Human Interest Story
Tegak Tiang Tuo Jadi Penanda, Megaproyek Revitalisasi KCBN Muara Jambi Dimulai
Tiang Tuo dihiasi pakaian sepelulusan, minyak kemiri, bedak, celak, kincu, dan parfum, melambangkan harapan bahwa rumah ini akan menjadi tempat yang n
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Berada di tengah keheningan dan keagungan situs, pengunjung diajak menyusuri jejak masa lalu dan memahami peran vitalnya dalam proses edukasi dan pembangunan peradaban.
"Sesuai arahan Presiden Jokowi pada saat kunjungan beliau di Muarajambi, kami merencanakan revitalisasi dan penataan Muarajambi beserta pembangunan museum ini. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dan mengawal proses ini dengan teliti dan efisien," ujarnya.
"Revitalisasi ini memiliki nilai prestisius bagi kami, karena kami bertujuan untuk mewariskan kebudayaan, bukan hanya sekadar membangun dan menata lingkungan oleh karenanya dalam menandai pekerjaan ini kami menggunakan prosesi Tegak Tiang Tuo yang memiliki nilai adat kental bagi masyarakat sekitar," tambah Hilmar.
Lanjutnya, revitalisasi KCBN Muarajambi membawa sejumlah perubahan. Secara fisik, lanskap yang dulu dirancang seperti taman wisata diubah menjadi konsep cagar budaya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, dalam acara yang sama turut menyampaikan rasa syukurnya atas proses revitalisasi yang dilakukan.
"Sesuai arahan Pak Presiden, candi ini kita revitalisasi dan kembalikan fungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Hari ini dengan prosesi (Tegak Tiang Tuo) merupakan bukti nyata bahwa nantinya di KCBN Muarajambi akan memiliki fasilitas yang melengkapi candi. Saya berterima kasih kepada Pak Dirjen yang meyakinkan agar revitalisasi ini berjalan dan saya yakin setelah selesai, KCBN Muarajambi akan menjadi magnet yang besar bagi Jambi," katanya.
KCBN Muarajambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam, merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara.
Kompleks ini mencakup candi tinggi, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern.
KCBN Muarajambi menjadi kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai Batanghari dan mencakup delapan desa.
"Museum ini didirikan di atas lahan 10 hektare, akan menjadi tempat terpenting yakni sebagai tempat penelitian. Saya harapkan dari seluruh dunia akan datang ke sini untuk belajar, menambah informasi mengenai situs ini.
Tentunya mendalami pengetahuan di bidang arkeologi dan keagamaan Buddha," katanya pada Rabu (5/6/2024).
Hilmar menyebut kompleks KCBN Muarajambi merupakan peninggalan dari Agama Buddha yang terluas dari Asia Tenggara.
Sejak 1990-an, kompleks KCBN Muarajambi sudah menarik perhatian dari para ahli arkeologi dari seluruh dunia.
"Temuan arkeologi dari revitalisasi yang kita lakukan sekarang, saya berharap akan menambah perhatian dunia terhadap situs ini," ujarnya.
Diakui Hilmar, KCBN Muarajambi seperti kampus pendidikan dalam memperdalam Agama Buddha.
Muhammad Ulfi Mengayuh Sepeda dari Banten ke Makkah, Sempat Ziarah ke Makam Al Habib Husin di Jambi |
![]() |
---|
Beruang Madu dari Merangin Lepas Liar di Hutan Harapan dan akan Bertahan Hidup di Sana |
![]() |
---|
Andi menjadi Siamang, Zikra sebagai Ungko dalam 'Nama Suci' di Hutan Harapan Jambi |
![]() |
---|
Rahasia UMKM Jambi Buat Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit yang Rasanya Lebih Legit |
![]() |
---|
Cara Wanita Jambi Menabung Uang Koin Seribuan untuk Beli Mobil Rp281 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.