari belakang dengan cara seperti itu,” lanjut Spalletti.

“Itu adalah pertandingan yang bagus secara keseluruhan, beberapa sikap terkadang kurang energi dan keinginan, kami juga memiliki beberapa umpan ke belakang yang lemah dan tidak mengikuti tekanan mereka dengan para gelandang."

"Kami perlu melakukan umpan-umpan yang tepat dan memanfaatkan ruang-ruang yang terbuka.”

Scamacca bisa saja mencetak setidaknya satu gol, karena penyerang tengah Atalanta itu melakukan beberapa upaya berbeda malam ini.

“Dia melakukan dua penyelamatan besar dan bekerja dengan baik dengan yang lain, itu bagus.”

Baca juga: Manchester United Kasih Label Harga untuk Jadon Sancho

Baca juga: Arsenal Harus Bayar Segini Buat Rekrut Douglas Luiz dari Aston Villa

Spalletti meneriaki Chiesa bahwa dia terlalu melebar di sisi kiri dan perlu bermain lebih sentral, sebuah rasa frustrasi yang sudah dialami Max Allegri di Juventus.

“Ini posisinya, dia bisa bermain sebagai striker pendukung di belakang penyerang tengah."

"Dengan menempatkannya di posisi tengah-kiri tengah, kita bisa mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia, terutama karena dia mengenal Cambiaso dengan baik dari level klub. Ini memberinya opsi untuk mengambil posisi dan lari yang berbeda,” jelas Spalletti.

Ini merupakan laga pemanasan terakhir jelang perjalanan ke Jerman untuk turnamen EURO 2024, di mana mereka akan menghadapi Albania pada 15 Juni, Spanyol pada 20 Juni, dan Kroasia pada 24 Juni.

“Kami telah melakukan apa yang perlu kami lakukan, kami yakin bahwa kami memiliki skuad yang bagus, maka kami perlu masuk ke dalam mentalitas turnamen."

"Dalam pertandingan persahabatan ini, kami memainkan dua tim dan pendekatan yang sangat berbeda, untuk mencari tahu apa yang perlu ditingkatkan.”

Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News