De Rossi: Ini Bukan Musim yang Buruk bagi AS Roma, tapi Harusnya Bisa Lebih Baik

TRIBUNJAMBI.COM - Daniele De Rossi merasa ini ‘bukan musim yang buruk’ bagi AS Roma tetapi mereka ‘seharusnya bisa melakukannya lebih baik’, dan memandang Atalanta sebagai contoh untuk diikuti.

Ahli taktik Italia berusia 40 tahun ini mengambil alih kepemimpinan Giallorossi pada bulan Januari, menyusul keputusan klub untuk memecat Jose Mourinho.

Dia dengan cepat berhasil tampil mengesankan di ruang istirahat, memenangkan enam dari tujuh pertandingan liga pertamanya sebagai pelatih.

Performa Roma mulai sedikit menurun sejak bulan Maret dan seterusnya, kehilangan poin dari tim-tim seperti Fiorentina, Lecce, Bologna, dan Napoli.

Itu menjadi pencapaian yang pada akhirnya membuat mereka kehilangan tempat di Liga Champions.

Refleksi De Rossi

Berbicara melalui TMW, De Rossi pertama kali membahas enam bulan pembukaannya sebagai pelatih AS Roma.

“Itu bukanlah musim yang membawa bencana, tapi bisa saja terjadi… Saya bisa melakukannya dengan lebih baik."

"Saya ingin membawa Roma kembali ke Liga Champions dan final Liga Europa, namun segala sesuatunya telah dilakukan dengan benar dan yang terpenting, hal itu harus dilakukan sekarang agar Roma dapat naik ke level tersebut.”

Dia ditanya seberapa jauh jarak Giallorossi dari idenya.

“Ini bukan pertanyaan tentang saya atau pelatih lain. Ketika Anda menemukan tim yang dibuat oleh orang lain, tentu sedikit berbeda."

"Saya suka memiliki ide yang sama dengan klub, tadi malam kami mendiskusikan apa yang harus kami lakukan."

“Saya senang memiliki ide yang sama dengan sutradara dan Lina Souloukou, idenya selalu mudah untuk dilaksanakan, tapi kami juga punya rencana b, c, d dll.”

Baca juga: Kalah 2-1 dari Empoli, AS Roma Terlalu Lemah Duel dalam Kotak Penalti

Baca juga: Legenda Klub Harap Nama Lebih Besar dari Paulo Fonseca untuk Tangani AC Milan

De Rossi berbicara tentang pertimbangannya untuk masa depan.

“Kami telah mempersiapkan pertandingan kemarin dari sudut pandang mental, ada pertandingan yang secara resmi tidak berarti apa-apa, tetapi para pemain harus menghormati tabel liga, fans, dan profesi. Saya melihat sikap ini.”

Dia membahas langkah selanjutnya ke depan klub.

“Sayalah yang harus memberi mereka alat untuk mencetak gol, saya ingin memberi mereka sesuatu yang lebih, saya ingin menempatkan mereka dalam kondisi terbaik. Terkadang hasilnya sedikit menutupi segalanya…"

“Kami memiliki akhir musim yang kurang manis, meskipun pertandingan kemarin adalah pertandingan yang aneh dan diputuskan oleh pemain yang seharusnya dikeluarkan dari lapangan beberapa menit sebelumnya.

“Kami berakhir dengan baterai kosong dan kami harus memastikan kami berkembang, contohnya tetap Atalanta, yang bagi saya sudah bertahun-tahun. Kami harus memiliki sikap seperti itu baik secara fisik maupun mental.”

De Rossi ditanya apakah dia berharap melihat Atalanta kehilangan poin untuk membantu timnya lolos ke Liga Champions.

“Saya yakin Atalanta akan menjalankan tugasnya… Bahkan saat melawan kami, mereka pasti terlihat lelah dan terganggu oleh Coppa Italia… Namun tim ini dibangun seperti ini, untuk melakukan hal-hal tersebut.

“Saya tidak ragu, mereka melakukannya dan saya tidak berharap mereka akan membantu kami. Kami seharusnya bisa mencetak beberapa poin lagi sepanjang tahun ini.”

Dia berbicara tentang percakapan baru-baru ini dengan pemilik klub.

“Kami membicarakan hal-hal kami, pendapat kami. Sekarang musim telah berakhir, kami harus mulai membuat perencanaan.”

Terakhir, De Rossi ditanya soal anggaran transfer.

“Klub dan saya akan membicarakannya, itu bukanlah hal yang diungkapkan secara publik. Itu adalah hal-hal yang dikelola di dalam tembok Trigoria.”

Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News